Oleh: Lilis Lina Nastuti
Berbicara tentang suka dukanya menjadi orang tua memng tak pernah selesai, dan selalu menemukan kejutan~kejutan
yang tidak terduga sebelumnya
sesuatu itu akan terjadi.
Contoh:
tiba~tiba
anak gak mau makan bagi ortu itu masalah tapi bagi anak no prolem ,.
contoh dua tiba~tiba anak malas sekolah, itu masalah bagi ortu,tapi bagi anak ?itu bukan masalah,dll.
Saat hal~hal tersebut dialami para ortu biasanya reaksi ortu marah menghadapi anak tsb,dan jarang ngoreksi diri ortu itu sendiri.
Mestinya sebelum marah terhadap anak evaluasi dulu apa yang menyebabkn hal~hal tadi terjadi?
Apakah ortu yang gak penyabar?
Atau anaknya yang nakal?
Perlu kita ketahui Tujuan
Pendidikan itu tuk menjadikan anak~anak kita saleh.
Dan pasti ortu harus memplaning tujuan hidup dengan jelas
Jika ingin memiliki anak saleh.
Keinginan itu takan tercapai jika tak dimulai dari kesalehan orang tuanya terlebih dahulu.
Lalu tuk mewujudkan
Kesalehan tersebut mesti ada disiplin waktu .
Saat menjalani proses pendidikan itu berlangsung.
Adapun tuk mempraktekkan konsep keluarga soleh lihat firman Alloh Q.S Ali Imran : 33.
Redaksi ayat yang artinya...
Sesungguhnya Aku ( kata Alloh) memilih Adam, Nuh dan keluarga Ibrahim dan keluarga Imron di seantero Alam.
Adam dan Nuh tidak termasuk kategori keluarga soleh sebab:
1.keluarga Adam berselisih kedua anaknya qobil dan habil telah melanggar syariat yakni berkelahi memperebutkan wanita cantik tuk dinikahinya, hingga menyebabkan habil terbunuh.
2.Nuh pun tak termasuk keluarga saleh karena Anak beserta ibunya ingkar terhadap ajakan tuk bertauhid kpd Alloh sebagaimana ajakan Nuh, hingga Alloh tenggelamkan dalam banjir besar, maka istri beserta anak Nuh binasa.
Nah...Kalau mau diartikan secara kontekstual ayat ini menunjukkan bahwa yang disebut keluarga itu jika semua anggota keluarga inti tersebut ( ayah ibu dan anak ) semua pada soleh, itu baru disebut keluarga.
Contoh keluarga Ibrahim meski ayahnya sukses berpoligami dan melakukannya dengan sukses dia bisa mengarahkan anggota keluarganya jadi hamba yang taat kepada Alloh Swt.
Maka redaksi ayat tadi Ala Ibrahim yang artinya...
keluarga ibrahim yang disematkan kata
"ALA"...( ALA Ibrahim) tadi, tapi tidak disematkan kpd Adam dan Nuh. Karena kedua keluarga tersebut masing masing ada kecacatan.
Akhirnya kita tau,
Karakter keluarga itu
Dibagi dua, yakni:
1.yang taat syariah (seperti keluarga ibrahim dan imron).
2.Tidak taat Syariat( Seperti Adam ternodai oleh anaknya yang maksiat, dan Nuh ternodai oleh istri dan anaknya yang ingkar terhadap ketauhidan yang diemban oleh Nuh )
Kemudian dalam rangka mewujudkan keluarga taat syariat tersebut hendakkah dimulai dari diri sendiri.
Ku...anfusakum
wa ahlikum Naaro.
Jagalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka.
( At ~Tahrim : 6 )
Akhirnya jika ingin berhasil ...Mari wujudkan pendidikan itu mulai dari...
individu keluarga , masyarakat, sekolah, tak kalah penting oleh " Negara " sebagai lembaga formal tertinggi dalam kepengurusan Umat.
Akhirnya mari evaluasi kembali aktivitas harian kita,agar anak~anak kita menjadi sosok yang soleh dambaan semua orang tua .
Sejatinya jika anak susah diatur tanya diri ...apakah orang tuanya gak sabar? dalam mendidik anak?
Atau anaknya yang nakal ?
Rasanya perlu kejujuran tuk menjawabnya, jangan jangan anak nakal itu karena ortunya yang gak sabaran...??!!🤭
Betuuuuul?
Apa, betul ???,!!!
Selamat merenung!🙂
Walloohu A'lam Bisshowab.
Majalaya:
29 Oktober 2018
13.39 Wib.
#AMK5#
#AkademiMenulis
Kreatif5#
#SaveBenderaTauhid#
#2019TetapDakwah#