Remaja Bicara Utang



Oleh: Yuyun Suminah


Komunitas Karimah ( Kajian Remaja Muslimah) Cikampek


Hi sob, Kalau ngomongin remaja topik yang dibahas ngak jauh-jauh dari persoalan cinta alias pacar, tempat nongkrong yang asyik, shopping dll. Ya ngak sih?


Kalaupun ngomongin utang kisaran utang belum ngajakin sang pacar jalan-jalan atau sekedar mengtraktir makan bakso, uang yang didapet hasil minta sama orang tua atau uniko (Usaha Nipu Kolot/orang tua). Udah pacarannya maksiat cara melunasi utangnya keliru pula.#Tepuk Jidat.


Tapi sob kita bukan ngomongin utang itu loh tapi lebih dari itu. Yaitu utang negara? What! Terus apa hubungannya remaja sama utang negara? 

Yaelah.. sadar ngak sih kita-kita ini generasi bangsa, penerus sebuah peradaban. Pasti ngak mau kan siapa yang berhutang eh siapa yang disuruh bayar. 


So, remaja juga wajib tahu, tahu ngak sih Guys negara kita tuh lagi kebanjiran, bukan kebanjiran karena air loh tapi kebanjiran tawaran utang atas nama investasi biar lebih keren. Tawaran utangnya ngak tanggung-tanggung Rp. 202 triliun. (Tribunnews.com).


//Remaja Melek Sejarah//


Sob, remaja kudu melek sejarah apalagi remaja muslim. Jangan meleknya perkara cinta melulu hehe. 


Tahu ngak sih? Dalam sejarah tepatnya dimasa khilafah Utsmani Posisi utang negara Ustmaniyah pada dua masa sultan sebelumnya, yaitu Abdul Majid (ayah Abdul Hamid) dan Abdul Aziz (pamannya) telah mencapai 252 juta Lira emas (tahun 1881 M), dan jumlah tersebut harus segera dibayar karena jatuh tempo. 


Kebayang ngak kalang kabutnya nyari cara supaya lunas itu hutang. Pada masa Sultan Abdul Hamid II (1842-1918) ketika menjabat sebagai khalifah total utang mencapai sekitar 300 juta Lira dan berhasil ditekan hingga 30 juta Lira, atau tinggal sepersepuluhnya saja. (Lihat, Mudzakaraat as-Sulthan Abdul Hamid, karya Dr. Muhammad Harb, hal 26).


Wajar sih masa Sultan Abdul Hamid II banyak pemberontakan dan banyak pejabat pemerintah yang berkhianat kepada islam.


Terus Cara Sultan Abdul Hamid mengatasi hutang seperti apa ya yuk kita simak:


1. Untuk mencegah laju hutang  memecat para pengkhianat atau pejabat yang rakus. Diantaranya gubernur Mesir, Khudaiwi Ismail karena dia telah berhasil memaksa Sultan Abdul Aziz pamannya Sultan Abdul Hamid II untuk menerima utang luar negeri dari Inggris dan Prancis sebesar 100 juta Poundsterling. 


2. Memangkas pengeluaran, serta menangguhkan gaji para pegawai pemerintahan. Ternyata, kondisi ini telah menyebabkan para pegawai negara, terutama para pemegang kebijakan gelisah karena gaji mereka dibayarkan terlambat.


Bukan hanya itu sob, besarnya utang luar negeri Khilafah Utsmaniyah ini juga telah dimanfaatkan oleh Yahudi Eropa sebagai jalan untuk mendapatkan tanah Palestina. Para Yahudi menjanjikan Sultan untuk membantu melunasi utang-utang negaranya. 


Namun, tipu muslihat mereka yang keji dan licik itu tidak mendapatkan respon positif dari Sultan Abdul Hamid. Ngak Ridho tanah palestina dikuasai sejengkal pun karena tanah suci itu diraih dengan darah syahidnya para syuhada.


//Cara Islam mengatasi Utang//


Sob, islam punya cara jitu nyelesaian masalah utang, bukan seperti sekarang bayar utang dapet dari pinjeman lagi  alias bayar utang pakai utang jadi inget lagunya Bang Rhoma 'gali lobang tutup lobang' atau malak ke rakyat dengan dalih pajak. 


Sob, pasti tau kan indonesia itu kaya raya sumber daya alamnya melimpah. 

Nah.. dari pendapan itulah cara negara melunasi utang. Sumber daya alam tersebut murni dikelola oleh negara bukan dikelola oleh asing. Kepemilikannya bukan atas nama instansi atau individu. 


Hanya dengan sistem islam semua masalah kehidupan pasti ada solusinya. Secara gitu islam itu sempurna mengatur semua aspek kehidupan. Walahua'lam.

45Zahra

Ibu, Istri, Anak, Pribadi pembelajar yang sedang suka menulis.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak