Kelahiran Nabi Muhammad saw di Tahun Gajah


Oleh : Lilik Yani


Ketika kondisi Makkah makin terpuruk, dengan berhalaisme, perjudian, minuman keras merajalela, juga perbudakan terjadi di mana-mana, maka Allah menurunkan seorang utusan mulia Rasulullah saw.


*****


//Kondisi Makkah Jelang Kelahiran Nabi Muhammad saw//


Suku Quraisy masih berpegang pada agama Nabi Ibrahim as yaitu menyembah Allah yang Esa. Hingga munculnya seorang bernama 'Amr bin Amit bin Lahyi al Khuza'iy. Ia adalah orang pertama yang mengubah agama Nabi Ibrahim as. Ia mendirikan patung, mengadakan penghormatan terhadap hewan-hewan tertentu, dan mengadakan upacara minum arak.


Awal mulanya 'Amr pergi ke negeri Syam. Di sana ia menyaksikan penduduknya menyembah patung-patung. Lalu ia tertarik dan mendatangkan sebagiannya ke Makkah. Kemudian memancangkannya serta memerintah kaumnya untuk menghormatinya.


Keadaan itu terus berlangsung sampai terdapat 360 buah patung di bagian dalam dan halaman Ka'bah. Patung-patung tersebut juga banyak dijual di Makkah. Bahkan di setiap rumah di Makkah terdapat patung yang mereka sembah.


Selain berhalaisme, kondisi moral masyarakat Arab pun kian terpuruk. Pertaruhan dan perjudian sudah menjadi kebiasaan, minuman keras merajalela, dan perbudakan tersebar di mana-mana.


Demikianlah keadaan Makkah pada pertengahan abah ke 6 Masehi, menjelang diutusnya seorang Rasul  mulia, Muhammad saw.


//Kisah Terjadinya Tahun Gajah //


Makkah yang waktu itu di bawah kepemimpinan suku Quraisy dengan Abdul Muthalib sebagai figur pemimpinnya, merupakan kelompok kecil, lemah yang tak mungkin nekat melawan kekuasaan Abrahah dengan pasukan gajah-nya. 


Salah satu semangat yang menguatkan Abdul Muthalib saat itu hanyalah "kepasrahan total" kepada Tuhan, memohon perlindungan-Nya atas segala sesuatu yang akan terjadi. Beliau menjadikan doa sebagai senjata utama kaum Quraisy untuk melawan kekuatan pasukan bergajah Abrahah.


Keinginan Abrahah menghancurkan Ka'bah, merupakan upaya dirinya agar umat manusia tidak lagi beribadah haji mengunjungi Ka"bah, tetapi mendatangi Habasyi karena telah disediakan sebuah gereja yang paling besar pada zamannya, yang dibangun oleh Abrahah.


Sebuah kalimat perdamaian juga diselipkan dalam peristiwa sejarah ini, ketika Nufail bin Habib Al-Khats'ami membisikkan sesuatu ke telinga Mahmud (nama gajah),

"Menderumlah wahai Mahmud, atau pulanglah dengan damai ke tempat di mana engkau berasal, karena sesungguhnya engkau saat ini berada di negeri Haram"


Peristiwa mundurnya pasukan gajah dan kehancuran Abrahah diabadikan dalam Al-Qur'an. Sebagai pengingat akan pentingnya kenikmatan Tuhan yang dianugerahkan kepada manusia seraya menggambarkan runtuhnya sebuah egoisme, kesarakahan dan kesewenang-wenangan manusia yang ditunjukkan oleh sikap Abrahah.


"Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? 

Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?

Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong

Yang melempari mereka dengan batu (berasal dari tanah yang terbakar)

Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).

(TQS Al-Fiil : 1-5)


//Nabi Muhammad Lahir dari Nasab yang Terhormat//


Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luia bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyad bin Mudhar bin Nizar bin Mu'ad bin Adnan. Demikian silsilah yang benar tentang nasab beliau yang agung. Adnan adalah putra Nabi Ismail bin Ibrahim. 


Ini nasab Rasulullah dari jalur ayah. Sedangkan nasab dari jalur ibu adalah Muhammad bin Aminah binti Wahhab bin Abdu Manaf bin Zuhrah bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Luai bin Ghalib bin Fihr.


Kedua orang tua Rasulullah saw adalah keturunan paling mulia kebangsawanannya dan paling terhormat nasabnya.


Nasab yang terhormat ini sangat berpengaruh terhadap diri Rasulullah saw, juga berpengaruh kepada siapa saja Rasulullah saw menyampaikan syariat Allah nantinya.


Ketika beliau masih dalam kandungan ibundanya, Abdullah ayah beliau meninggal. Jadi ketika beliau lahir dalam keadaan yatim.


Beliau lahir pada hari Sebin, tanggal 12 Rabi'ul Awwal tahun gajah (570 Masehi). Kemudian ibunda Aminah mengirim utusan kepada Abdul Muthalib sebagai pemimpin suku Quraisy selaku kakek Rasulullah. Abdul Muthalib sangat bahagia mendengar berita tentang kelahiran cucu laki-laki dari anak kesayangannya (Abdullah). 


Kemudian kakek Abdul Mithalib segera datang menjenguk dan menggendongnya. Beliau membawa cucu tersayang memasuki Ka'bah, memanjatkan doa kepada Allah dan menghaturkan pujian sebagai bentuk syukurnya. 



Surabaya, 3 November 2018



#SirahNabawiyah

#KelahiranNabiMuhammadsaw




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak