Oleh. Lulu
Ada yang tidak biasa, di Jakarta Convention Center (JCC) Hall A sejak tanggal 9 sampai 11 November. Anak-anak muda membludak memenuhi lokasi, hingga tiket masuk sold out. Padahal tiket tidak murah.Panitia pelaksana menetapkan harga tiket per harinya sebesar Rp 80.000, sudah termasuk donasi untuk Kota Palu dan Donggala.
Ada Hijrah Fest 2018 di sana. Sebagai ajang menuntut ilmu, menguatkan ukhuwah dan menambah kecintaan terhadap Islam. Acara tersebut dimeriahkan dengan kehadiran 200 pengusaha muslim, 100 brand muslim, talkshow oleh para dosen muslim, public figure, komunitas, fashion show, kajian, bazaar serta para motivator dan inspirator, wartakotalive.com (8/11).
Berbagai ustaz yang hadir adalah guru kesayangan, ustaz senior dari mulai K.H Bachtiar Nasir, K.H AA Gym, Ustaz Abdul Somad, Ustaz Adi Hidayat, Ustaz Hanan Attaki, Ustaz Oemar Mita, Ustaz Fatih Karim. Kehadiran mereka dinanti. Tausiyah mereka menjadi ilmu bagi anak muda yang hadir.
Selain itu, ada juga para asatiz yang biasa wara wiri di media sosial. Ustaz kesayangan anak muda seperti Ustaz Felix Siauw, Ustaz luqmanulhakimashabul, Koh Steven Indra Wibowo, Muzammil Hasballah, Ustaz Handycam Bonny, Ustaz Lukmanul Hakim, Ustaz Salim A Fillah, Ustaz Ahmad Ridwan, Ustaz Abu Fida dan Ustazah sekaligus artis Oki Setiana Dewi.
Para asatiz favorit, disertai ngaji bareng para artis, menjadi sebuah fenomena tersendiri. Mengajak anak muda untuk hijrah menuju Islam menggunakan sarana kekinian. Membuat acara kajian diminati. Di saat serangan liberalisme merusak kaum muda, fenomena hijrah menjadi warna tersendiri. Memperbaiki pemikiran remaja muslim agar bertingkah laku mulia.
Generasi muda menjadi target barat untuk merusak umat Islam. Kondisi pemikiran mereka yang labil mencari bentuk, mudah sekali disusupi ide-ide rusak. Jika ide kufur bertarung dengan ide sahih, maka bisa dipastikan yang sahih akan menang. Tapi jika kepala mereka tidak diisi dengan kebenaran, selamanya mereka tidak memiliki kemampuan untuk memilih.
Di saat remaja lain membebani umat dengan berbagai challenge tanpa nilai, para remaja ini memilih untuk hijrah menapaki jalan kebenaran.Dakwah akan lebih mudah diterima jika disajikan menyesuaikan target dakwah dengan tanpa mengurangi nilai syariat. Semangat dan ghiroh mereka digiring ke arah Islam. Menutup peluang opini sesat merusak pemikiran umat.
Ideologi sesat yang diemban sebuah negeri, merusak generasi tanpa ampun. Seluruh sendi kehidupan menjadi rapuh ketika pemikiran kaum muda lemah. Jalan Islam, jalan kebangkitan peradaban mulia. Dengannya seluruh persoalan di negeri ini akan tuntas. Tidak hanya itu, seluruh masalah umat akan teratasi.
Hijrah menjadi life style. Hijrah asik dan menyenangkan. Ketika remaja muslim mengenal Islam maka musuh-musuh Islam akan berusaha keras menghalangi. Oleh sebab itu perlu digiring fenomena hijrah agar terus berada dalam jalan yang tepat. Tidak berbelok, apalagi berbalik. Hingga akhirnya kebangkitan menjadi proyek besar umat. Tsumma takuunu khilafatan ala minhajin nubuwwah.