Oleh : Lilik Yani
Penyebaran Islam ke berbagai kalangan masyarakat Makkah, hingga menyebar ke berbagai daerah. Hal ini membuat orang-orang kafir Quraisy geram. Mereka berupaya menghalangi perkembangan Islam dengan berbagai cara.
*******
Seperti telah dikisahkan di edisi sebelumnya. Rasulullah saw diperintah Allah swt untuk berdakwah secara terang-terangan. Maka Rasulullah saw menyebarkan Islam kepada siapa pun yang ditemui, dan bergerak ke berbagai wilayah. Dengan dibantu oleh para sahabat yang lebih dulu beriman kepada Islam, maka mereka juga mengerahkan segala daya upaya untuk mendakwahkan ajaran Islam ke berbagai daerah.
Melihat perkembangan tersebut, orang-orang Quraisy sangat serius dalam mengawasi penyebaran Islam. Mereka tidak rela melihat Islam sebagai ajaran baru tapi sudah memikat hati umat.
Ketika itu Islam sudah menyebar di tengah-tengah masyarakat dengan cepat. Secepat api yang mbakar rumput kering, Islam membakar kekufuran mereka. Di abu bekas pembakaran itu kemudian ditanamlah benih-benih keimanan. Melihat pertumbuhan itulah, maka orang-orang Quraisy berusaha sungguh-sungguh dengan berbagai cara untuk menghentikan laju penyebaran ajaran Islam.
//Quraisy Mengajak Berunding Lewat Abu Thalib
Orang Quraisy tahu betul bahwa Muhammad memiliki kedudukan istimewa di sisi pamannya, Abu Thalib. Demikian juga Abu Thalib, dia memiliki kedudukan yang istimewa di sisi kaum Quraisy.
Maka dari itu, orang-orang Quraisy yakin sekali bahwa dengan mediator Abu Thalib mereka akan berhasil menghentikan serangan Muhammad saw terhadap akidah-akidah kaum musyrikin dan menghentikannya dari aktivitas membongkar kerusakan aqidah mereka.
Kemudian orang-orang Quraisy menemui Abu Thalib dan berkata,
" Wahai Abu Thalib, sungguh keponakanmu itu telah mencaci maki Tuhan kami, menghina agama kami, melecehkan mimpi-mimpi kami dan menuduh sesat nenek moyang kami. Untuk itu, kami berharap engkau menghentikan aktivitasnya dari menghina kami, atau engkau jauhkan dia dari kami."
Abu Thalib menjawab dengan kalimat yang lembut dan menolaknya dengan cara yang baik. Hingga orang-orang Quraisy pun pergi meninggalkannya.
Subhanallah, paman Rasulullah saw lebih sayang kepada keponakan tercintanya. Abu Thalib menolak permintaan kafir Quraisy yang sangat berharap kepadanya karena sudah dianggap sebagai tokoh Quraisy.
Tetapi Allah masih menguatkan hati Abu Thalib, hingga pemikirannya masih logis dan mengarahkan hatinya untuk medukung perjuangan dakwah Rasulullah saw.
Atas dasar inilah, maka Rasulullah saw semakin mencintai paman tersayang, karena masih memihak dirinya dan mendukung perjuangan dakwah Islam, meski beliau belum mendapat hidayah masuk Islan. Inyaa Allah.
Surabaya, 18 November 2018
#SirahNabawiyah18
#KafirQuraisyiHalangiDalwah