Oleh : Lilik Yani
Waraqah bin Naufal adalah sepupu Khadijah, istri Rasulullah saw.
Waraqah adalah penganut agama Nasrani yang rajin mendalami berbagai kitab, sehingga beliau menjadi orang yang terpandai (intelektual) di antara kaumnya.
******
Ketika Rasulullah saw sudah tenang hatinya, beliau menceritakan kejadian istimewa yang baru dialaminya. Kedatangan malaikat Jibril yang tiba-tiba, menyampaikan wahyu pertama yaitu perintah untuk membaca (iqro) tepatnya QS al-Alaq :1-5.
Sebagai istri sholihah yang taat suaminya, maka Bunda Khadijah mendengarkan dengan seksama dan beliau merasa sangat bahagia. Bunda Khadijah teringat apa yang dikatakan oleh saudara sepupunya, Waraqah bin Naufal tempo hari.
Di mana kala itu, Bunda Khadijah mendapat informasi dari Maisarah tentang kejadian-kejadian yang tidak biasa dilihatnya. Saat Maisarah mendampingi Rasulullah saw, yang waktu itu beliau menjadi pegawai terpercaya pengusaha wanita sukses, Khadijah binti Wahab.
Bunda Khadijah menceritakan semua informasi yang diperoleh dari Maisarah, kepada Waraqah bin Naufal.
Hingga Waraqah berkata kepada saudara sepupunya, "Wahai Khadijah, jika semua itu benar, sesungguhnya Muhammad adalah Nabi bagi umat ini. Sekarang saya tahu bahwa dialah Nabi yang sedang ditunggu oleh umat ini".
//Khadijah Menemui Waraqah Lagi//
Bunda Khadijah setelah mendengarkan penjelasan Rasulullah saw, beliau hendak menemui saudara sepupunya lagi, Waraqah bin Naufal. Bunda Khadihah ingin menceritakan tentang apa yang dialami Rasulullah saw saat di gua Hira'.
Waraqah yang rajin membaca kitab dan mendengar dari para ahli Taurat dan Injil. Hingga beliau menjadi orang paling pandai di antara kaumnya. Setelah mendengar cerita Khadijah, beliau berkata :
"Quddus, Quddus! Demi Dzat yang menguasai jiwa Waraqah, jika apa yang kamu katakan kepadaku itu benar, wahai Khadijah, maka sungguh telah datang padanya an-Namus al-Akbar (malaikat Jibril) yang (dulu juga) datang pada Musa. Sungguh, dia adalah Nabi bagi umat ini. Untuk itu, katakanlah kepadanya agar dia senantiasa tegar."
Setelah itu, bunda Khadijah segera pulang untuk menemui suami tercinta. Beliau ingin segera menyampaikan berita gembira yang didapat dari Waraqah bin Naufal, intelektual Nasrani yang banyak mempelajari kitab-kitab dahulu itu.
Kemudian Rasulullah saw segera kembali ke gua Hira' untuk menyempurnakan masa pengasingannya.
// Rasulullah saw Bertemu Waraqah bin Naufal di Ka'bah//
Setelah masa pengasingan di gua Hira' berakhir, Rasulullah saw seperti kebiasaan sebelumnya, beliau langsung menuju Ka'bah. Di Ka'bah beliau bertemu dengan Waraqah bin Naufal yang sedang tawaf.
Waraqah berkata, "Wahai anak saudaraku, beritahu aku tentang apa yang kamu lihat dan kamu dengar."
Kemudian Rasulullah saw menceritakan kejadian yang dialami di gua Hira' kepada Waraqah bin Naufal. Setelah Waraqah mendengar semuanya, maka beliau berkata kepada Rasulullah saw, " Demi Dzat yang menguasai jiwaku, sungguh kamu benar-benar Nabi bagi umat ini. Telah datang kepadamu an-Namus al-Akbar (Jibril) yang dahulu juga datang kepada Nabi Musa. Setelah ini, kamu akan benar-benar didustakan, disakiti, diusir dan diperangi. Dan seandainya aku mendapatkan hari itu, niscaya aku akan sungguh-sungguh menolong agama Allah, dengan cara mengajari mereka."
Kemudian Waraqah mencium ubun-ubun Rasulullah saw, sebelum beliau saw pulang ke rumahnya.
Subhanallah, dukungan luar biasa yang menguatkan jiwa Rasulullah saw. Walau Waraqah penganut agama Nasrani. Beliau lebih dahulu mengetahui informasi dari kitab-kitab terdahulu yang dipelajarinya. Bahwa akan datang Nabi terakhir yang bernama Ahmad (Muhammad). Di mana informasi itu diyakininya dan beliau sepenuh hati mendukungnya jika Nabi yang ditunggu itu sudah datang.
Waraqah paham betapa nantinya, Rasulullah saw akan mengalami banyak tantangan, rintangan, kesulitan bahkan diusir dan diperangi. Ketika nantinya
Rasulullah saw berdakwah menyampaikan kebenaran dan risalah dari Allah. Itu adalah sunatullah yang selalu dialami oleh para Nabi terdahulu.
Hingga Waraqah membesarkan hati Rasulullah saw, jika beliau masih diberi kesempatan menemui hari itu, maka beliau akan menjadi garda terdepan untuk menjadi penolongnya. Beliau sangat paham bahwa pengemban dakwah adalah penolong agama Allah. Jadi jika ada masalah yang tak sanggup ditanggung, maka Allah pasti akan menolong dan memenangkan agamanya. In syaa Allah.
Surabaya, 14 November 2018
#SirahNabawiyah14
#RasulullahBerjumpaWaraqahbinNaufal