Oleh : Lilik Yani
Kaum Quraisy melihat perkembangan umat Rasulullah saw dari hari ke hari semakin banyak. Perundingan, tekanan dan penyiksaan yang mereka lakukan tidak mampu memalingkan orang-orang dari keimanan. Maka mereka harus berfikir untuk membuat strategi baru.
*********
Kaum Quraisy menetapkan untuk beralih kepada perundingan langsung. Dengan bertemu Rasulullah saw secara langsung, maka diharapkan bisa membujuk beliau untuk meninggalkan dakwahnya.
Untuk tugas berunding dengan Rasulullah saw, kaum musyrikin memilih seseorang yang mempunyai jiwa kepemimpinan, dikenal banyak orang, kuat dalam berargumentasi dan mampu melakukan bergainning dengan baik. Pilihan jatuh pada Utbah bin Rabi'ah.
Utbah datang kepada Rasulullah saw, lalu dia berkata dengan manis,
"Wahai putra saudaraku, sungguh kamu bagian dari hidup kami. Aku tahu betul, kamu berasal dari trah yang mulia. Begitu juga dengan kedudukan dan nasabmu.
Aku juga tahu bahwa kamu datang kepada kaummu dengan membawa perkara besar. Dengannya kamu cerai-beraikan persatuan mereka, kamu rendahkan mimpi-mimpi mereka, dan kamu caci maki nenek moyang mereka.
Sekarang tolong dengarkan aku. Aku akan menawarkan kepadamu banyak hal. Maka perhatikanlah tawaran ini. Semoga ada di antara tawaran ini yang kamu terima."
Kemudian Rasulullah saw berkata,
"Wahai Abu Walid katakanlah , aku pasti mendengarkannya."
Utbah berkata, "Wahai putra saudaraku, jika kamu
membawa perkara ini hanya untuk tujuan mendapatkan harta, maka kami telah mengumpulkan harta benda kami untukmu, sehingga kamu menjadi orang terkaya di antara kami.
Jika kamu menginginkan kemuliaan, maka kami jadikan kamu pemimpin kami. Sehingga tidak satu pun perkara yang diputuskan tanpa kamu.
Jika kamu ingin menjadi raja, maka kami jadikan kamu raja kami...."
Demikian tawaran yang disampaikan Utbah bin Rabi"ah kepada Rasulullah saw. Tapi tu hanya bergainning politik dari wakil kaum Quraisy tersebut.
Jika Rasulullah saw menerima salah satu di antara tawaran itu, maka dia akan berkata lantang, bahwa Muhammad dengan dakwahnya itu bohong. Dia hanya menginginkan dunia. Hal ini bisa membunuh karakter Muhammad dan dakwahnya.
Dan jika Muhammad menolaknya, maka semakin kokoh opini bahwa Muhammad benar-benar seorang yang ikhlas dalam berdakwah. Dia bukan orang yang mencari dunia dengan dakwahnya.
Subhanallah, Rasulullah saw benar-benar hamba yang jenius, sulit untuk dijatuhkan ke dalam jerat politik. Sebab beliau saw memiliki target yang jelas dan tujuan yang tinggi..
Rasulullah saw akan terus dan terus melaksanakan perintah Allah untuk menyampaikan semua perintah Tuhannya, untuk menyampaikan risalah mulia kepada seliruh umat manusia. Agar mereka selamat, kembali ke jalan Allah. Jalan keselamatan yang dikehendaki Allah untuk seluruh hamba yang dicintainya.
Im syaa Allah.
Surabaya, 22 November 2018
#SirahNabawiyah22
#RasulullahsawDitawariKedudukan