Tanggap Darurat Remaja

Oleh: Citra Amalia, S.Pd 

Kian hari berita-berita semakin dihiasi dengan berbagai kenakalan remaja. Hingga kini masuk kategori sangat darurat pada aspek seks bebas dan penyimpangan seksual. Tahun 2017 lalu, Indonesia Police Watch (IPW) mengungkapkan data bahwa remaja Indonesia terbelit persoalan seks bebas dan LGBT (detik.com). IPW juga mencatat di tahun yang sama terdapat 178 bayi yang dibuang dijalan. Jumlah ini dikabarkan meningkat dari tahun ke tahun.

Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), juga menemukan fakta bahwa terdapat 12 siswi hamil pada salah satu SMP kota Lampung." Angka kehamilan pada remaja usia 15-19 tahun mencapai 48 dari 1000 kehamilan." Seks bebas yang juga tak hanya memberi dampak kehamilan di luar pernikahan juga sangat berpotensi menularkan penyakit seksual termasuk HIV/AIDS, yang menurut data disebutkan ada sekitar 150 ribu remaja Indonesia yang terpapar HIV/AIDS.

Apakah yang menyebabkan hal ini terjadi? Faktor-faktor yang mempengaruhi dapat kita jabarkan menjadi tiga poin besar. Pertama, peran keluarga sebagai tempat pendidikan dan pembinaan utama yang tidak berjalan semestinya. Orang tua sebagai pendidik utama banyak yang disibukkan dengan keperluan mencari nafkah untuk keluarganya dalam himpitan ekonomi dunia, hingga mengorbankan waktu dan pendampingan pada anak-anak mereka. Kedua, peran masyarakat yang semakin berkurang untuk memberikan sanksi sosial bagi hal yang tidak sesuai syariat agama yang terjadi. Atas nama hak asasi manusia, masyarakat membiarkan dan membebaskan lingkungan, dalam hal ini remaja berperilaku menyimpang dan seakan menutup mata pada yang terjadi disekitarnya. Ketiga, negara yang merupakan tonggak kebijakan dalam mengatur masyarakat terkesan abai dalam pembinaan remaja. Lebih banyak tindakan pengobatan daripada pencegahan yang dilakukan, khususnya dalam hal ini remaja.

Ketiga unsur dalam kehidupan dunia ini, yaitu keluarga, masyarakat dan negara haruslah bekerja sama dan bersinergi dalam satu bingkai aturan yang menaungi semua. Tak ada jalan keluar lain dalam menyelamatkan generasi muda selain mengingatkan kembali kepada aturan Islam yang bersumber langsung dari pencipta manusia Allah SWT, inilah yang akan menjadi solusi pada kerusakan di zaman liberal ini. 

Wallahu’alam bish shawab.

45Zahra

Ibu, Istri, Anak, Pribadi pembelajar yang sedang suka menulis.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak