Oleh: Susi Herawati (Ibu Rumah Tangga tinggal di Rancaekek Kab. Bandung)
Perempuan pada dasarnya memiliki peran yang sangat besar dalam rangka pengentasan kebutuhan ekonomi, kemiskinan dan ketimpangan sosial. Perempuan di lingkup keluarga adalah sosok seorang ibu yang dekat dengan anak anaknya, se orang istri dan perempuan juga bisa berperan dalam keluarga untuk membantu mendorong perekonomian, baik di keluarga maupun di negara.
"yang pertama harus dipahami dari sebuah negara itu harus ditingkatkan partisipasi tenaga kerja perempuan, baik untuk perekonomian untuk perempuan dan untuk keluarga (Sri mulyani .Bali 9/10/2018)
Sekarang ini banyak perempuan perempuan bekerja di perusahaan, instalasi pemerintah maupun swasta. Dan sekarang ini perusahaan perusahaan hampir banyak menerima pekerja wanita dibanding pekerja laki laki.
Perempuan di lingkup keluarga bertugas sebagai istri, ibu rumah tangga, ibu dari anak anaknya, serta tentu ditambah lagi kalau perempuan itu bekerja di luar rumah sebagai pekerja, baik di perusahaan swasta maupun di instalasi pemerintah.
Perempuan sebagai istri harus melayani suami dan melakukan kewajiban istri kepada suami. Kewajiban perempuan sebagai ibu rumah tangga yaitu ia harus mengerjakan semua pekerjaan rumah dari memasak, mencuci, membersihkan rumah, hingga mengatur keuangan.
Perempuan sebagai sosok ibu bagi anak anaknya, mulai dari mengurus pakaian, makanan, mengajari dan menemani anaknya untuk belajar.
Perempuan yang bekerja double sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja di luar rumah,baik itu sebagai karyawan swasta atau pun sebagai pekerja kantoran tentulah harus bisa melakukan pekerjaan double dengan penuh tanggung jawab.
Perempuan yang bekerja di luar rumah bagi pekerja yang bekerja di instalsi pemerintah mungkin waktu kerja hanya beberapa jam, dan mulai masuk sejak pukul 8 pagi hingga pukul 4 sore mungkin berbeda lagi dengan pekerja-pekerja di perusahaan swasta yang ship ship kerjanya tidak menentu.
Pekerja yang bekerja di perusahaan swasta haruslah siap dengan pekerjaan rumah tangga ditambah pekerjaan di luar dan haruslah bisa membagi waktu untuk melakukan pekerjaan double itu, ditambah pekerjaan di Pabrik/perusahaan dituntut untuk bekerja dan menghasilkan produksi yang banyak dan kualitas yang baik pula.
Ini menunjukan bahwa perempuan bekerja tanpa batas waktu dari bangun tidur sampai tidur lagi ditambah lagi kalau ia pekerja mungkin waktu istirahatnya hanya beberapa jam dibandingkan dengan waktu bekerja lebih lama bekerjanya.
Perempuan digiring menjadi pemutar roda indrustri kapitalisme yang menguntungkan penguasa dan dijadikan target pasar. Perempuan dijauhkan dari peran politik dan strategi nya sebagai ibu dan pencetak generasi penerus peradaban islam. Hanya dalam Khilafah Islam, hak dan martabat perempuan akan terjaga.
Allaahu a'lam bi ash-shawab