Oleh: SW. Retnani (Muslimah Pembelajar Islam Kaffah)
Perjuangan kaum muslim dalam menegakkan agama Allah di muka bumi ini masih dipenuhi halangan dan rintangan. Agenda perjuangan politik Islam saat ini adalah digelarnya Reuni Akbar 212 yang akan diselenggarakan tanggal 2 Desember 2018 mendatang. Rencana ini telah menuai pergolakan dari Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto.
Menko Polhukam menilai Rencana Reuni Akbar 212 di Monumen Nasional, sudah tidak relevan dengan situasi saat ini. Sebab masalah- masalah yang sebelumnya dituntut pada aksi 212 lalu (yaitu penistaan agama oleh Ahok) telah selesai. Politikus senior Hanura ini malah menyarankan masyarakat untuk lebih berkonsentrasi pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden.
"Kita kan tahu tahun politik. Lebih baik semua energi kita, semua kegiatan kita mengarah bagaimana membangun partisipasi publik untuk ikut serta dalam pemilu. Dan saya harapkan masyarakat menjadi bagian dari sukses pemilu, jangan bagian terhambatnya pemilu," kata Wiranto (Liputan 6.com (28/11/2018)).
Padahal, Agenda Reuni Akbar 212 ini berisi beberapa kegiatan keagamaan antaralain: sholat berjamaah, dzikir, sholawat dan mendengarkan tauziah- tauziah dari para alim ulama serta doa.
Melihat ketidaksukaan Menko Polhukam dengan Rencana Reuni Akbar 212 mengingatkan kita pada salah satu paman Rasululloh saw, dialah Abu Lahab. Satu dari sekian banyak kaum Quraisy yang menjadi musuh utama nabi Muhammad saw. Yang selalu menghalangi dakwah beliau. Yang sangat membenci pada Risalah Rasululloh saw. Kisah Abu Lahab diakhiri dengan kematian yang berujung pada siksa api neraka. Kemudian bagaimanakah akhir dari orang-orang yang selalu membenci Islam dan kaum Muslim?
Janji Alloh swt bahwa setiap perbuatan manusia pasti ada balasannya. Alloh swt berfirman: "Maaliki yaumiddin". Yang artinya:"Yang merajai di hari pembalasan"(QS. Al Fatihah: 4).
Dan setiap manusia pasti dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatannya. Alloh swt berfirman, yang artinya: " Apakah manusia mengira bahwa ia akan dibiarkan begitu saja(tanpa pertanggungjawaban)? (QS. Al Qiyamah:36).
Menyarankan masyarakat untuk lebih fokus pada pemilu adalah hal yang sia-sia karena pemilu saat ini hanya mengutamakan kepentingan para kapitalis. Untuk melaksanakan pemilu itu sendiri membutuhkan biaya yang sangat mahal dan hanya untuk menghasilkan rezim liberal. Pemilu hanya akan mengecewakan dan menyakiti hati rakyat karena semua janji-janji yang diucapkan hanya manis dibibir saja, tanpa ada yang terealisasi.
Sesungguhnya Reuni Akbar 212 bukanlah reuni orang-orang yang mengutamakan hura-hura seperti pemilu yang selalu lantang menyuarakan pesta demokrasi. Reuni Akbar 212 sejatinya adalah berkumpulnya orang-orang yang mencintai negeri ini. Mereka bercita-cita ingin menyelamatkan negeri ini melalui penerapan aturan-aturan Alloh swt. Acara ini menyatukan kaum muslim dari berbagai daerah. Reuni Akbar 212 mempererat ukhuwah Islamiyah, menyatukan visi dan misi kaum Muslim untuk melanjutkan kehidupan Islam dalam satu ikatan ketaatan pada hukum syara'.
Menjadikan ideologi Islam sebagai satu-satunya ideologi umat. Sebab, umat yakin ideologi Islam adalah penebar rahmat dan kebaikan untuk dunia dan negeri ini.
Gema 212 telah mengguncang rezim hingga dengan berbagai cara rezim mencoba menghentikannya.
Kesulitan demi kesulitan sengaja diciptakan untuk melunturkan semangat jihad kaum muslim. Apakah berbagai kesulitan yang diciptakan oleh rezim refresif anti Islam ini akan menyurutkan semangat juang kaum muslim?
Tentu tidak, kaum Muslim adalah orang-orang yang kuat menghadapi beragam problem, baik yang bersifat ideologis, sistemik hingga tehnikal. Tingkat kesulitannya pun bermacam-macam, ada yang ringan, sedang, sulit dan amat kompleks.
Menghadapi berbagai kesulitan ini tak membuat kaum Muslim pesimis. Seorang muslim sejati apalagi pengemban dakwah selalu optimis dan percaya diri atas semua yang terjadi. Sebab, keyakinan dan ketakwaan kepada Sang Maha Pencipta, Alloh azza wajalla diatas segala-galanya. Inilah sebagian kaum Muslim yang telah teruji keteguhan iman dan ketaatannya pada Rasululloh saw, mereka antara lain: Abdullah bin Amr ra. Bilal bin Rabah Alhabsyi ra. Hanzhalah ra dll.
Alloh swt berfirman: Fa inna ma'al usri yusr(an), inna ma'al usri yusra. Yang artinya: "Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan" (QS. Al Insyirah (94): 5).
Maka yakinlah wahai kaum Muslim, Reuni Akbar 212 akan menjadi tanda hancurnya sistem kapitalis serta tonggak bangkitnya Islam dan kembalinya kejayaan kaum Muslim.
Wallahu a'lam bishshowab.