Wahai Pemuda, Dengarkan Jeritan Negerimu


Oleh : Lilik Yani


Wahai pemuda, adalah kau dengar jeritan negerimu?

Kata orang negeri ini sudah semakin tua

Banyak maksiat di mana-mana

Hingga negeri ini tak kuat menyangga

Beratnya beban para penghuninya


Wahai para muda, adakah kau dengar rintihan negerimu?

Beratnya beban yang harus ditanggungnya

Karena maksiat dilakukan tanpa jeda


Adanya ulama yang menyampaikan kebenaran, justru dipersekusi

Adanya kelompok yang mengajak ketaatan, dihalangi

Adanya orang peduli mengajak kembali ke jalan yang benar

Justru dimusuhi

Lantas, tanggung jawab siapa negeri ini?


Wahai para muda, bumi merintih perih

Karena penghuninya semakin tak peduli

Sumber daya alam dirusak tanpa henti

Hutan untuk peresapan babyak ditebangi

Sawah-sawah dijadikan perumahan dan industri


Limbah pabrik dibiarkan tercemar ke laut, merusak ekosistem lautan

Semua didasari dorongan materi semata

Ingin mengeruk keuntungan sebesar-besarnya

Menimbun harta untuk anak keturunannya

Tanpa peduli rintihan kerabat dan tetangga

Tak bisa tidur menahan rengekan cacing di perutnya


Itukah tabiat seorang muslim?

Oh, tidak!!

Kalau mereka muslim tak mungkin tega melihat tetangga kelaparan

Kalau mereka beriman, tak mungkin cuek dengan jeritan umat

Kalau mereka peduli maka akan bergerak membuat perubahan

Membenahi kebijakan penguasa yang salah untuk diluruskan

Menyampaikan amar ma'ruf nahi munkar

Mendukung kelompok yang mengajak ke jalan taqwa

Memperkuat barisan penolong agama Allah


Wahai pemuda, ayolah bangkit

Jangan sibuk bermain terus. 

Akan terlena tak bisa bedakan mana kawan

Dan mana yang lawan

Karena fokusmu salah

Maka keputusanmu juga salah

Cobalah buka hatimu

Ada jutaan umat merintih kelaparan

Tak bisa membeli makanan

Ada jutaan umat menjerit kesakitan karena ditolak Rumah sakit

Akibat BPJS nunggak tak bayar setoran

Ada jutaan anak-anak putus sekolah

Tak bisa membayar uang sekolah yang mahal

Hingga mereka berkeliaran di jalanan

Mengais keping rupiah yang belum saatnya dilakukan

Hanya untuk penuhi hajat makan

Agar tidak mati kelaparan

Lantas, mau salahkan siapa lihat fakta demikian?


Wahai pemuda, tugasmu adalah menyuarakan

Dengan suara tegas dan lantang

Jadilah corong umat

Ceritakan fakta di lapangan

Asli tanpa perlu dimodifikasi segala

Sampaikan fakta itu pada pemimpin negeri ini

Tunjukkan solusi yang benar

Sesuai aturan Allah yang menciptakan 

Semua yang ada di langit dan bumi

Beserta seluruh isinya

Tak perlulah repot-repot membuat aturan baru

Tinggal ikuti saja pedoman yang Allah persiapkan

Al Qur'an dan as Sunnah sudah lengkap jadi tuntunan

Jika ingin hidup berkah di dunia akherat


Wahai para muda, yuk bangkit

Lakukan perjuangan

Perdengarkan suara lantangmu

Jangan diam seribu bahasa

Kalian dianggap setuju jika hanya diam

Ingatlah, umat menunggumu!

Para pemuda jadilah andalan


Wahai para muda, jika ingin negeri berkah

Syaratnya hanyalah

Semua penduduk beriman dan bertaqwa

Sepertinya mudah ya?

Tapi harus diperjuangkan


Harus ada yang menyampaikan kebenaran

Harus ada yang meluruskan kebijakan yang salah

Harus ada yang menunjukkan solusi sesuai hukum syara

Harus ada kemauan dari seluruh umat

Allah Maha baik, saudaraku

Jika semua penduduk negeri beriman dan bertaqwa

Maka Allah akan turunkan keberkahan

Masalahnya, sudahkah kita beriman penuh ketundukan

Bukan sekedar taat untuk gugur kewajiban

Ketaatan total karena yakin pertolongan Allah

Maka keberkahan akan Allah datangkan 

Baik dari langit maupun bumi


"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan."

(TQS A'raf : 96)


Wahai para muda, yuk semangat berjuang

Mumpung Allah memberi kesempatan

Banyaknya bencana jadikan pelajaran

Jangan biarkan bumi protes kepada Allah

Karena penghuninya sudah melenceng dari aturan yang benar

Ajaklah berdamai

Bersama alam lakukan ketaatan

Hingga Allah turunkan keberkahan

Dan Ridlo Allah selalu menyertai setiap tahap perjalanan

In syaa Allah




Surabaya, 27 Oktober 2018






Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak