Oleh : Uthie Siti Solihah S.Pd
Siapa yang pernah mengalami diem dieman sama suami? Gara gara suami pulang telat tanpa alasan. Lupa ngabarin sedangkan sang istri sudah menanti nanti jam kedatangan yang dijanjikan sambil bawa jingjingan pesanan. Namun tak sesuai kenyataan. Suami pulang telat ga ada whatsapp telegram SMS atau telepon tentang keterlambatan nya. Ditambah lupa pula kalau istri pesan makanan. Wah bisa perang dunia ketiga ini di rumah.
.
Istri malas bicara karena sudah capek momong anak-anak dan kerja di rumah seharian. Berharap suami yang meminta maaf atas kondisi ini dan menanyakan apa yang bisa diperbuatnya. Jauh api dari panggang sang suami pun menunjukan sikap yang sama. Sudah capek capek kerja, pulang ke rumah harus lihat istri manyun gak diajak bicara. Maka gengsi juga jika suami harus minta maaf duluan. Akhirnya anak-anak lah yang jadi sasaran saling sindir dan amukan marah atas perasaan terhadap pasangan. Rumit kan?
.
Terkadang kondisi ini kerap terjadi baik di usia pernikahan muda atau pernikahan lama. Entah karena suami sudah banyak urusan sampai lupa mengabari jam pulang atau istri yang terlalu meminta perhatian? Semua bisa jadi alasan.
.
Dalam pernikahan komunikasi memang sering menjadi pemicu pertengkaran. Perang dingin ini akan terus berulang jika pasangan suami istri tidak sama-sama sadar. Yaa kesadaran akan peran masing masing yang belum tertancap di dalam hati akan membuat perasaan hampa dan hubungan sementara menjadi hambar.
.
Baik suami atau istri belum sadar akan peran mereka sesungguhnya dan masih egois, ingin menang sendiri, ingin diakui kerja keras masing-masing, ingin saling diberi perhatian dan pengertian. Namun keangkuhan yang menyelimuti pikiran, amarah yang menutupi hati untuk saling ridho dan memaafkan atas kejadian yang sebenarnya masih bisa dibenahi.
.
Betapa indahnya kisah Rasulullah Saw bersama istrinya Aisyah. Ketika itu Rasulullah pulang larut malam. Karena tidak ingin membangunkan Aisyah Rasul menunggu dan tertidur di depan pintu. Demikian juga dengan Aisyah sudah bersiap didepan pintu karena khawatir jika ia tidur di dalam tidak mendengar ketukan pintu dari suaminya. Pemandangan yang romantis jika dibayangkan. Sama sama tertidur di balik pintu menghormati dan menjaga peran masing-masing. Indahnya insan teladan pilihan Allah ini.
.
Allah SWT sudah menautkan cinta diantara suami dan istri mengahalalkan apa apa yang ada didalam diri mereka. Alangkah indahnya jika kita menjaga nya dengan penuh kesungguhan. Saling bersikap santun berbicara yang lembut dan saling memberi perhatian juga yang penting cerdas berkomunikasi. Tidak sering ngobrol juga namun jika kualitas komunikasi nya baik Ini jauh lebih efektif.
.
Kenyataan yang banyak terjadi saat ini. Jika bersikap kepada yang lain apalagi jika itu orang penting berpengaruh pada posisi kita bekerja. Wah sikap terbaik akan diberikan. Tapi pada pasangan? Senyum juga jarang, chat di handphone seadanya hanya menanyakan kabar rumah dan anak anak. Pernah ga kita sekali saja mengevaluasi cara komunikasi dengan pasangan? Entah itu di chat atau secara langsung? Jika sudah Alhamdulillah pertahankan. Jika belum? Mari lakukan karena ini bentuk ikhtiar kita menjaga rumah tangga dari rasa hambar dan menjauhi perang dingin yang sering terjadi.
.
Suami atau istri harus berani terus terang jika dalam kondisi kondisi galau atau salah paham akan suatu kejadian yang tidak mengenakan suasana maka sikap apa yang mereka inginkan dari pasangan? Jujur saja apa suami ingin dipijit dulu sambil diajak ngobrol baik baik oleh istri? Atau istri juga ingin ditanya sambil dipeluk oleh suami dengan kata kata halus? . Ada juga barangkali pasangan yang memilih melupakan masalah dan lanjut bersikap biasa saja. Setiap pasangan yang tahu mana yang terbaik untuk diambil guna mengakhiri prahara perang dingin di rumahnya. Ini sah sah saja kan? Dan ini sangat bisa dilakukan.
.
Yuk ah kita jauhi perang dingin dengan suami atau istri kita. Apalagi jika lebih dari 3 hari diem dieman nya maka dosa lah yang kita dapat. Naudzubillah. Perbaiki hubungan dengan pasangan untuk semakin menambah kebahagiaan di rumah. Suami istri bahagia akan melahirkan anak-anak yang ceria dan bahagia juga.
Wallahua'lam bishowab