Oleh: Choirin Fitri
(Pecinta Bendera Tauhid Kota Batu)
Mata sembab
Bibir membisu
Dada bergemuruh
Menyaksikan bendera tauhid dihinadinakan
Mulut ingin berteriak
Tangan mulai mengepal
Kaki menapak dalam perih
Pada siapa kemarahan ini akan melesat?
Tubuh gontai
Badan lunglai
Pikiran terkulai
Iman penista itu telah tergadai
Tak layak tauhid dibully
Apalagi jadi bahan lelucon tanpa arti
Tak elok tauhid dinista
Apatah lagi dibakar dengan hina
Saksikanlah..
Tauhid di hati
Tauhid mengalir dalam aliran nadi
Tauhid menjadi sandaran diri
Tauhid kunci surga Illahi
Adakah engkau ragu dengan tauhid ini?
Bertanyalah pada iman yang terpatri
Ia akan menjawab,
Tauhid tetap di hati