Oleh: Wida Eliana
Pegiat Dakwah Tinggal di Bandung
Hari-hari terakhir ini umat tengah dilanda musibah yang membuat resah dan sedih. Yakni makin rapuhnya ukhuwah islamiyah (persaudaraan dalam islam) dan makin menguatnya ashabiyah (fanatisme golongan), dimana antar kelompok umat islam bisa saling mem-bully, saling mencaci, bahkan bisa saling mempersekusi. Saat ini sikap ashabiyah begitu mendominasi, sebaliknya ukhuwah islamiyah seolah makin tereleminasi.
Penerapan syariah islam seolah akan menghancurkan negeri ini, diantara nya mereka yang menyerukan dan mendakwahkan Khilafah, padahal khilafah adalah ajaran islam.
Karena itu sikap ashabiyah itu harus dibuang dan dicampakan, islam menghendaki agar persaudaraan karena iman atau ukhuwah islamiyah tidak berhenti sebatas ucapan, namun harus mewujud secara nyata dalam tindakan dan realita kehidupan. Seperti itulah seharusnya persaudaraan kaum muslim.
Allah berfirman dalam al-Quran surat Ali Imran ayat 103
"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai..."
Frasa "Tali Allah" jangan berpecah belah maksudnya jangan berselisih dalam agama, jangan bergolong-golongan mengikuti hawa nafsu dengan berbagai macam tujuan duniawi. Karena kelompok yang selalu merujuk dalam segala sesuatu pada al-Quran dan as-sunnah pasti selalu akan menjaga persatuan.
Untuk itu mari kita eratkan ukhuwah (persaudaraan), kuatkan wihdah (persatuan) dan rekatkan mahabbah (saling cinta). Niscaya akan lahir al-quwwah (kekuatan), dengan itulah kita secara bersama-sama akan meraih 'izzah (kemuliaan) di dunia dan di akhirat.
Saatnya kita menjadikan akidah islam sebagai satu-satunya ikatan, kita hidup bersama-sama dan saling bekerja sama di bawah panji Tauhid La Illaha ilaLlah Muhamad Rasulullah.
WalLahu a'lam bi ash-shawab.
