Tiga Ideologi di Dunia dan Ketersesuaian dengan Fitrah Manusia

Oleh: Jamilah 

(Komunitas Muslimah Islam Kaffah)

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengatakan politisasi film penghianatan G30S/PKI harus dihentikan, baik oleh elit politik maupun TNI. Pilihan menonton atau tidak film itu hak warga Negara, republika.co.id, Jakarta (28/9/2018).

“Pilihan untuk nonton bareng atau tidak film tersebut adalah hak setiap warga. TNI seharusnya tidak dipaksa untuk mengambil tindakan yang rawan digunakan oleh kelompok elit tertentu”, kata Usman dalam pernyataan tertulis di Jakarta (28/9).

Menurut dia mempersoalkan sikap Panglima TNI dan KSAD dengan kesan seolah-olah takut dan membuat prajurit menjadi penakut, jika tidak memerintahkan nonton bareng film G30S/PKI adalah politisasi TNI. Pada masa Panglima TNI Gatot Nurmantyo ada kelompok masyarakat disebabkan isu ini terlibat aksi penyerangan dan perusakan kantor Yayasan LBH Indonesia, ini adalah intimidasi terhadap pembela HAM, kata Usman.

Di sisi lain sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai tidak perlu ada polemik soal pemutaran film G30S/PKI jelang 30 September. Sebab menurut Muzani tidak ada ketentuan khusus untuk memutar film tersebut, republika.co.id, Jakarta (28/9/2018).

“Menurutnya itu sebagai pengingat untuk masyarakat nonton film G30S/PKI itu kapan saja bisa, itu kan sekedar mengingatkan peristiwa itu kepada masyarakat” kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta

Tiga Ideologi Besar Dunia

Sesungguhnya di dunia ini hanya ada tiga ideologi yaitu ideologi sosialis komunis, ideologi kapitalis sekuler, dan ideologi Islam. Tidak ada ideologi lain kecuali tiga ideologi tersebut. Ideologi atau mabda itu sendiri didefinisikan sebagai aqidah aqliyah atau akidah yang lahir melalui proses berpikir tentang hakikat kehidupan yang melahirkan aturan, yang dimaksud lahir dari proses berpikir tentang hakikat kehidupan yaitu proses berpikir yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan kehidupan ini, serta keterkaitan ketiganya dengan apa yang ada sebelum kehidupan, dan sesudah kehidupan. (Taqiyuddin An Nabani, nidzomul Islam).

Kaidah tentang hakekat kehidupan itu kemudian dijadikan sebagai landasan berfikir kaidah fiqhiyah dan kepemimpinan berfikir qiyadah fikriyah untuk memimpin manusia bahkan dipropagandakan untuk memimpin bangsa-bangsa di dunia. Olehnya itu jika pemecahan tentang hakekat kehidupan itu benar maka solusi tentang problem-problem kehidupan umat manusia juga benar dan membawa dampak yang positif bagi kehidupan umat manusia, namun jika pemecahan masalah salah maka solusi yang dihasilkan untuk mengatasi problem kehidupan umat manusia pun salah, bahkan salah dari akarnya yang berdampak negatif bagi kehidupan manusia .

Ideologi Sosialis Komunis

Ideologi sosialis-komunis lahir dari keyakinan materialisme, ia memandang alam semesta, manusia, dan kehidupan berasal dari materi. Bahwa materi adalah asal dari segala sesuatu melalui perkembangan dan evolusi materi benda-benda lain yang ada. Di balik alam semesta tidak ada alam yang menciptakan dengan kata lain, materi bersifat “Azali” tidak berawal dan tidak berakhir, atau “qodim” terdahulu dan tidak ada seorangpun yang mengadakannya, iya bersifat “wajibul wujud” wajib adanya, orang-orang atheis mengingkari adanya Sang Pencipta, mereka menganggap agama sebagai candu dan penghambat kemajuan.

Tujuan utama dari kehidupan dunia adalah memperoleh kepuasan dari hal-hal yang bersifat materi olehnya harta, tahta, wanita dan nafsu duniawi adalah puncak dari tujuan hidupnya.

Orang-orang sosialis komunis mereka memandang masyarakat sebagai satu kesatuan yang menyeluruh yang terdiri dari manusia dan interaksinya dengan alam. Hubungan ini bersifat mutlak dan pasti. Satu unsur berubah maka unsur yang lain juga harus mengalami perubahan laksana perputaran gigi dalam sebuah roda. Tidak boleh satupun dari komponen masyarakat yang diam atau bergerak dengan arah berlawanan dengan perputaran roda tersebut. Dengan kata lain, masyarakat harus mengikuti seluruh peraturan yang diterapkan oleh negara, dan masyarakat dipaksa untuk tunduk kepada kebijakan-kebijakan yang diterapkannya.

Meraka tidak pernah tentram dalm kehhidupannya, selalu terjadi pergolakan karena dalam upayanya mewujudkan masyarakat dan perubahan peraturan selalu dengan cara yang membenturkan dua kelompok masyarakat yang bertentangan sehingga terbentuk masyarakat dengan peraturan baru, demikian seharusnya sehingga revolusi berdarah senantiasa mewarnai kehidupan mereka lantas apa yang diharapkan dengan kehidupan masyarakat yang seperti ini.

