Oleh : Lilik Yani
Kondisi negeri makin carut marut
Yang benar bisa menjadi salah
Sebaliknya yang salah bisa menjadi benar
Semua tergantung sudut pandang
Dari sisi mana memandang
Untuk tujuan apa memandang
Satu peristiwa saja
Bisa memberikan ribuan pendapat
Tergantung sudut pandang pembicaranya
Wahai pemuda, banyak kejahatan di negerimu
Rakyat yang seharusnya diperhatikan
Justru diabaikan, dibiarkan menjerit kesakitan, kelaparan, kebingungan
Sementara musuh yang seharusnya diusir pergi
Justru dipersilakan masuk
Menikmati hak-hak rakyat
Wahai pemuda, kejahatan semakin
tak terkendali
Pemimpin negeri abai, tak peduli
Rakyat bermusuhan pun tak ada yang melerai
Justru dibiarkan makin memanas
Antar saudara bertikai
Sesama muslim diadu domba
Hingga terjadi baku hantam antar sesama umat Islam
Mereka justru tertawa kegirangan
Karena sukses memporakporandakan persatuan umat
Ulama yang bermaksud menyampaikan kebenaran dipersekusi
Para muda yang membela diri dianggap melawan kebijakan penguasa negeri
Rakyat kecil yang bersalah atau diduga salah langsung dieksekusi
Keputusan salah segera ditetapkan
Tak ada kesempatan membela diri
Sementara kejahatan para oknum dilindungi
Proses pengadilannya dibuat lama berbelit-belit
Hingga saat tidak ada alasan untuk dibebaskan
Penjara buat mereka bagaikan hotel fasilitas tinggi
Jamaah yang mau meluruskan kebijakan pemerintah yang kurang tepat
Justru dihalangi dan dimusuhi
Aktivitasnya dihadang dengan berbagai cara
Selalu menjadi kambing hitam setiap ada masalah
Intinya tak ada yang benar dari setiap agendanya
Bahkan menjadi ormas terlarang
Tak boleh lagi beragenda besar di negeri ini
Wahai para muda, bagaimana mungkin ini terjadi
Kejahatan dibiarkan menguasai negeri
Jeritan umat diabaikan seolah tak terdengar lagi
Musuh justru dihampiri dan diajak negosiasi
Ulama yang meluruskan dipersekusi
Berharap semua menurut dan tak ada interupsi
Wow..enak sekali!!
Emang kita dianggap orang yang mudah digurui
Mudah tunduk tanpa argumentasi
Tentu saja bukan itu sikap umat yang memahami
Wahai pemuda, saatnya kalian bangkit
Membuat perubahan arah lebih baik
Suarakan lantang suarakan kebenaran
Hakekat kebenaran bukan atas nama personel
Sepandai apapun tak bisa dijadikan patokan
Benar salah sandarannya adalah hukum syara
Al Qur'an dan as Sunnah dijaga Allah dari kejahatan
Wahai para muda, yuk bangkit
Persiapkan bekalmu
Dengan pengetahuan memadai
Menghadapi lawan yang pintar cari alasan
Siapkan mental untuk sampaikan argumen yang matang
Bukan debat kusir yang menyesatkan
Tapi diskusi sehat yang mengantarkan pada hikmah
Wahai para muda, sampaikanlah kebenaran
Katakan yang benar walau itu pahit
Luruskan kebijakan yang tak sesuai aturan
Menyimpang dari rel kebenaran
Kembalikan ke jalan Allah
Jalan kebenaran untuk meraih ridlo Allah
Wahai pemuda, janganlah takut pada perjuangan
Menegakkan kebenaran di tengah banyaknya maksiat yang tak terkendalikan
Rasanya ingin berlari menjauh
Pergi meninggalkan maksiat
Mengajak umat kembali ke jalan Allah
Walau hadapi tantangan dan rintangan
Pantang menyerah untuk taklukan kejahatan
Wahai para muda, negerimu membutuhkanmu
Untuk mengubah kondisi negeri
Ke arah jalan kebenaran
Yang diridlo Allah swt
Wahai para muda, negerimu menunggu perjuanganmu
Badanmu yang sehat
Tenagamu yang masih kuat
Suaramu masih lantang menggelegar
Pemikiranmu yang cerdas
Kreatifitasmu yang sangat diandalkan
Maka, tunaikan tugas muliamu
Dengan menyebut Bismillahirrohmanirrohim
Semoga Allah memberi kemudahan semua urusan
Membimbing kalian dalam setiap langkah
Demi meraih kebenaran dan Ridlo Allah
Wahai pemuda, tunaikan tugasmu
Dengan penuh kesungguhan
Sebagai bentuk amanah negeri
Untuk membangun negeri
Sejahtera karena semua umat tunduk
Dalam ketaatan kepada Allah swt
Wahai pemuda, jangan pernah berhenti
Kalau bukan engkau
Kepada siapa lagi negerimu berharap
Jangan takut berjuang
Libatkan Allah dalam setiap persoalan
Terus berjuang, terus membuat perubahan
Tetap berada dalam barisan dakwah
Hingga Allah memenangkan Islam
Dan panji tauhid kembali berkibar
Dan kalian menjadi bagian pejuang
Yang memperjuangkannya.
In syaa Allah
Surabaya, 29 Oktober 2018