Oleh: Sinta Mustika Sari (Siswi kelas XI SMAN 1 Rancaekek)
Pada dasarnya LGBT di zaman sekarang kian marak, alhasil remaja lah sasaranya. LGBT juga pernah muncul pada saat kaum Nabi Luth yang menetap di sebuah daerah bernama Sadum (Sodom) yang masih berada di kawasan Yordania
Kaum Sodom merupakan masyarakat dengan kerusakan moral yang sangat parah.
Mereka senantiasa melakukan perbuatan maksiat, yang paling parah yakni berhubungan sesama jenis. Laki-laki dengan laki-laki alias gay dan perempuan dengan perempuan alias lesbian.
Nabi luth pun di utus Allah di tengah-tengah kaumnya. Beliau mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah dan meninggalkan kebiasaan maksiaat yang senantiasa mereka lakukan termasuk adat kebiasaan keji mereka yaitu melakukan homoseksual dan lesbian. Namun kaum Sodom tidak menggikuti ajakan nabi luth (merdeka.com, 20 juni 2017).
Di garut tepatnya kota yang sering disbut dengan kota intan, ternodai dengan ada nya kasus grup gay siswa/siswi SMP dan SMA Garut di Facebook yang beranggotakan 2600 orang lebih, sampai 8 oktober grup ini masih aktif. Soni ms, ketua garut education watch mengaku prihatin atas fenomena ini (kompas.com, 5 oktober 2018).
Hampir semua setuju bahwa perilaku LGBT ini adalah perilaku yang keji dan merusak moral serta akidah manusia. Tidak ada agama satupun di dunia ini yang memperbolehkan perilaku LGBT yang sangat merusak di kalangan remaja maupun yang sudah bekerja, bahkan masyarakat Garut yang terkenal cukup taat kepada agamanya.
Perilaku yang rusak ini dihasilkan dari sistem sekuler (pemisahan agama dengan kehidupan). Rusaknya moral yang menyebabkan remaja terjerumus kepada LGBT karena sistem sekuler saat ini yang menjauhkan agama dari kehidupan yang akan menjerumuskan masyarakat, remaja maupun orang yang sudah dewasa.
Bagaimana solusinya maraknya LGBT di kalangan remaja?
Solusi utamanya yaitu dengan menerapkan sistem Islam secara kaffah. Insya Allah dengan diterapkannya sistem Islam masyarakat akan jauh dari perilaku perilaku yang menyimpang yang bisa menjerumuskan ke pada hal hal yang berbahaya seperti saat ini.
Allaahu a'lam bi ash-shawab