Wangi Yang Tak Mau Pergi

Oleh : Shafiyyah AL Khansa 

(Penulis & Aktifis Dakwah )


Menjaga diri dengan hal yang mungkin menjijikkan bagi sebagian orang namun membawa pada rida Sang Rabbul Izzati. Seorang pemuda yang unik dalam berkreatifitas dan menjaga kehormatan dirinya. Layak untuk dijadikan idola para pemuda. Harum wanginya selalu semerbak kemanapun ia pergi. Bau harum minyak kesturi yang mendekap diri singgah dan tak mau pergi.


Ini adalah kisah seorang yang luar biasa. Bau harum minyak miski yang menyatu dalam dirinya membuat ia ditanya 

“ Sungguh kami selalu mencium bau wangi darimu, apa sebabnya sih?” 

Dengan bersahaja ia menjawab “ Demi Allah sudah bertahun-tahun aku tidak memakai minyak wangi “. Adapun bau harum di tubuhnya sebabnya karena suatu kejadian yang ia alami.


Suatu hari ada seorang wanita yang memperdayainya. Wanita itu memasukkannya ke dalam  rumahnya dan mengunci seluruh pintu-pintunya. Selanjutnya wanita itu merayu dan berusaha memperdayainya serta hendak menjerumuskannya. Sang pemuda pun tertekan dan juga bingung.


Lalu ia meminta izin kepada wanita itu untuk pergi ke toilet, sang wanita mengizinkan dan mengirimkan pembantunya untuk menyertainya ke toilet. Ketika didalam toilet sang pemuda mengambil kotoran dan melumurkannya ke seluruh tubuhnya kemudian keluar dan menemui si wanita. Kemudian si wanita terkejut dan meminta pada pembantunya untuk mengeluarkan si pemuda. Kemudian si pemuda pergi dan membersihkan diri.


Pada malam harinya ia bermimpi ada seseorang yang mengatakan, “Engkau telah melakukan apa yang belum pernah dilakukan seorang selainmu. Sungguh aku menjadikan baumu wangi di dunia dan akhirat”. Pada paginya harinya ia terbangun dengan wangi kesturi yang menyertainya.


Itu semua adalah kisah dari seorang Abu Bakar Al Misky yang menjaga kehormatannya dengan cara terbaru. Itu semua dilakukan semata-mata untuk meraih rida Sang Rabbul Izzati. Suatu pelajaran berharga untuk kita. Bahwa ketika kita menjaga diri dalam ketaatan maka Allah SWT akan memberikan balasan yang luar biasa di dunia dan juga akhirat. Wallahu’alam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak