Oleh: Yeni Mulyani (Ibu Rumah Tangga tinggal di Rancaekek Kab. Bandung)
Tahun pemilu adalah merupakan tahun yang sangat sibuk bagi para anggota partai dan penguasa untuk mendulang suara sebanyak-banyaknya.Pesantren adalah salah satu komunitas yang dianggap mampu mendatangkan suara atau dukungan dalam pemilu, maka tak heran kunjungan ke tiap pesantren menjadi agenda rutin capres dan cawapres dimasa pemilu.Seperti yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo pada sapari politiknya ke berbagai kota, bertepatan dengan hari santri.Tempo co.Jakarta Presiden Jokowi mengingatkan para santri ,bahwa negara kesatuan Republik Indonesia adalah rumahnya sendiri,Ia menginginkan para santri menjaga rumah tersebut dengan baik,"NKRI adalah rumah sendiri yang harus dijaga,siapa yang jaga salah satunya adalah santri".Kata Jokowi saat menghadiri puncak peringatan hari santri Nasional dilapangan Gasibu Kota Bandung Jawa barat.Ahad malam 21 Oktober 2018.
Ada apa dibalik isue trend hari santri dan pemanfaatan keberadaan para santri?,pengamat politik dan juga direktur eksekutif vaxpol center research menilai jumlah santri secara profesional sangat besar, sehingga kata Pangi jumlah tersebut akan dapat mempengaruhi peta politik nasional.Dengan jumlah proporsi yang sebesar itu menurut Pangi sangat wajar ketika pada momentum pemilu seperti ini para kontestan memperebutkan suara santri mulai dari kontestasi tingkat lokal sampai pada level nasional"wajar karena ceruk segmen suara santri ini cukup besar dan bisa mendongkrak elektabilitas", ujar Pangi Selasa (23/10/2018).Ia menilai para politikus sangat faham akan keberadaan kaum santri yang secara proforsi sangat besar dan sangat mempengaruhi peta politik."Secara kultural para santri akan sangat manut ,taat,pada titah para Kiai yang mereka anggap sebagai pemimpin dan Guru mereka.Dengan demikian suara santri ada ditangan Kiai", ucapnya.Menurut Pangi untuk mendapatkan dukungan politik dari kalangan santri para politikus harus melakukan pendekatan yang intens pada para kiai sebagai pemegang otoritas diwilayah pesantren.Ironi memang kalau kita lihat keberadaan para santri hanya dijadikan alat untuk mendulang suara tanpa memperhatikan peran sejatinya para santri.
Lantas bagaimanakah peran para santri yang sesungguhnya ??, pesantren atau pondok adalah sekolah Islam berasrama,para pelajarnya disebut santri ,selain itu kata santri juga bermakna orang Islam yang taat. Tujuan dari didirikannya pesantren adalah untuk mendidik dan menempa kader dakwah , yang mengajarkan ajaran Islam menjaganya dan membela agama agar Indonesia menjadi Negara Islam yang kaffah. Dalam bukunya "tradisi pesantren" Zamaksyari Dhofier menyatakan " pondok ,masjid,santri, pengajaran kitab-kitab Islam klasik .dan Kiai merupakan 5 elemen dasar dari tradisi pesantren". Jadi bisa dibilang kelima hal tersebut adalah syarat ataupun rukun berdirinya pondok pesantren . Menjadi santri bukan hanya sekedar menuntut ilmu tapi ada tugas besar yang harus diemban yaitu yang terkandung dalam firman Allah "Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma,ruf dan mencegah dari yang mungkar,merekalah orang-orang yang beruntung". QS, al-imran 110, jadi jelaslah kedudukan dan peran hakiki santri dalam pandangan Islam adalah sebagai agen of change yang akan berperan langsung untuk menjaga keberlangsungan kehidupan yang bernuansa syariat Islam. Mereka dengan keilmuannya akan terus membangun kesadaran umat akan pentingnya membangun kehidupan yang penuh dengan ketaqwaan kepada Allah SWT bukan malah sebaliknya dijadikan sebagai alat pengolahan rezim sekuler dan hegemoni kapitalisme.
Wallahualam Bi Shawwab.