Oleh: Dini Laila
(Member "Writing Class with Has")
Likuifaksi menjadi hal yang booming pada saat ini karena memberikan goresan luka yang teramat dalam. Likuifaksi adalah berubahnya tanah menjadi seperti cair sehingga menenggelamkan benda-benda di atasnya, yang terjadi pada peristiwa gempa Palu dan Donggala.
Diperkirakan lebih dari 200 hektar tanah di Sigi, Palu telah menenggelamkan apa pun di atasnya.
Fenomena sungguh menakutkan karena inilah ancaman baru yang sulit diantisipasi. Kebanyakan orang membayangkan bencana yang biasa terjadi seperti gempa,tsunami, banjir. Kalau gempa, orang paham harus bagaimana mengatasinya, antara lain menghindar berada dalam bangunan. Begitu pun tsunami, orang akan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
Namun, bagaimana dengan ancaman likuifaksi? Sangat sulit untuk menghindarinya, terlebih lagi mendeteksinya. Bahkan hal itu terjadi hanya hitungan detik.
Yang lebih mengerikan lagi, jenis ancaman bencana ini tidak memberikan bekas keberadaan korban.
Kalau korban tsunami mungkin bisa dicari, dan begitu pun dengan korban gempa yang tertimbun reruntuhan.
Tapi likuifaksi, korban tertelan begitu saja ke dalam bumi berikut dengan benda-benda yang di sekitarnya seperti rumah, mobil, dan lainnya.
Gejala bencana Likuifaksi ini serupa dengan apa yang disebut di dalam Al Quran dan Hadits dengan sebutan Al-Khasf
Al-Kasf adalah jenis bencana yang merupakan azab. Allah Ta'ala. Azab ini pernah ditimpakan terhadap Qarun, yang sangat ingkar kepada Allah SWT.
Allah mengisahkan peristiwa itu dalam Surah Al-Qashshash ayat 81. Yang artinya:
"Maka Kami benamkan dia (Qarun) bersama rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya satu golongan pun yang akan menolongnya selain Allah, dan dia tidak termasuk orang-orang yang dapat membela diri."
Jadi, fenomena sejenis likuifaksi ini pernah terjadi dalam sejarah umat manusia.
Dan Allah., menyebut itu sebagai azab untuk seorang bernama Qarun. Orang kaya sombong ini Allah tenggelamkan dalam tanah beserta seluruh kekayaan yang ia miliki.
Ummu Salamah pernah bertanya kepada Nabi SAW, “Apakah bumi akan ditenggelamkan sementara di dalamnya ada orang-orang shalih?” Rasulullah SAW menjawab, “Jika penduduknya sudah banyak melakukan kefasikan dan kekejian.” (HR. At-Thabrani).
Dalam surah Al-Mulk ayat 16 Allah juga menjelaskan yang artinya, "Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuatmu ditelan bumi ketika tiba tiba ia terguncang? Wallahu a'lam bisshawab. Opini