Miris, tidak percaya, rasa ini terus berkecamuk didalam benak saat mendengar berita 12 siswa SMP satu sekolah di lampung hamil secara bersamaan. Dilansir dari Nakita.id (4/10), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia ( PKBI ) Lampung, menemukan bahwa ada 12 siswi disatu sekolah yang sama dalam kondisi hamil. Ini terjadi merata dikelas VII, VIII, dan IX Ini sungguh penemuan yang mencengangkan. " Sekolah bilang bersih, tapi dicek diguru BK, ternyata ada muridnya yang hamil ". kata Hafsah, seperti dikutip dari Tribun Lampung
Kasus kehamilan pada pelajar ternyata bukan hanya terjadi pada siswi SMP saja, akan tetapi juga ditemukan pada siswi SMA di lampung. Menurut pantauan PKBI, persoalan hamil diluar nikah pada kalangan pelajar ini terjadi merata dibanyak sekolah.
Setelah di telusuri pemicu terbesar pada kehamilan massal ini adalah pergaulan bebas yang terjadi pada anak - anak masa kini. Pergaulan bebas cukup riskan, terutama di lingkungan anak sekolah, kampus, maupun anak kos. Umumnya, para pelajar ini hamil dengan pacarnya yang masih sama - sama usia pelajar atau mahasiswa.
Direktur PKBI Lampung, Dwi Hafsah Handayani menyampaikan dirinya pernah melakukan survei ke apotik disekitar kampus dan kosan. Hasil survei sungguh menakjubkan ternyata barang yang paling laris dibeli adalah kondom dan testpack atau alat tes kehamilan. Bahkan Hafsah " mengatakan, tak tanggung - tanggung 100 kondom terjual dalam satu hari ". Astagfirullah haladzim...
Pergaulan bebas, momok menakutkan bak penyakit kronis yang terus menggerogoti hampir seluruh maasyarakat, terutama generasi muda dan anak - anak di bawah umur yang cepat terkontaminasi budaya barat ini.
Pergaulan bebas, buah dari Liberalisme sekulerisme, yang sudah mengakar kuat dalam urat nadi anak bangsa. Inilah yang menjadi biang kerok dari setiap kerusakkan yang terjadi di setiap lini kehidupan. Dengan atas nama kebebasan, dan Hak Asasi Manusia ( HAM ), negara ini membiarkan virus pemikiran budaya barat masuk tanpa di sertai dengan filter ( Penyaring ), sehingga budaya barat masuk bak banjir bandang yang siap menghancurkan sendi - sendi kehidupan anak negeri. Pacaran, freesex, aborsi, narkoba, bahkan LGBT menjadi warna bagi kehidupan generasi masa kini.
Minimnya pembekalan agama, ketidak nyamanan kondisi rumah, hubungan yang kurang harmonis antara orang tua dan anak, Hubungan antara pria dan wanita yang terjalin tanpa ada rambu -rambu pembatas padahal mereka tak sedarah, inilah juga faktor - faktor yang menjadi pemicu anak - anak terjebak dalam pergaulan bebas dan membawa mereka terjerumus pada seks terlarang.
Semua ini tidak akan terjadi jika negara memberikan perhatian penuh pada seluruh masyarakatnya, terutama generasi muda, dan kaum terpelajar yang notabene mereka adalah sebagai tonggak penopang kemajuan sebuah bangsa. Jika tidak cepat - cepat di cari solusinya maka penyakit ini akan teru menyebar, menggerogoti dan siap memghancurkan generasi muda sekarang maupun yang akan datang.
Solusi Dalam Islam
Daulah Islam, sepenuhnya akan memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakatnya dari hal - hal yang dapat merusak akhlak bangsa karena sudah kewajiban negara memberikan perlindungan, kenyamanan, kesejahteraan dan kemaslahatan kepada seluruh penduduk negeri yang ada dibawah naungannya.
Negara akan menyeleksi setiap budaya asing yang masuk ke tubuh Daulah, agar budaya asing yang membawa virus negatif tidak bisa masuk mempengaruhi seluruh masyarakat terutama generasi mudah yang ada di dalam Daulah. Memberikan sanksi keras kepada pelanggar hukum syara'termasuk pacaran, LGBT dan seks bebas.
Masyarakat juga ikut berperan menjaga generasi muda agar tidak terjerat pada hubungan bebas. Karena masyarakat sebagai salah satu sekolah besar bagi generasi muda. Melakukan kontrol sosial untuk mencegah berbagai tindakan yang menyalahi norma agama.
Orang tua didalam daulah juga ikut berperan untuk menjaga anak - anaknya supaya tidak terkontaminasi pergaulan bebas, orang tua akan menanamkan pendidikan keimanan, membangun ketaatan pada agama ( hukum Allah ) sejak dini ini akan menjadi pondasi yang kuat bagi mereka serta memberikan teladan kebaikan pada anak - anaknya. Memberikan kasih sayang dan perhatian penuh agar anak tidak mencari pelampiasan di luar rumah.
Didalam Daulah Islam generasi muda adalah aset yang mahal dan tak ternilai harganya. Kemajuan dan Keburukan sebuah bangsa sangat bergantung generasi muda, yang menjadi tokoh utama dalam peranannya melakukan suatu perubahan. Generasi muda memiliki potensi yang bisa diharapkan. Mereka memiliki semangat yang membara, apalagi jika bercampur dengan pengetahuan dan diimplementasikan melalui tindakan, maka akan terciptalah suatu perubahan.
Jika ingin menyelamatkan generasi dari kerusakan, maka butuh solusi fundamental untuk menuntaskan problematika hingga ke akarnya. Yakni mengganti sistem sekuler liberalisme yang menjauhkan manusia dari agama dengan sistem yang membuat manusia tunduk pada agama. Sistem itu adalah sistem Islam, yang di terapkan melalui Daulah Islam.
Wallahu a'lam bi ash shawab
Penulis : Nafisah Mumtazah
Gresik, Jawa Timur