Peran Generasi Milenial dalam Islam

Oleh: Raden Ayu Ekalina Amd.Tex

(Anggota Revowriter dan Pemerhati Lingkungan)


Dikit-dikit baper. Putus cinta, galau. Ditikung temen, ngambek. Jadi jomblo, minder. Hadeuh, dunia terasa sempit, seakan-akan sebegitu mudahnya dunia ini runtuh. Dan kehidupan pun berakhir. Gubrak!

Prens, jadi anak muda jangan gitu dong. Gampang putus asa dan kehilangan semangat. Sementara zaman sudah maju, orang-orang sudah terpacu mengais ilmu, masa kamu masih terpaku? Bukannya maju mundur cantik. Maju kagak, mundur kejeblos (ups!) 

SIAPA SIH GENERASI MILENIAL ITU?

Eh, sebenarnya kalian tau gak sih apa itu generasi milenial? Kata milenial terdengar akrab di telinga ya. Tapi masih banyak yang bingung dengan kata tersebut. Nah, Buat yang belum paham, aku jelasin dulu ya.

Kita kini hidup di abad 21. Kata orang era  milenial, generasi zaman now. Istilah generasi milenial diciptakan oleh dua pakar sejarah & penulis Amerika, William Strauss & Neil Howe. Menurut mereka, penggolongan generasi millenial adalah  generasi yang lahir pada awal revolusi digital yaitu rentang tahun 1980 s.d. 1990 hingga 2000. Jadi generasi milenial itu adalah kalian yang lahir dikisaran tahun tersebut.

Setiap generasi selalu punya ciri khas. Jika generasi zaman old masih hidup dengan keterbatasan fasilitas, tidak demikian halnya dengan generasi milenial. Para milenial muda ini menikmati segala kemudahan informasi dan telekomunikasi yang canggih. Hadirnya gadget di tengah-tengah majunya peradaban menjadi kebutuhan utama sehari-hari. Gak ada gadget sehari aja, bisa kudet, ya gak?

BAGAIMANA BERPERAN DI ERA MILENIAL INI?

Era digitalisasi ini ternyata cukup berdampak pada kehidupan kita, tak hanya membawa manfaat tetapi juga mengundang mudharat. Tingginya tingkat ketergantungan terhadap gadget menjadikan generasi milenial ini anti-sosial karena kurangnya interaksi dengan lingkungan sekitar. Cenderung cuek sehingga lunturlah sifat empati dan welas asihnya.  Mudah terbawa arus jaman, bodoh dan malas. Sibuk dengan game, pencitraan dan challenge yang tidak bermutu.

Bahkan sebagian orang memanfaatkannya sebagai celah untuk berbuat dzalim. Hal ini bisa dilihat dengan maraknya pemberitaan mengenai penipuan-penipuan yang menggunakan sarana-sarana elektronik,  seperti membobol bank, judi online, prostitusi online, kabar hoaks, pencitraan, dan masih banyak lagi. 

Nah, seharusnya kemajuan dan kemudahan era digitalisasi ini bisa menjadi ajang untuk mengukir prestasi. Memanfaatkan sebesar-besarnya peluang dan tantangan dalam membentuk generasi Islam yang taat pada syariat. Jangan sampai kita menjadi korban atas perilaku-perilaku menyimpang tersebut apalagi menjadi pelakunya. Na'udzubillah. 

Hendaknya para milenial muda mampu  berperan besar dengan menyerukan amar ma’ruf nahi munkar. Menggunakan segala kemajuan teknologi sebagai media lahan dakwah. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagi ilmu, menebar kebaikan dan kebenaran. Menegakkan keadilan dan mencegah kezaliman dengan cara-cara yang cerdas dan bijak. Misalnya dengan  menciptakan berbagai  perangkat anti pornografi, anti virus, dan lain lain.  Atau bisa juga dengan menciptakan aplikasi-aplikasi yang membantu memudahkan aktivitas umat Islam sehari-hari, seperti menciptakan aplikasi pengingat waktu salat, hadis digital, dsb.

BERUBAH TANPA NANTI

Prens, sekaranglah saatnya berubah, jangan tunda lagi. Tinggalkan segala aktivitas yang tidak bermanfaat. Mari ikut ambil bagian dalam barisan dakwah yang mencerdaskan umat. Sehingga peradaban mulia Islam kembali berjaya. 

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ

“Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang Lain”

Dan ketika kita memberikan manfaat kepada orang lain, maka manfaatnya akan kembali untuk kebaikan diri kita sendiri dan juga sebaliknya. Sebagaimana firman Allah:

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لِأَنْفُسِكُمْ

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri” (QS. Al-Isra:7)

So, tunggu apa lagi? Yuk bersegera dalam kebaikan. Wallahua'lam bisshawab.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak