Oleh: Rina Yulistina S.E
Kasus kerusakan remaja yang di lansir di laman merdeka.com di tahun 2016 menyatakan bahwa Jawa Timur menjadi provinsi nomer dua tertinggi kasus HIV dan narkoba, nomer satu kasus AIDS dan menjadi lumbung kasus hamil diluar nikah. Bahkan merdeka.com menyebutkan lumbungnya justru berada di kota yang banyak memiliki pondok pesantren, seperti Jombang dan Mojokerto. Di tahun yang sama, di Ngawi terdapat 200 kasus hamil diluar nikah (pojoksatu.id). Ditahun 2017 MUI dan Dinkes prihatin terdapat 187 kasus hamil diluar nikah di Gresik (jawa pos). Sedangkan di Madiun 37 kasus (antarnews.com)
Tidak cukup ditahun 2016 dan 2017 saja. Tahun 2018 di Pacitan kota kecil yang dikililingi oleh pantai ini terdapat 54 kasus hamil diluar nikah hanya dalam tempo 6 bulan, mulai Januari hingga Juli (pacitanku.com). Sama halnya di Ponorogo terdapat 47 kasus (beritajatim.com).
Data tersebut hanya yang nampak dipermukaan. Sedangkan yang tidak nampak pastilah lebih banyak lagi. Seperti fenomena gunung es.
Kita pun masih ingat di bulan Maret 2018 dengan kasus viralnya bocah 13 tahun hamil 6 bulan dengan pacarnya yang masih kelas 5 SD di Tulungagung.
Pergaulan remaja saat ini memang sangat mengerikan. Melakukan free sex, minum minuman keras, narkoba dan sejenisnya. Bahkan beberapa bulan yang lalu viral, anak remaja putri berkerudung memegang kotak salah satu merk kondom dan menulis caption di wall Facebook "lebih malu mana membeli kondom atau hamil diluar nikah". Na'udzubillah mindzalik.
Indonesia Kehilangan Marwah
Indonesia bukan lagi memegang adat ketimuran yang identik dengan Islam. Meskipun mayoritas muslim, namun identitas itu hanya tertera di KTP. Gesekan budaya Barat tak mampu dihindari. Food, fun dan fashion menjadi nafas para generasi muda. Pemerintah nampak lebih sibuk memblokir situs dakwah islam ketimbang situs porno. Meskipun Kemenkominfo telah memblokir situs porno di mesin pencarian Google, namun penjahat perusak generasi ini tak hilang akal. Orang tua banyak yang mengeluhkan isi cerpen di wattpad yang berbau porno, game yang disisipi pornografi dan kekerasan, chanel youtube dan tayangan TV yang tidak mencerdaskan.
Disisi lain anehnya pemerintah malah lebih sibuk membubarkan pengajian dan menstempel remaja pengikutnya dengan sebutan radikal. Bahkan ada yang mengatakan faham radikal lebih berbahaya dibandingkan tayangan porno.
KRR (Kesehatan Reproduksi Remaja) di gaungkan sedemikian rupa di tengah tengah pelajar dengan slogan ABCD (abstinentia, be faithful, condom, don't use drug). Ini pun menyesatkan, melakukan sex aman dengan kondom, menghitung masa subur, dan setia pada pasangan. Maksud dari pasangan ini pastilah bukan suami/istri. Apakah mungkin anak sekolah SMP-SMA telah memiliki istri atau suami?
Bahkan ketika hari AIDS Sedunia tiap 1 Desember, para aktivis memberikan kondom dengan cuma- cuma ke pengguna jalan raya. Ajakan untuk melakukan perzinahan terlihat sangat jelas. Menuruti hawa nafsu sangat mudah. Tengok saja hiburan yang ada di sekitar tempat tinggal kita dan bandingkan dengan kondisi masjid. Apakah seramai itu?
Peradaban Barat Perusak Generasi
Teringat sebuah hadist riwayat Bukhari dan Muslim: “Sungguh kalian akan mengikuti jejak umat-umat sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehingga kalau mereka masuk ke dalam lubang biawak, niscaya kalianpun akan masuk ke dalamnya.”
Itulah strategi Barat untuk melemahkan generasi muslim. Mereka tidak akan pernah rela melihat remaja cinta terhadap agamaNya apalagi sampai memperjuangkannya. Barat telah merusak
(1) pemahaman kaum muslimin terhadap aturan Islam, diganti dengan pemahaman Barat. Hingga akhirnya umatpun silau.