2. Ideologi Kapitalisme Sekuler

Ideologi sekulerisme adalah ideologi yang lahir dari sejarah kelam masyarakat Eropa, dimana para raja dan gerejawan mengatasnamakan kitab suci dan Tuhan untuk memeras darah rakyat, sehingga terjadi gejolak dan perdebatan sengit. Satu kelompok menyatakan Tuhan tidak ada dan kelompok lain menyatakan Tuhan ada tetapi Tuhan tidak boleh mengatur kehidupan. Akhirya pendapat yang kedua inilah pendapat mayoritas yang melatarbelakangi lahirnya ideologi sekuler.

Jadi sekulerisme lahir sebagai jalan tengah atas pemecahan problem pokok kehidupan manusia, dari mana manusia, untuk apa dia ada di dunia ini dan mau kemana setelah kehidupan dunia ini dengan dinyatakan Tuhan ada tetapi Tuhan tidak boleh mengatur kehidupan berarti ideologi ini mengakui eksistensi Tuhan tetapi disisi lain menyatakan Tuhan tidak boleh mengatur kehidupan dengan kata lain ideologi ini telah meninggalkan peran Tuhan sebagai sang pengatur. Sehingga sekulerisme didefinisikan sebagai ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan negara harus berdiri terpisah dari agama.

Karena ideologi ini tidak mengakui Tuhan sebagai pencipta dan pengatur maka nilai-nilai tertinggi di dunia ini adalah nilai-nilai yang ditetapkan oleh manusia berlandaskan akal dan hawa napsu belaka, keberadaan negara berperan untuk menjamin kebebasan setiap manusia agar kebebasan tersebut tidak dilanggar oleh yang lain. Sebagaimana aturan yang telah dibuat berdasarkan undang-undang hak asasi manusia yang memiliki empat pilar yaitu kebebasan berpendapat, kebebasan berkepemimpinan, kebebasan berperilaku dan kebebasan beragama. Dengan kata lain manusia bebas melakukan apapun tanpa menyakiti manusia lainnya.

Berdasarkan hal ini sekulerisme adalah ideologi yang batil karena menghapus peran Tuhan sebagai sang pencipta sebagai sang pengatur. Empat pilar kebebasan yang mereka propagandakan adalah sesuatu yang batil dan penyebab kerusakan di muka bumi ini. Dan sistem ini adalah sistem yang dianut oleh negara Indonesia yang terbukti telah melahirkan aturan-aturan yang menyengsarakan masyarakat, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah seringkali menyengsarakan masyarakat khususnya masyarakat menengah ke bawah. Sehingga jelas ideologi ini tidak sesuai dengan fitrah manusia dan merupakan ideologi yang batil yang harus kita campakkan dari bumi pertiwi ini.

Ideologi Islam

Islam adalah ideologi yang meyakini bahwa dibalik alam semesta, manusia dan kehidupan ini ada zat yang menciptakan dialah Allah SWT. Islam meyakini bahwa kehidupan di dunia ini bersifat sementara akan ada kehidupan lagi setelah kehidupan dunia yaitu kehidupan akhirat. Disanalah kehidupan yang sesungguhnya, kehidupan dunia ini memiliki hubungan yang erat dengan apa yang ada sebelum kehidupan dan sesudah kehidupan yaitu Allah. Hingga setiap individu muslim ketika melaksanakan suatu amal perbuatan ia harus terikat dengan aturan Tuhannya karena setiap amal perbuatan bernilai pahala dan dosa. Islam meyakini adanya hari pembalasan yaitu surga dan neraka. Oleh karena itu Islam didefinisikan sebagai agama atau sistem hidup atau ideologi yang berasal dari Allah SWT, diturunkan pada Nabi Muhammad untuk mengatur kehidupan manusia dalam setiap seluruh aspek kehidupan manusia baik itu hubungan dirinya dengan Tuhannya, dirinya dengan sesama manusia, dan dirinya dengan pribadinya.

Islam memandang masyarakat sebagai satu kesatuan yang utuh tidak terpisahkan antara yang satu dengan yang lain, namun demikian tidak laksana gigi dalam sebuah roda sebagaimana paham orang-orang sosialis. Islam memandang masyarakat laksana jari-jemari yang merupakan bagian dari tubuh, di mana apabila ada salah satu bagian tubuh yang lainnya merasakan sakit maka anggota tubuh yang lain juga merasakannya. Dengan kata lain negara dan masyarakat tidak dapat dipisahkan.

Negara dalam Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, iya menetapkan kebijakan- kebijakan yang berlandaskan atas kesejahteraan rakyatnya. Karena tujuan utama negara adalah mensejahterakan rakyatnya tanpa pandang bulu baik itu muslim maupun non-muslim dan kepemimpinan Islam telah terbukti selama 14 abad silam yang tertoreh dengan tinta emas dan tidak ada satupun kepemimpinan yang mampu menyamainya, dan pastinya berbingkai dalam Daulah Khilafah Islamiyah.

Sehingga Islam merupakan ideologi yang benar dan sesuai dengan fitrah manusia, memuaskan akal manusia yang terlebih mampu menyelesaikan seluruh problematika hidup manusia di berbagai aspek kehidupan ini. Islam akan mampu menciptakan kesejahteraan Hakiki karena Islam menganggap kepemimpinan adalah tanggung jawab dari Allah yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah kelak. Sebagaimana sabda Rasulullah “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Setiap kepala negara adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya...(HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itu marilah kita semua mencampakkan sistem demokrasi kapitalis dan beralih kepada Islam. Sehingga bagi kaum muslim wajib untuk kita memperjuangkan aturan Allah untuk diterapkan di sendi-sendi kehidupan manusia saat ini yang mampu mensejahterakan rakyatnya dengan kesejahteraan hakiki. Wallahu A'lam Bishawab


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak