Oleh : Hj. Ruslina Amd
Bang dunia kasih ulang jangka panjang untuk sulteng (Republika).Adab terhadap orang yang meninggal atau dalam keadaan berduka tidak boleh menunjukkan wajah berseri-seri, tertawa atau bersenang-senang, kaum muslim itu bagaikan satu tubuh, apabila salah satu tubuh terluka maka bagian yang lain akan merasakan demam.
Kondisi Palu, Donggola,Sulawesi tengah dalam keadaan duka karna terjadi karna terjadi bencana hebat yang melanda, yakni gempa,stunami,dan lumpur. Sebagai seorang muslim kita merasakan kesedihan dan kepedihan yang mereka rasakan .
Tapi aneh, saat ini penguasa negri menjamu lantah darah terhadap Internasional IMF-WBA di nusa dua Bali dari tanggal 8-14 oktober 2018 dan menghabiskan dana mencapai 6,9 triliun praya akomondasi 569,9 muh`ar makanan dan minuman 190,5 miliar hiburan 57 miliar suvenir mencapai 90,2 miliar.
Sungguh ironi seandainya uang tersebut di pakai bisa mensejahterakan bangsa ini.namun untuk menjamu 1.500 orang saja bangsa ini harus membobol uang negara sebesar 6,9 triliun. Bandingkan dengan penderitaan yang di rasakan rakyat palu, dampak dari tsunami rakyat Palu banyak yang kehilangan rumah,keluarga dan kondisi mereka saat ini banyak yang kelaparan, kedinginan karna rumah mereka hilang di sebabkan tsunami dan lumpur
Jutaan warga palu kelaparan, tidur dalam tenda, makan seadanya, dan hidup sebisanya, sedangkan para penguasa negri plesiran,bersenang-senang dengan rentenir internasional di nusa dua Bali.
Hal ini tenti sangat berbeda sekali dengan pemimpin di dalam islam yang mensejahterakan, sebaigai contoh: khulafaurRasyidin Umar binKhottob ra. Ketika ada rakyatnya yang kelaparan maka dia sendiri yang memagul gandum di pundaknyauntuk memberi makan langsung kepada satu rakyatnya yang kelaparan.
Rasa t takut kepada Alah menderanya, sehingga ia bersungguh-sungguh dalam melaksanakan kepemimpinan yang di amanahkan di pundaknya, karna ia tahu sungguh amat berat pertanggung jawaban yang akan ia hadapi di yamul hisab nanti jika ada rakytanya yang kelaparan.
Kepemimpinan seperti inilah yang harus kita perjuangkan dan terapkan.yakni pemimpin yang berpegang teguh pada islam yang menjadikan Al-qur’an dan As-sunnah sebagai pedoman hidup.kepamimpinan seperti ini hanya akan terwujud dengan di tegakkannya sebuah institusi negara bernama khilafah. Sebuah sistem yang berasal dari sang kholiq pencipta langit dan bumi.INSHA ALLAH sebentar lagia akan berdiri yang menaungi kaum muslim di seluruh penjuru dunia.