Oleh : Zai (Aktivis Mahasiswi)
Peringatan Hari santri tanggal 22 Oktober kemarin menyisakan duka karena ada sekelompok oknum Banser yang membakar bendera Tauhid di Garut pada peringatan tersebut. Tindakan tersebut memancing amarah umat Islam karena telah melecehkan simbol Islam. Hari Santri yang seharusnya bisa menjadi momen kebangkitan umat justru sebaliknya menandakan lemahnya umat Islam. Walaupun pihak yang membakar bendera Tauhid mengklaim bahwa yang dibakar itu adalah milik ormas HTI. Namun disisi lain HTI tidak menyatakan bahwa bendera tersebut milikinya. Seharusnya sebagai umat Islam kita juga mengetahui bahwa bendera hitam bertuliskan lafadz Tauhid adalah panji Rasulullah SAW hal ini didasarkan pada sebuah hadist “Telah dinyatakan bahwa Rasulullah SAW memiliki sebuah panji yang bernama al-‘uqab. Panji itu berwarna hitam dan berbentuk persegi empat.”(Fath al-Bariy:VI/127). Ar-Rayah atau al-‘uqab bertuliskan “Laa ilaaha illaAllah Muhammmad Rasul Allah” berwarna putih. Dalam hadist disebutkan “Adapun pada rayah yang berwarna dasar hitam, tulisannya berwarna putih.”(HR.Ahmad). Tidak ada pertentangan ulama akan hal ini.
Momen peringatan hari santri yang awalnya menjadi simbol persatuan umat, karena tindakan pembakaran bendera Tauhid mengundang perpecahan. Tentu kita tidak menginginkan perpecahan umat yang lebih jauh lagi karena akan semakin menjauhkan umat dari kebangkitan dan menyenangkan musuh Islam. Dengan alasan membenci suatu ormas, tak seharusnya sampai melakukan tindakan penistaan simbol agama. Karena itu bukan adab seorang muslim apalagi santri. Sebagai pengingat Santri memiliki peran yang luar biasa karena merekalah generasi muslim yang diharapkan kelak memimpin dunia ini, merekalah yang memikul estafet perjuangan Rasulullah untuk menegakkan agama Islam di dunia ini. Sangat menyedihkan apabila para santri saat ini justru diprovokasi kebencian dengan sesama saudara semuslimnya. Apalagi hanya dimanfaatkan untuk mendulang suara pemilu. Melihat kerusakan di masyarakat akibat tidak diterapkannya sistem Islam harus bisa menjadi semangat para santri di hari santri untuk kembali menghidupkan sendi-sendi Islam disemua lini kehidupan. Pesan kepada para santri, “Wahai para santri, Luruskan kembali perjuanganmu untuk menegakan Islam di muka bumi ini, jangan lagi tergoda kekuasaan dunia, dan kuatkan barisan untuk menyatukan umat Islam”.