Oleh: Ika Kartika
Pegiat Dakwah, tinggal di Bandung
Kalimat La Ilaha IlalLah adalah kalimat yang mempersatukan umat islam, tanpa melihat keanekaragaman bahasa, warna kulit, kebangsaan ataupun mazhab dan paham yang ada di tengah umat Islam.
Kalimat tauhid sebagai kunci awal ke Islaman. Dengan kalimat tauhid umat Islam paham bahwa Allah SWT dan Rasul-Nya Saw telah mewajibkan untuk bersatu. Allah SWT berfirman:
"Berpegang teguhlah kalian semua pada tali (agama) Allah dan janganlah bercerai-berai." (TSQ Ali Imran (3): 103)
"Sungguh kaum mukmin itu bersaudara." (TQS al-Hujarat (49): 10)
Kedua ayat di atas dengan jelas memerintahkan umat untuk bersatu dan melarang berpecah belah. Hal ini juga merupakan konsekuensi dari tauhid sebagai simbol pemersatu umat.
Persatuan ini digambarkan dalam aktivitas Rasulullah Saw tatkala tiba di Madinah Munawaroh. Rasulullah Saw mempersatukan sekaligus mempersaudarakan kaum Muhajirin dengan kaum Anshar, dan ini menjadi tonggak awal kesuksesan beliau dalam memimpin para sahabat meraih cita-cita mulia mewujudkan masyarakat Islam.
Selama umat Islam bersatu maka akan senantiasa menjadi team yang kuat dan tidak bisa dicerai-beraikan oleh musuh, sebaliknya ketika perpecahan melanda kaum muslim, musuh dengan sangat mudah mengintervensi dan memperlemah jamaah mereka. Persatuan ini tidak lain karena mereka diikat dengan kalimat tauhid yang telah menghancurkan perbedaan di antara mereka.
Kalimat tauhid juga hakikatnya adalah simbol kebangkitan Islam. Islam hadir untuk memanusiakan manusia, membuat manusia bangkit sesuai fitrah kemanusiaannya yang memiliki kemuliaan akal.
Rasulullah Saw menyeru manusia pada aqidah Islam dengan jalan dakwah fikriyyah. Rasulullah Saw bersabda "Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi dengan menyatakan La Ilaha IlalLah Muhammad Rasulullah.....(HR al-Bukhari dan Muslim).
Hadits di atas menunjukkan ajakan Rasulullah Saw pada fikrah (ide) yang menghasilkan kebangkitan Islam. Faktanya, dengan itulah Islam berhasil diterapkan di Madinah. Mulailah Islam mengatur kehidupan rakyat serta membangun tatanan hidup berlandaskan aqidah islam. Kemudian Islam menyebar ke seluruh penjuru bangsa Arab. Setelah itu bangsa-bangsa lain pun berbondong-bondong masuk Islam.
Inilah kebangkitan hakiki manusia yang dilandasi dengan pondasi tauhid. Dengan itulah tatanan kehidupan masyarakat mencapai kegemilangan.
Kebangkitan Islam yang dilandasi tauhid secara nyata menunjukkan kemenangan Islam. Hakikatnya ketika kalimat La Ilaha IlalLah Muhammad Rasulullah telah berkibar di seantero negeri itulah pertanda kemenangan Islam, kemenangan ini bukan sekedar usaha manusia namun adanya pertolongan Allah SWT. Kesabaran dan ketaqwaan adalah kunci datangnya pertolongan Allah SWT. Dan jika pertolongan Allah telah diturunkan kepada suatu kaum, sungguh tidak berlaku lagi logika apapun, yang berlaku adalah ketentuan dan kehendak-Nya. Seperti di dalam sejarah Nabiyullah Muhammad Saw pada saat perang Badar al-kubra pasukan muslim yang berjumlah 317 bisa mengalahkan pasukan Quraisy yang berjumlah 1000 pasukan dengan akomodasi perang yang lengkap. Kemenangan itu terjadi karena kesabaran dan ketaqwaan mereka sehingga datanglah pertolongan Allah SWT.
Alhasil kemenangan ditentukan pondasi tauhid yang melahirkan kesabaran dan ketaqwaan dalam perjuangan dijalan Allah SWT, dengan keimanan yang kuat tidak ada yang bisa mengalahkan Islam, atas ijin Allah SWT.