Oleh: Endang setyowati
Sumayyah adalah seorang hamba sahaya, dinikahkan dengan Yasir bin Amir oleh Abu Hudzaifah. Dikaruniai seorang anak yang di beri nama Ammar, selang beberapa waktu, Hudzaifah memerdekakannya.
Sumayyah dan keluarganya termasuk orang yang pertama masuk Islam selain Khadijah, dia adalah wanita pertama yang mula-mula masuk Islam.
Seperti kaum muslim lain, Sumayyah dan keluarganya menjalankan perintah Allah secara sembunyi-sembunyi. Mereka melakukan sholat di rumah-rumah atau di gua-gua agar tidak di ketahui oleh kafir Quraisy.
Karena gencarnya kaum kafir Quraisy melakukan permusuhan, tetap saja ada kaum muslimin ketahuan telah masuk Islam.
Jika kaum muslim termasuk golongan bangsawan dan berpengaruh, maka mereka hadapi dengan gertakan dan ancaman. Namun, bagi yang dari kalangan orang-orang yang rendah martabatnya dan miskin, atau budak belian, maka akan di siksa dan di dera sekehendak hatinya.
Keluarga Sumayyah termasuk pada golongan orang-orang yang lemah dan tidak mempunyai apa-apa. Bahkan Yasir berasal dari Yaman, dan Sumayyah mantan budak. Di dalam pandangan orang Quraisy, mereka sungguh tidak berarti.
Berbeda dengan pandangan Islam, di dalam Islam kaum muslimin memiliki kedudukan yang sama. Yang membedakan di hadapan Allah adalah keimanan dan ketaqwaannya.
Karena keteguhan keimanannya, Sumayyah, suami, serta putranya menjadi kekejaman Abu Jahal.
Keluaga Yasir di siksa dengan di ikat kaki dan tangannya lalu di lempar di atas kerikil tajam dan panas. Diatas kerikil itu, mereka di cambuk satu persatu agar kembali murtad. Akan tetapi dengan keteguhan hatinya tidak terdengar teriakan kecuali hanya diam dan rintihan meskipun dicambuk terus bertubi-tubi. Tidak sampai di situ saja, penyiksaan dengan membakar besi panas, di salib diatas pasir panas dengan di tindih batu laksana bara merah, bahkan sampai di tenggelamkannya ke dalam air, hingga sesak nafasnya serta mengelupas kulitnya yang penuh luka. Suatu saat Ammar di siksa sampai tak sadarkan diri karena siksaan yang begitu berat, sampai yang menyiksanya mengatakan "pujalah olehmu tuhan-tuhan kami". Tanpa sadar, Ammar mengikuti apa yang mereka katakan.
Saat di tanya Rosulullah SAW, Ammar mengakuinya dan Rosulullah bersabda:"Jika mereka memaksamu lagi, tidak apa, ucapkanlah seperti apa yang kamu katakan tadi". Hingga Rosulullah membaca firman Allah SWT:
مَنْ كَفَرَ بِاللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ اِيْمَانِهٖۤ اِلَّا مَنْ اُكْرِهَ وَقَلْبُهٗ مُطْمَئِنٌّۢ بِالْاِيْمَانِ وَلٰـكِنْ مَّنْ شَرَحَ بِالْكُفْرِ صَدْرًا فَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ مِّنَ اللّٰهِ ۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ
"Barang siapa kafir kepada Allah setelah dia beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa kafir padahal hatinya tetap tenang dalam beriman (dia tidak berdosa), tetapi orang yang melapangkan dadanya untuk kekafiran, maka kemurkaan Allah menimpanya dan mereka akan mendapat azab yang besar."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 106).
Sejak saat itu, setiap kali menghadapi siksaan, maka ketabahan Ammar semakin besar dan para penyiksanya semakin putus asa.
Lain hal nya dengan Sumayyah yang teguh imannya walau apapun yang terjadi. Saat puncak kemarahan Abu Jahal terjadi, ia mengangkat tombak dan menghujamkannya. Seketika Sumayyah gugur sebagai syahidah pertama dalam Islam. Pengorbanan tersebut tidak akan sia-sia, pengorbanannya adalah bukti tanda bakti dan keteguhan iman seseorang.
Pengorbanan seseorang bagi agamanya merupakan neraca keimanannya. Besar kecil iman seseorang tergantung seberapa besar kemauannya dan kesediaannya untuk berkorban.
Allah SWT berfirman:
اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ
"Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan, Kami telah beriman dan mereka tidak diuji?"
(QS. Al-'Ankabut 29: 2)
Begitulah Alquran memberikan petunjuk. Pengorbanan adalah esensi atau sari dari keimanan. Kekerasan dan kekejaman yang di hadapi dengan kesabaran, keteguhan dan pantang mundur akan membentuk keutamaan iman yang cemerlang dan mengagumkan.
Karena kesabaran keluarga Yasir, Rosulullah SAW mendoakanya: "Bersabarlah keluarga Yasir. Sesungguhnya balasan kalian adalah surga".
Surga, adalah ganjaran bagi mereka yang syahid, mempunyai keteguhan iman, berkorban demi kejayaan Islam, serta selalu bersabar dalam segala keadaan, baik dalam keadaan senang maupun sulit.
#Revowriter
#Revowriter9
#GerakanMedsosUntukDakwah
#PR2TipsNulisUntukEksis