Oleh : Vio Ani Suwarni, S.Pd.
(Guru Sejarah SMAN 1 Rengasdengklok)
Tidak ada kata bosan jika membahas dunia remaja. Remaja sebagai generasi penerus di masa depan yang dinanti-nanti, akankah menjadi seseorang yang diharapkan ataukah justru tidak diinginkan.
Persoalan kenakalan remaja seolah menjadi sarapan pagi yang tak henti-henti. Mulai dari persoalan bolos sekolah, tercyiduk narkoba, tawuran dimana-mana, hingga seks bebas yang melanda. Remaja yang seharusnya menjadi tonggak perubahan di masa depan, malah justru tersibukkan dengan urusan dunia yang melenakan. Seperti kejadian yang terjadi di daerah Lampung.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Satu sekolah ditemukan 12 siswinya dalam kondisi hamil. Temuan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia Lampung mencengangkan.
Pergaulan bebas riskan terjadi terutama di lingkungan kampus, sekolah maupun kosan. Tak jarang kondisi ini menyebabkan kerugian, terutama yang masih mengenyam pendidikan.
Sungguh kejadian yang sangat memprihatinkan, padahal Allah SWT sudah memperingatkan hambanya untuk senantiasa menjauhi perbuatan zina. Jangankan untuk menjadi pelaku zina, untuk mendekatinya sudah tidak boleh.
Kenakalan remaja ini juga dipicu dari berkembangnya social media dan merebaknya gadged yang sudah tidak menjadi barang langka lagi. Alih-alih dimanfaatkan untuk keperluan yang baik, justru malah dialihkan untuk perbuatan yang tidak diharapkan. Seperti kejadian yang terjadi di daerah Cikarang Selatan-Bekasi.
CIKARANG, (PR).- Komisi Perlindungan Anak Daerah Kabupaten Bekasi mendapatkan temuan terkait tindak asusila melalui grup aplikasi mengobrol, whatsapp (WA). Ironisnya, grup tersebut berisikan para siswa di satu sekolah menengah pertama di Cikarang Selatan.
Selain tindak asusila, di grup yang berisikan 24 siswa dan siswi itu, para anggota saling berbagi video porno. Dari video tersebut, para anggota saling mengajak untuk berhubungan badan.
“Ini ketahuannya saat salah satu anggota grup kena razia oleh guru lalu diambil telepon selulernya. Awalnya anggota grup ini tidak mau membuka isi ponsel itu, tapi setelah dipaksa, akhirnya dibuka dan terbongkar itu grup,” ucap Komisioner KPAD Kabupaten Bekasi, Mohammad Rozak kepada “PR”, Rabu, 3 Oktober 2018.
Grup percakapan Whatsapp bernama “All Stars” itu beranggotakan para siswa dan siswi kelas IX dari berbagai kelas di salah satu SMP di Cikarang Selatan. Grup berisi percakapan tidak senonoh, berbagai video porno hingga ajakan berbuat asusila.
“Ditemukan ada 42 video porno di grup WA itu. Kemudian ada ajakan mesum. Ajakan itu dikuatkan saat sang guru menelusuri lebih jauh dan ditemukan ada obrolan pribadi via WA yang mengajak berbuat mesum, siswa dan siswa yang masih satu sekolah,” ucap Rozak.
Ironis memang permasalahan yang di hadapi oleh para remaja saat ini. Maraknya pergaulan bebas akibat sistem sekularisme (faham kebebasan) telah melahirkan generasi yang rusak bagi masa sekarang dan masa yang akan datang.
Media digital sebagai produk tekhnologi Barat merupakan "madaniyah" yang sarat dengan "hadhoroh Barat" terbukti sebagai mesin perusak dan penghancur generasi muslim.
Solusi sistem sekuler tidak akan mampu menyelesaikan masalah pergaulan bebas secara tuntas, bahkan menyimpan bom waktu masalah yang siap meledak untuk menghancurkan peradaban manusia.
Islam memiliki solusi tuntas menyelamatkan generasi dari pergaulan bebas dan mengelola media untuk penanaman aqidah, ketaatan terhadap Islam dan pencerdasan umat tentang Islam sebagai dasar pemikiran kaum muslim.
Wa'allahu a'lam Bishowab.