Oleh : Lilik Yani
Pada abad VI Masehi sebelum kelahiran Islam, dunia diwarnai dengan berbagai kerusakan, kekacauan, kezaliman dan banyaknya kesesatan. Ada tiga kekuasaan besar yang saat itu menguasai dunia dengan peradabannya.
1) Imperium Romawi Timur
Bangsa Arab menyebutnya dengan Negeri Rum. Negeri ini disebut Imperium Bizantium yang wilayahnya menguasai Yunani, Balkan, Asia Kecil, Suriah, Palestina, Mesir dan Afrika Utara.
Ibukotanya adalah Konstantinopel.
Negeri ini pernah menjadi kekuatan ekonomi, budaya dan militer yang paling berpengaruh di Eropa.
Tapi pada abad ke enam, negara mengalami kekacauan yang besar. Pajak-pajak semakin berlipat ganda. Masyarakatnya terbenam dalam hidup bermewah-mewah. Mereka sangat menyukai hiburan hingga pada batas kebiadaban.
Di Suriah, salah satu wilayah kekuasaan Bizantium. Banyak orang-orang Suriah yang menjual anak-anak mereka demi membayar hutang.
2) Kerajaan Sasan di Iraq
Kerajaan ini lebih besar dari Bizantium. Wilayahnya meliputi Persia, Iraq, Yaman, Asiria, sebagian Jazirah Arab, sebagian wilayah India.
Pada abad VI, negara ini mengalami keadaan sangat buruk. Terjadi kesenjangan sosial antara penguasa dan rakyatnya.
Para penguasa hidup bergelimang harta, sementara rakyat hidup dalam kesusahan. Rakyat kecil dibebani pajak yang tinggi.
Agama resmi Negara Sasan adalah zoroasterisme. Azas ajaran ini bahwa kehidupan merupakan peperangan antara cahaya dan kegelapan, antara ruh baik dan ruh jahat, antara dewa kebaikan dan dewa kejahatan.
Kemudian ajaran berkembang menyerukan kehidupan membujang atau mengharamkan pernikahan sebagai upaya pencegahan kerusakan dan kejahatan di dunia.
3) Negara India
Pada zaman dahulu, India lebih menonjol dalam ilmu matematika, ilmu falak, kedokteran, dan filsafat.
Namun dalam sistem sosialnya, India membagi masyarakatnya dalam kasta.
Kasta Brahmana adalah kasta paling unggul. Mereka adalah golongan tokoh agama yang suci. Mereka tidak wajib membayar pajak. Dan bisa dikatakan kebal hukum.
Sedangkan kasta Sudra adalah kelas masyarakat paling rendah. Mereka tidak berhak memiliki apapun selain melayani tiga golongan di atasnya.
Pada abad VI, kaum wanita di India tidak berharga dan tidak dilindungi. Para lelaki biasa mempertaruhkan istrinya dalam perjudian. Jika suaminya meninggal, seorang istri biasa melakukan pembakaran diri sebagai bukti kesetiaan dan sebagai bentuk pelepasan kesialan hidup karena seorang janda tidak diperkenankan menikah lagi.
Demikianlah keadaan tiga negeri besar yang mengalami banyak kerusakan dan kesesatan, sebelum Islam datang.
Sementara bangsa-bangsa Eropa, saat itu hidup dalam gelapnya kebodohan dan ketidaktahuan baca tulis, serta kondisi dalam banyak peperangan. Mereka jauh dari hidup bersih dan kebiasaan menggunakan air.
Sedangkan jazirah Arab, pada masa itu tak kalah terpuruk. Moral bangsa Arab pada masa jahiliyah sangat buruk. Mereka dijejali oleh khamr (minuman keras) dan perjudian. Mereka mengubur anak-anak perempuan mereka hidup-hidup. Orang laki-laki dapat beristri tanpa batasan jumlah.
Mereka juga tenggelam dalam berhalaisme dan penyembahan patung. Mereka mayakini bahwa tuhan-tuhan tersebut memiliki peran dalam mengatur alam, memiliki kekuasaan untuk mendatangkan manfaat atau bahaya bagi manusia.
Penduduk Hijaz, baik bangsa Arab maupun Yahudi, biasa melakukan riba. Sedangkan perbuatan zina bukanlah sesuatu yang asing. Mereka terbiasa memaksa janda-janda mereka untuk berzina (melacur) dan mengambil upahnya.
Sungguh abad VI Masehi adalah masa yang paling rendah dalam sejarah, paling dahsyat kegelapan dan kesialannya, semenjak masa-masa kekosongan dari kenabian.
Surabaya 1 November 2018