Waspada Ashabiyah, Jalin Ukhuwah Islamiyah

Oleh : Oktaviani Nibrazin Nabila

(Pengajar di Darul Bayan) 


Akhir-akhir ini, umat sedang dilanda musibah yang mendalam. Yang tak kalah membuat sedih dan resah. Bukan tsunami, gempa bumi, ataupun bencana alam lainnya. Melainkan rapuhnya ukhuwah Islamiyah diantara kaum Muslim dan makin menguatnya Ashabiyah. Karena musibah itu, antar kelompok umat Islam saling membully, mencaci maki, bahkan saling mempersekusi.

Semua itu acapkali dibumbui oleh slogan-slogan nasionalisme, fanatisme organisasi, sentiment madzhab, dll. Hal itu, cukup menjadi alasan bagi sekelompok umat Islam untuk menista kelompok umat Islam lain yang menyerukan penerapan syariat Islam. Seolah-olah penerapan syariat Islam akan menghancurkan negeri ini. 

Mereka memutar balikkan opini, seolah-olah Khilafah bertentangan dengan Pancasila. Padahal Khilafah adalah ajaran Islam, sementara mereka mengklaim bahwa Pancasila tidak bertentangan dengan Islam. Yang tak kalah menyedihkan, kebencian terhadap umat Islam lain seperti HTI seolah menjadi alasan kuat untuk melakukan kriminalisasi terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan HTI. Termasuk membakar bendera Tauhid yang dituding sebagai bendera HTI. Padahal HTI sama sekali tak punya bendera.  Singkatnya Ashabiyah makin mendominasi, ukhuwah Islamiyah tereliminasi. 

Rasulullah SAW. Bersabda : “ Siapa saja yang mati/terbunuh di bawah panji buta, dia marah karena ‘ashabiyah, atau berperang karena ‘ashabiyah, atau menyerukan ‘ashabiyah maka matinya adalah mati jahiliyah ( HR. Ahmad ). Dari hadist tersebut, bisa disimpulkan bahwa : Pertama, kaum Muslim haram memerangi termasuk mempersekusi kaum Muslim lainnya semata-mata atas dasar sikap ‘ashabiyah. Kedua, kaum Muslim haram menyerukan ‘ashabiyah, termasuk membela dan berperang atas dasar ‘ashabiyah. Karena itu sikap ‘ashabiyah, maka itu harus dibuang dan dicampakkan seperti yang diperintahkan oleh Rasul SAW. 

Allah SWT berfirman : “ Sungguh kaum Mukmin itu bersaudara.. ( Q.S Al-hujurat : 10 ). Islam menghendaki agar persaudaraan karena iman/ ukhuwah Islamiyah itu tidak berhenti sebatas ucapan, namun harus mewujud secara nyata dalam tindakan dan realita kehidupan. Ukhuwah Islamiyah harus mewujud dalam bentuk saling membela dan saling tolong menolong diantara kaum Mukmin tanpa dibatasi oleh ikatan-ikatan lainnya. Rasul SAW. Menggambarkan kaum Mukmin layaknya satu tubuh. Apabila salah satu bagian tubuh sakit, maka bagian tubuh yang lain merasakan sakitnya.

Seperti itulah seharusnya persaudaraan kaum Muslim. Ukhuwah Islamiyah itu harus lebih diutamakan diatas persaudaraan karena ikatan lainnya, termasuk ikatan nasionalisme, keorganisasian, madzhab, dll. Alhasil, mari kita rekatkan ukhuwah, kuatkan persatuan, dan rekatkan mahabbah (saling cinta). Niscaya akan lahir al-quwwah (kekuatan). Dengan itulah kita secara bersama-sama akan mampu meraih izzah (kemuliaan) di dunia dan akhirat. Saatnya kita menjadikan akidah Islam sebagai satu-satunya ikatan. Saatnya kita hidup bersama-sama dan saling bekerja sama dibawah Panji Tauhid Laa Ilaaha Ilallah Muhammad Rasulullah. Allahu Akbar !!

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak