Semakin Dibenci Semakin Dicintai

Oleh : Nandang Wuyung


       Hari Santri Nasional ke-3 yang  diperingati setiap tahunnya di Indonesia pada tanggal 22 Oktober 2018 yang lalu mengambil tema "Bersama Santri Damailah Negeri." Penetapan tersebut merupakan bentuk apresiasi pemerintah mengenai peran serta santri dalam memperjuangkan  kemerdekaan. Peringatan Hari Santri Nasional ini dirayakan di berbagai kota di seluruh Indonesia dengan meriah, tak terkecuali di Alun-Alun Kec. Balubur Limbangan Kab. Garut (Tribun.com 22/10/18)


       Namun sangat disayangkan, perayaan yang seharusnya dilalui dengan penuh ketaatan dan ketawadu'an itu ternodai oleh ulah beberapa oknum anggota ormas yang mengaku berlandaskan Islam. Mereka dengan sengaja membakar bendera Tauhid dengan penuh rasa kebencian. Bahkan, video pembakaran bendera Tauhid yang berdurasi 2 menit itu sudah tersebar secara luas di media sosial. Apa yang mereka lakukan sudah terkategori sebagai penistaan.   


        Sungguh, rencana Allah Ta'ala begitu indahnya. Semakin dibenci, semakin dicintai. Itulah fakta nyata yang ada. Apa yang dilakukan oleh para pembenci tersebut justru membangkitkan daya para pencinta bendera Tauhid yang tak terkira jumlahnya. Tak perlu menunggu waktu, kibaran bendera Tauhid menghiasi cakrawala Indonesia beberapa hari ini dengan gagahnya.


Gelombang Bela Tauhid semakin melejit. Bagaimanapun juga kalimat Tauhid adalah kalimat langit. Allah Ta'ala tidak akan pernah ridho atas makar para pembakar. 


Sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam QS. Ali Imron ayat 54 yang artinya, "Mereka (orang-orang kafir itu) membuat makar, dan Allah membalas makar mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas makar."


Wallahu'alam

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak