PARIWISATA DAPAT MENGUNDANG BENCANA

Oleh : Heidy Sofiyantri 

(komunitas muslimah rindu Jannah) 



Indahnya alam Indonesia membuat para wisatawan asing ingin berkunjung ke negeri ini. 

Dan ini mendorong pemerintah pusat untuk terus mengembangkan sektor pariwisata. Salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur dan investor. 


Untuk memenuhi target perolehan devisa dan 20 juta wisatawan pada tahun 2019,telah mengembangkan 10 destinasi wisata  prioritas yang akan menjadi "New Bali", yakni Tanjung Lesung, Tanjung kelayang, Mandalika, Morotai, Borobudur, Danau Toba, Kepulauan seribu, Bromo Tengger Semeru, Wakatobi, Labuan Bajo. (#Tagar Nusantara) 


Pariwisata akan menjadi penghasilan devisa negara terbesar sekaligus menjadi destinasi pariwisata terbaik ditingkat regional dan global. 

Sektor pariwisata Indonesia sendiri diproyeksi mampu menyumbang Rp. 280 trilyun untuk devisa negara, 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara, 275 juta perjalanan wisatawan nusantara, dan menyerap 13 juta tenaga kerja pada tahun 2019.


Mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi, memutus rantai kemiskinan, pengangguran, juga kesenjangan dengan cepat dan tepat. 

Pariwisata menjadi _core economy_ negara ini ke depan.,kata Arief Yahya Mentri Pariwisata. (Liputan.6)


Khofifah Indar Parawansa membicarakan sejumlah program strategi yaitu pengembangan kawasan pariwisata dijawa timur, membentuk segitiga pariwisata dijember, situbondo dan bondowoso. (surya.co.id)


Hajatan yang disebut sidang tahunan IMF-WBG AM 2018 ( International Monetary Fund-World Bank Grup Annual Meeting 2018) pada tanggal 8-14 oktober 2018 di Bali, menjadi ajang Indonesia on the sale. 

Karena hajatan semacam ini  memberi keuntungan besar dalam industri terkait pariwisata. 

Hitung-hitungan pemerintah akan mendapat untung dari belanja disektor wisata 18.000 orang yang hadir. 

Sehingga ongkos perhelatan sebesar  Rp. 855 milyar akan ditutup dengan income sektor pariwisata sebesar Rp. 943,5 milyar. 


Tetapi perlu kita garisbawahi selain menguntungkan dalam bidang ekonomi, ada hal yang penting yang harus diperhatikan, yaitu dampak sosial dari pariwisata adalah kerusakan lingkungan, perubahan gaya hidup, bahasa, cara berpakaian, ketidakberdayaan masyarakat lokal dalam persaingan ekonomi dengan investor luar, gegar budaya yang berujung peniruan budaya, kesenjangan pendapatan antara pelaku pariwisata dengan masyarakat lain yang tidak bersentuhan dengan pariwisata secara langsung.Berkembangnya profesi baru yang mengubah visi tentang pendidikan serta rusaknya aqidah,sekulerisasi,eksploitasi seksual anak, kekerasan dan pelecehan, tindakan asusila terhadap anak,ditempat wisata. Dan kerusakan - kerusakan lainnya. 


Bidang pariwisata sebagai salah satu sumber perekonomian memanfaatkan potensi keindahan alam, alami ataupun buatan. Pariwisata dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan negara tanpa memperhatikan dampak sosial yang akan diterima oleh masyarakat setempat. 


Islam mengatur pengolahan kekayaan negara, termasuk mengelola kekayaan milik umum dan negara, yang terkait dengan hajat hidup orang banyak. Negara satu-satunya yang berhak mengelola dan mendistribusikan kepemilikan umum, seperti energi, tranportasi, telekomunikasi, fasilitas kesehatan, pendidikan dan sarana-sarana lainnya. Dan menutup rapat- rapat pintu invsetor asing dan utang luar negeri. 


Negara membangun infrastruktur sesuai dengan kebutuhan rakyat. Pengurusan negara harus sesuai dengan kebijakan yang dianggap tepat tidak boleh melanggar ketentuan syriah. 


Tempat wisata yang berupa keindahan alam, keindahan pantai, dsb. Atau berupa peninggalan sejarah perdaban islam,obyek wisata seperti ini dipertahankan dan dijadikan sebagai sarana menanamkan pemahaman islam kepada wisatawan, yang harus ditanamkan adalah kesadaran akan Dzat yang menciptakan. Sedangkan peninggalan sejarah peradaban islam, yang harus ditanamkan kehebatan islam dan umatnya mempertebal keyakinan wisatawan yang melihat keagungan islam. 


Jika obyek wisata peninggalan sejarah dari peradaban lain, misalnya tempat peribadatan kaum kafir, maka harus kita lihat, apakah tempat tsb masih digunakan atau tidak. Jika masih digunakan sebagai tempat peribadatan, maka obyek wisata tsb dibiarkan, tetapi tidak boleh di pugar atau direnovasi jika mengalami kerusakan.Namun jika sudah tidak digunakan lagi, maka ditutup dan bisa juga dihancurkan. 


Jika obyek wisata yang bukan tempat peribadatan tetapi didalamnya terdapat patung makhluk hidup, seperti manusia atau binatang, maka ditutup dan patungnya dihancurkan.


Didalam islama, negara mempunyai 4 sumber tetap bagi perekonomian, yaitu pertanian, perdagangan, industri, dan jasa. Ke empat sumber inilah yang menjadi  tulang punggung bagi negara dalam membiayai perekonomian. Disamping ada juga sumber lainnya, yaitu zakat, jizyah, kharaj, fa'i, ghanimah hingga dharibah. 


Jika pariwisata dijadikan sebagai sumber devisa negara yang utama, maka negara akan mengeksploitasi ekonomi dan bisnis, dan apapun akan dilakukan demi kepentingan ekonomi dan bisnis tsb. Meskipun akan berdampak buruk terhadap masyarakat, karena akam terjadi banyak nya tempat-tempat maksiat. 


"Andai penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai apa yang telah mereka kerjakan". (TQS : Al - A'raf : 96)


"Telah tampak kerusakan didarat dan dilaut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar) " (TQS : Ar-Rum: 41).


Kembali pada hukum-hukum Allah SWT. 

Terapkan islam secara keseluruhan. 



Wallahu a’lam bi showab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak