Oleh: SumiatiMember AMK ( Akademi Menulis Kreatif ).
Sungguh malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Dirasa peribahasa tersebut mewakili kondisi petani cabai kini. Berbekal niat serta upaya untuk memperbaiki kondisi ekonomi, para petani pada umumnya berstrategi untuk memberdayakan lahan pertaniannya dengan tanaman cabai. Berharap bahwa hasil panen cabaipun dapat berjumlah berkali lipat dengan hasil tani biasa.
Namun, harapan memang terkadang tak sesuai dengan kenyataan. Alih-alih untung, yang dirasa malah kian buntung. Harga cabai dari petani dibeli dengan harga murah oleh para tengkulak, dan dengan asyiknya tengkulak meraup untung besar karena harga jual cabai di pasar tinggi. Petani dengan basic keluguannya terkadang menjadi lahan empuk untuk dicurangi. Para petani dibuat pasrah karena tak paham akan mekanisme pendistribusian hasil panen sampai ke tangan pembeli umumnya masyarakat.
Adapun faktor lainnya adalah mekanisme pasar serta kebijakan penguasa yang malah memperbesar lahan impor, sehingga makin menjadilah kerugian yang dialami para petani. Peluh yang setiap detik menetes, lelah tak terperi.
Semua ini terjadi akibat dari lalai terhadap aturan islam baik rakyat maupun penguasa, kelalaian dan sikap abai ini telah menyengsarakan segalanya, ketika disebuah negri tidak menerapkan islam inilah akibatnya, tidak ada rasa adil yang dirasakan umat, terlebih di negeri ini menerapkan sistem kapitalis, yang mana dalam sistem berekonomi mereka memiliki dasar yaitu sekecil-kecil modal dan berupaya untuk mendapatkan sebesar-besar keuntungan, wajar ketika petani yang lelah dan besarnya mengeluarkan modal justru mendapat untung yang kecil. Miris sebenarnya, melihat kondisi masyarakat, disisi lain bingung menghadapi kedzaliman yang terjadi, namun disisi lain umat pun sulit untuk diingatkan.
Kondisi seperti ini diibaratkan berkeluh kesah, namun tak menerima nasihat. Seperti halnya di dalam ibadah sholat kita memohon kepada Allaah agar ditunjuki jalan yang lurus sebagaimana firmanNya dalam surah Al - fatihah
ٱهْدِنَا ٱلصِّرَٰطَ ٱلْمُسْتَقِيمَ ﴿٦﴾
"Tunjukilah kami jalan yang lurus,"
(Q.S.1:6)
Oleh Allah dijawab dengan firman Nya lagi dalam surah Al - baqarah
ذَٰلِكَ ٱلْكِتَٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ ﴿٢﴾
"Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,"
(Q.S.2:2)
Solusinya tentu saja kembali kepada islam yang harus didawahkan, hingga diterapkan oleh seluruh umat, baik rakyat maupun penguasa yang semestinya negara meriayah rakyat termasuk para petani, dan mengontrol harga hasil bertani agar tetap stabil tidak ada yang dirugikan atau didzalimi.
Solusi bagi seluruh permasalahan umat hanya satu yaitu Islam kaffah dalam bingkai Daulah.
Wallaahu a ' lam bishowab