Oleh: Neni
Ibu Rumah Tangga
Politik di Indonesia saat ini memasuki suhu yang panas karena menjelang pilpres 2019. Di sisi lain keadaan umat islam mereka diperhitungkan dalam kancah politik yang ada, sehingga suara mereka dianggap sangat penting untuk memenangkan pemilu presiden mendatang. Ini terbukti dari 2 capres yang ada menggandeng ulama untuk berlomba-lomba meraih dukungan umat islam.
Kubu Prabowo-Sandi mendapat dukungan dari Ijtima Ulama II yang didukung oleh GPNF MUI, dimana dalam ijtima ulama II mereka secara resmi menyatakan dukungannya terhadap bakal Capres-Cawapres Prabowo-Sandiaga Uno. Di sisi lain kubu Jokowi-Maruf Amin pun mendapat dukungan dari ulama. Maruf Amin sendiri menyatakan kepada media telah mendapatkan dukungan dari 400 kiai-kiai besar nusantara.
Demikianlah hiruk pikuk para tokoh agama dan ulama menjelang Pilpres 2019. Mereka terdorong ambisi, keinginan dan kepentingan politik penguasa atau kelompok tertentu. Bahkan demi memuluskan dukungan umat kepada pihak yang didukungnya, mereka tak jarang sampai melanggar aturan agamanya sendiri. Sebagaimana yang ramai dibicarakan akhir-akhir ini, ketika Ma’ruf Amin sepanggung dengan penyanyi dangdut menjelang acara penentuan nomor urut peserta Pilpres antara Jokowi dan Prabowo.
Ulama seharusnya merupakan orang yang mewariskan semangat Nabi untuk menjadikan seluruh hidupnya sebagai ‘abdi’ dalam menyampaikan kebenaran ajaran Islam. Iya menjadi sandaran umat untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi disekitar umat. Mereka tidak seharusnya terbawa arus dalam memperebutkan sebuah kekuasaan, apalagi kekuasaan yang tidak berlandaskan syariat Islam.
Oleh karena itu sungguh ironis, jika pola yang digunakan penguasa atau orang yang hendak mencari kekuasaan ini terus berulang dengan menggunakan ulama dan suara umat. Ulama adalah pewaris para nabi. Ia seharusnya menjadi suluh dan penggerak umat untuk memperjuangkan nilai-nilai Islam. Bukan sekadar menjadi alat penguasa, bukan sekadar menjadi pendorong mobil mogok yang akhirnya ditinggal pergi begitu saja.
Wallahu’alam Bi Shawwab
Penulis : Neni
Ibu Rumah Tangga
Rancaekek-Bandung