(2) Bukan lagi halal haram yang menjadi standar perbuatannya, bukan lagi malu menjadi perisainya. Namun tren Baratlah yang menjadi tolak ukurnya.
(3) Barat telah membuat kaum muslim ridho dengan gaya hidup Barat. Dengan senang hati tanpa paksaan bahkan rela jiwa raga melakukan apapun yang berbau peradaban Barat. Hingga akhirnya mereka menuhankan hawa nafsu dan membenci setengah mati aturan Islam.
Hal ini berakibat umat keliru dalam melihat akar masalah. Bahkan tidak sedikit yang menganggap Islam sebagai sumber persoalan. Di tahun 2017 Ketua Pengadilan Agama Pacitan menghimbau kepada masyarakat untuk jangan mau nikah siri (pacitanku.com). Kenapa yang dilarang nikah siri yang halal secara syar'i? Kenapa bukan pergaulan bebas, kumpul kebonya yang dilarang?
Solusi Tuntas
Menyelamatkan keluarga kita sendiri dari api neraka memang itu hal yang wajib. Namun, permasalahan gaul bebas sudah menyeruak, pembuangan bayi dari hasil hubungan gelap terjadi dimana mana bahkan hewan saja tak pernah melakukan hal itu kepada darah dagingnya. Untuk itu tidak cukup kita merasa puas diri menyelamatkan keluarga sendiri dan membiarkan keluarga yang lain masuk neraka. Jangan sampai kita yang saat ini merasa "aman", suatu saat malah menjadi korban atau pelaku dari ganasnya budaya Barat sekuler tersebut. Na'udzubillah mindzalika
Untuk itu mari bergerak bersama mengembalikan marwah dengan menjadikan pemahaman, standar perbuatan dan keridhoan sesuai Islam. Datangi majelis-majelis ilmu, serap ilmu sebanyak banyaknya. Berkumpullah dengan orang-orang sholih yang saling mengingatkan dalam kebaikan. Cintai ajaran Islam seperti kita mencintai diri kita sendiri. Menerapkannya dalam kehidupan dan berdakwah. Karena urusan dakwah bukan hanya urusan kiai, ulama atau ustadz saja. Namun kewajiban kita semua
Islam dari A Sampai Z
Masalah pergaulan, diatur dengan sangat jelas dalam Islam. Larangan bertabarruj, berdua-duaan dengan lawan jenis dan larangan ikhtilat (bercampur baur) tanpa ada urusan syar'i.
Dari segi pakaianpun Islam mengatur dengan sangat jelas. Bukan berdasarkan merk baju namun dari aturan batasan aurat yang wajib ditutup. Islam mengatur dengan sangat jelas aurat perempuan dihadapan sesama perempuan, mahram, non mahrom dan dihadapan suami.
Aturan lengkap dan paripurna tersebut tidak akan pernah diterapkan secara menyeluruh oleh kaum muslim jika tidak ditopang oleh sistem yang lain.
Sistem politik sangat penting karena nasib rakyat ditentukan oleh kebijakan dan aturan yang dikeluarkan pemerintah. Maka jika sistem politiknya demokrasi, bukan sistem politik Islam, kerusakan menjadi kepastian.
Demikian juga sistem Ekonomi Kapitalisme yang menghasilkan food, fun dan fashion untuk meraup keuntungan meskipun harus mengorbankan harkat dan martabat khususnya remaja, haruslah diganti dengan Sistem Ekonomi Islam.
Sistem pendidikan yang tidak berbasis pada aqidah Islam malah berbasis pada kesuksesan duniawi, juga harus diganti.
Sistem hukum yang tidak memberikan efek jera dan terhapusnya dosa terhadap pelaku maksiat dengan dalih suka sama suka, wajib diganti dengan sistem hukum Islam.
Tugas kaum muslimin saat ini banyak, tidak cukup sebatas perbaikan individu dan keluarga saja. Perbaikan masyarakat pun harus di lakukan supaya terdapat pemikiran dan perasaan yang sama, yaitu kecintaan terhadap Islam. Hingga dengan rela masyarakat akan menerapkan aturan Islam.
Tidak hanya itu saja, kita pun juga wajib memberikan nasehat kepada penguasa terhadap kelalaiannya dalam penerapan syariat. Karena penerapan syariat Islam sajalah yang akan membawa kedamaian, kesejahteraan dan kebahagian dunia, baik muslim maupun non muslim. Serta kebahagiaan akhirat bagi kaum Muslimin.
So, untuk apa takut terhadap dakwah Islam?