Kondisi Kota Makkah dan Jazirah Arab Sebelum Islam Datang


Oleh : Lilik Yani


Sejarah kota Makkah tidak terlepas dari kisah Nabi Ibrahim bersama istrinya, Siti Hajar dan putranya, Ismail yang awal mula tinggal di gurun gersang tak ada tanda-tanda kehidupan, atas perintah Allah swt.


*****


Jazirah Arab cukup luas negerinya. Maka dibagi atas lima wilayah, yaitu :

1) Hejaz adalah wilayah yang memanjang dari Ailah (Aqabah) sampai Yaman.

2) Tihamah adalah wilayah yang menurun di sepanjang pantai laut merah

3) Yaman

4) Nejed adalah dataran tinggi yang memanjang dari pegunungan Hejaz sampai ke arah yimur gurun Bahrain

5) Arudh adalah wilayah yang berhubungan dengan Bahrain di timur dan Hejaz di Barat.


Kota Makkah sendiri termasuk kota maju di Jazirah Arab. Penduduknya menjadi contoh teladan dalam hal intelektual dan adab. Mereka memiliki cita rasa bahasa yang tinggi, kelembutan, dan keindahannya.


Adalah Qushay bin Kilab (keturunan Fihir bin Malik) yang berjasa mempersatukan suku Quraisy, dan menempatkan mereka di Makkah. Perkataan Qushay selalu dituruti. Para pemuka Qurasy belum menyepakati suatu persoalan, sebelum minta pertimbangan kepada Qushay.


Penduduk Makkah terkenal dengan aktivitas perdagangannya. Para pedagang Makkah biasa mengembara ke banyak negeri di benua Afrika dan Asia. Para wanita di Makkah juga banyak yang menjafi saudagar. Mereka aktif mengirim kafilah-kafilah dagang ke Syam dan kota lainnya. Di antara saudagar wanita di Makkah yang terkenal adalah Khadijah binti Khuwailid, dan Al Hanthaliyah (ibu Abu Jahal)


//Sejarah Kota Makkah //


Sejarah terjadinya kota Makkah sendiri berawal dari Nabi Ibrahim as, yang membawa istrinya, Siti Hajar dan putranya, Ismail as ke kota ini. Kemudian meninggalkan keduanya di gurun panas, tidak ada apapun yang dapat menghidupi manusia, baik air maupun tumbuhan.


Kemudian Allah mengkaruniakan keberkahan berupa mata air untuk bunda Hajar dan putranya, setelah berupaya maksimal dengan lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah. Jadilah sumur zamzam yang airnya terus memancar hingga sekarang.


Ketika Ismail sudah tumbuh remaja, Ibrahim kembali ke Makkah. Mereka bahagia bisa hidup bersama. Hingga kemudian datanglah perintah Allah, agar Ibrahim menyembelih Ismail, putera kesayangannya. Ismail yang sholeh menerima perintah itu dengan penuh kerelaan. Lalu Allah menggantinya dengan sembelihan yang besar.


****


Nabi Ibrahim dan Ismail bekerjasama mendirikan Baitullah. Mereka berdoa agar Allah berkenan menerima amalannya dan memberikan keberkahan kepadanya.


Nabi Ibrahim juga berdoa agar Allah membangkitkan seorang Nabi di Makkah, dari keturunannya. Yang akan memperbaiki dakwah kakeknya, Ibrahim, dan menyempurnakan apa yang telah dimulainya.


"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa) : " Ya Tuhan kami, terimalah dari kami(amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat -tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Ya Tuhan kami, utuslah seorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, mengajarkan kepada mereka al Kitab (Al-Qur'an) dan al-Hikmah ( as-Sunnah) serta menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." 

(TQS Al-Baqarah : 127-129)


//Makkah Menjadi Negeri Aman dan Berkah//


Nabi Ibrahim juga memohon kepada Allah, agar menjadikan Makkah sebagai tempat yang menentramkan hati manusia yang menempatinya. Membuat jiwa mereka selalu merindukannya. Mendatangkan rezeki kepada mereka (penduduknya). Serta mengumpulkan buah-buahan apa saja ke tempat tersebut.


"Dan ingatlah ketika berdoa: 

Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari menyembah berhala-berhala.

Ya Tuhanku, sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan kebanyakan dari manusia, maka barangsiapa yang mengikutiku maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barangsiapa yang mendurhakaiku, maka sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati.

Ya Tuhan kami, yang demikian itu agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka, dan berilah rezeki dari buah-buahan, dan mudah-mudahan mereka bersyukur."

(TQS Ibrahim : 35-38)


Semua doa Nabi Ibrahim terkabul. Allah telah memberikan keberkahan pada keturunan keduanya (Nabi Ibrahim as dan Nabi Ismail as). Nabi Ismail menjalin hubungan keluarga melalui pernikahan dengan kabilah Arab pertama yang menempati Makkah. Kemudian lahirlah Adnan dari keluarga tersebut.


Adnan mempunyai banyak anak. Lalu berkembang turun temurun yang makin banyak hingga lahirlah Fihir bin Malik. 

Anak-anak Fihir inilah yang disebut Quraisy, yang menjadi cikal bakal suku Quraisy.


Seluruh penduduk Arab mengakui ketinggian nasab, kepemimpinan, kefasihan bahasa dan kemurniannya, kemudian akhlak, keberanian, dan kehormatan yang dimiliki suku Quraisy.



Surabaya, 2 November 2018


#SirahNabawiyah(2)

#SejarahKotaMakkah


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak