Oleh : Zulaika (Member Akademi Menulis Kreatif3)
Miris rasanya melihat berita tentang remaja saat ini. Banyak "kenakalan" diluar batas yang saat ini merajalela. Seperti temuan adanya 12 siswi SMP di satu sekolah di Lampung yang diketahui hamil. Lalu ada juga pelajar-pelajar SMA yang ke lokalisasi. Bahkan 20 persen pelanggan pekerja seks itu adalah pelajar SMA. Mereka awalnya cuma coba-coba, tau dari teman, sampai ada yang berlangganan meski jarang-jarang. Bahkan, ada pelajar yang pacaran dengan pekerja seks tersebut (Tribun Lampung.co.id). Belum lagi yang terjadi di Garut beberapa hari yang lalu yang membuat heboh yaitu dengan terungkapnya keberadaan grup Facebook gay siswa SMP/SMA . Screenshot laman grup Facebook tersebut menyebar di berbagai grup aplikasi WhatsApp beberapa hari yang lalu. Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Apalagi jumlah anggotanya sudah mencapai 2600 orang lebih (Kompas.com).
Keberadaan gadget dan mudahnya mengakses informasi terutama informasi yang berbau pornografi dan pornoaksi menjadi salah satu faktor penyebab maraknya pergaulan bebas yang menimpa generasi saat ini. Media digital (gadget) sebagai produk teknologi barat merupakan madaniyah yang sarat hadoroh barat yang terbukti sebagai perusak dan penghancur generasi muslim. Barat (kaum kafir) lewat sistem sekulernya berusaha merusak kaum muslim dengan berbagai cara, salah satunya dengan media ini. Barat ingin generasi saat ini tidak bangkit pemikirannya malah ingin makin terpuruk sehingga kaum muslim tidak memiliki penerus dalam mewujudkan kehidupan Islam.
Terbukti saat ini sistem sekuler yang negeri ini adopsi, membebaskan bahkan membuka keran lebar-lebar bagi "kebudayaan" barat. Pemerintah seolah-olah memberikan pandangan bahwa segala sesuatu yang datangnya dari barat dianggap sangat modern dan boleh diadopsi langsung tanpa harus disaring lagi. Seakan-akan pemerintah tidak melarang atau memberikan rambu-rambu agar rakyat tidak tersesat mengambil hadoroh barat. Pemerintah dianggap tidak mampu memberikan solusi tuntas mengenai kenakalan remaja saat ini, bahkan menyimpan bom waktu masalah yang sewaktu-waktu dapat meledak untuk menghancurkan peradaban manusia.
Maraknya pergaulan bebas saat ini sejatinya adalah karena kurangnya perhatian orang tua. Akibat perceraian, masalah ekonomi sehingga orang tua lebih banyak menghabiskan waktunya di luar rumah dan tidak memperhatikan anak. Sehingga hilangnya rasa memiliki dan dimiliki pada anak dan menyebabkan geng atau komunitas menjadi keluarga pengganti bagi anak. Hingga anak terjebak dengan narkoba, gaul bebas, kehamilan yang tidak diinginkan atau aborsi.
Dalam pandangan Islam, keluarga terutama keluarga muslim bertujuan untuk membangun dan menyiapkan anak demi masa depan mereka. Dan tanggung jawab yang besar ini dipercayakan kepada sosok ibu, yang merupakan madrasah pertama dan utama bagi anak-anak. Sosok ibu harus bisa menjadi teladan dan mengarahkan anak-anaknya kepada konsep Islam dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan hingga terbentuklah saksiyyah Islam. Dengan begitu anak-anak tidak akan salah arah atau berperilaku menyimpang. Juga dalam penggunaan gadget. Islam mengatur umatnya selektif dalam menggunakan media. Seharusnya penggunaan gadget hanya untuk penanaman aqidah, ketaatan kepada Islam serta mencari informasi hanya untuk mencerdaskan akal tentang Islam sebagai ideologi. Jadi umat terutama generasi muda, tidak tersesat dan terseret dengan informasi-informasi yang tidak pantas dan tidak sesuai dengan aqidah Islam.
Wallahu a'lam bi ash showab