Premium Naik Turun Terus: Bukti Penguasa Tak Optimal Urus


Oleh: Tika Kartika, Amd. Kom (Aktivis Dakwah Islam Kaffah tinggal di Rancaekek, Kab. Bandung)


Lagi dan lagi masyarakat telah dibuat bingung oleh Rezim saat ini yaitu dengan menaikan dan menurunkan harga terhadap bahan bakar minyak (BBM) jenis peremium. Faktanya, saat ini kenaikan harga BBM premium sebesar 7%, atau dari Rp 6.550 menjadi Rp 7.000/liter di daerah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) 


Setelah kenaikan itu berlangsung, 1 jam kemudian dibatalkan dalam artian menundanya pada pukul 18.00, Rabu (10/10) oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan di Sofitel Luxury Hotel Nusa Dua Bali (m.detik.com)


Finance VP Economist Permata Bank Josua Pardede menilai, kemungkinan pemerintah baru akan menaikkan harga permium  pada tahun 2019. Padahal, ketika harga BBM naik lagi maka tentu saja akan menyebabkan kenaikan harga perekonomian lainnya.


Ketidak konsistenan pemerintah dalam menentukan naik turunnya harga BBM ini kini menjadi sebuah pertanyaan. Mengapa pemerintahan indonesia tidak serius dalam mengurus urusan rakyat?


Pengelolaan pemerintah yang berjalan berdasarkan sistem sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan) membuat rezim menjadi dzolim dan gila akan pencitraan hanya demi mencapai kelanggengan kekuasaannya.

 

Oleh karena itu, hanya dengan kepemimpinan Islam yang bisa diharapkan oleh umat. Karena kepemimpinan islam tegak diatas keimanan dan berjalan di atas standar kebenaran yang hakiki.


Allaahu a'lam bi ash-shawab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak