Oleh : Rosmita
Saat manusia mulai tersesat, jauh dari taat, dan banyak berbuat maksiat saatnya kita kembali kepada aturan yang telah Allah buat yaitu syariat Islam.
Islam adalah sistem hidup yang sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Mulai dari hubungan manusia dengan Robbnya, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan manusia lainnya.
Allah menurunkan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman dan Allah mengutus Rasulullah saw sebagai panutan untuk menjelaskan bagaimana seharusnya kehidupan ini dijalankan.
Manusia yang berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan As-sunah maka dia tidak akan tersesat dari jalan Allah. Sebagai mana Rasulullah saw telah bersabda : "Aku tinggalkan untuk kalian sesuatu. Jika kalian berpegang teguh kepadanya kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu kitab Allah dan sunnahku." (HR. Imam Malik)
Namun sayang saat ini umat Islam tidak lagi berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan As-sunah, bahkan keduanya mulai diacuhkan tak lagi dihiraukan. Rasulullah pun semakin dilupakan, tak lagi jadi panutan. Anak-anak zaman sekarang lebih senang mengidolakan artis-artis kesayangan mereka dan mengikuti gaya hidup idolanya daripada menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan, padahal sungguh akhlak artis idolanya jauh dari kata sempurna bahkan cenderung buruk.
Oleh karena itu saatnya umat Islam bangkit dari keterpurukan, dengan kembali melanjutkan kehidupan Islam. Sebentar lagi umat Islam memperingati hari maulid nabi Muhammad saw yaitu pada tanggal 12 Rabiul awal atau yang bertepatan dengan tanggal 20 November 2018. Jadikanlah momentum ini untuk mengenang kembali sosok Rasulullah saw.
Sungguh Rasulullah saw adalah sosok pribadi yang mulia dan agung yang pantas dijadikan panutan dalam kehidupan. Jauh sebelum beliau dingkat menjadi nabi, beliau sudah mendapat gelar Al-Amin dari kaum Quraisy. Hal ini disebabkan karena sifat beliau yang jujur dan dapat dipercaya. Setelah beliau diangkat menjadi nabi dan rasul, Allah pun memujinya, dengan firman-Nya :
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung." (Qs. Al-Qolam:4)
Aisyah ra mengatakan bahwa akhlak Rasulullah saw adalah seperti Al-Qur'an yang berjalan. "Akhlak Nabi SAW adalah Alquran." (HR Muslim).
Siapapun kamu dan apapun statusmu, pasti kamu akan menemukan figur ideal yang pantas dijadikan teladan dalam diri Rasulullah saw. Sebagai seorang suami beliau adalah orang yang paling baik akhlaknya terhadap istri-istrinya, sebagai seorang ayah beliau adalah ayah yang penyayang dan penuh perhatian terhadap anak-anaknya, sebagai pedagang beliau adalah pedagang yang jujur dan tidak pernah berbuat curang, sebagai guru beliau adalah guru yang bijaksana dan sabar dalam mendidik, sebagai seorang pemimpin beliau adalah pemimpin yang adil dan peduli terhadap rakyatnya. Beliau lemah lembut terhadap orang-orang yang beriman namun keras terhadap orang-orang kafir yang memusuhi Islam.
Maka pantaslah kalau kita sebagai umat Islam menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan, sebagaimana firman Allah swt :
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Qs.Al-Ahzaab:21)
Untuk itu marilah kita contoh akhlak mulia Rasulullah saw dan menjadikannya panutan dalam kehidupan, tak hanya dalam beribadah tapi juga dalam bermuammalah, dan bernegara. Agar Allah senantiasa meridhoi setiap aktivitas kita dan kita dapat selamat di dunia dan akhirat. Wallohu a'lam bishowab.