Oleh : Lilik Yani
Ja'far bin Abi Thalib keturunan Abdi Manaf
Wajahnya sangat mirip Rasulullah saw
Memiliki sifat lemah lembut penuh kasih sayang
Tapi juga pemberani, tak kenal rasa takut
Ja'far bin Abi Thalib
Bergelar memiliki dua sayap di surga
Dan bapak bagi si miskin
Masuk Islam berkat ajakan Abu Bakar ash-Shiddiq
Sebelum Rasulullah masuk ke rumah Arqam
Ketika orang Quraisy mendengar berita masuk Islamnya
Mereka membuat makar
Gangguan dalam rangka melemahkan iman kaum muslimin
Mereka tak ingin melihat kaum muslimin tenang beribadah
Tatkala Rasulullah memberi ijin hijrah ke Habasyah
Ja'far dan istri ikut dalam rombongan
Walau berat meninggalkan Makkah
Tempat kelahiran yang dicintai
Berangkat bersama rombongan
83 laki-laki dan 19 wanita menuju Habasyah.
Penguasa Habasyah adalah Raja Najasyi.
Seorang Raja terkenal adil dan bijaksana
Suka melindungi orang-orang lemah
Muslimin Makkah mendapat perlindungan nyaman
Bisa beribadah kepada Allah dengan tenang
Namun ketenangan terusik
Tatkala kaum kafir Quraisy mengetahui jejak persembunyian kaum muslimin
//Ummu Salamah bercerita,
Tatkala orang Quraisy mengetahui keadaan kami di Habasyah
Mereka tak rela
Lalu mengirim dua utusan menemui Raja Najasyi
Amru bin Ash dan
Abdullah bin Abi Rabi'ah
Membawa hadiah untuk para menteri
Agar mendapat dukungan
Sampai di Habasyah
Menemui para menteri dan menyerahkan hadiah sambil berkata,
"Sungguh telah datang di negerimu orang-orang bodoh dari kaum kami yang keluar dari agama nenek moyang dan memecah belah persatuan. Maka dukunglah kami."
Para menteri menjawab,
"Ya, kami akan mendukung kalian berdua."
Mereka berdua masuk menemui Raja Najasyi dengan membawa hadiah yang banyak dan berkata,
"Wahai Raja, sesungguhnya telah datang di kerajaanmu orang-orang yang rendah dari kami.
Mereka datang dengan membawa agama yang tidak kami ketahui.
Mereka keluar dari agama kami
Tidak masuk dalam agamamu
Orang mulia di antara kami mengutus kami, agar engkau mengembalikan mereka kepada kami."
Raja Najasyi menoleh pada para menteri, mereka berkata
"Benar, wahai Raja. Sesungguhnya kaum mereka lebih mengetahui tentang mereka. Maka kembalikanlah orang-orang itu kepada mereka."
Raja Najasyi marah,
"Demi Allah, aku tidak akan mengembalikan mereka kepada kaumnya sampai aku menemui mereka. Sehingga aku bisa mengetahui, apa yang telah dikatakan oleh dua orang ini benar?
Kalau memang benar, maka aku kembalikan mereka.
Kalau salah, aku akan melindungi dan berbuat baik kepada mereka."
Raja Najasyi mengutus orang memanggil kami.
Kami mengangkat Ja'far sebagai juru bicara
Untuk menceritakan hal sebenarnya tentang agama kami.
Raja Najasyi bertanya,
"Apakah agama yang kalian peluk, sehingga meninggalkan agama kaum kalian dan tidak pula kalian masuk ke dalam agamaku atau lainnya?"
Ja'far bin Abi Thalib berkata,
"Wahai Raja, kami dahulu adalah orang-orang jahiliyah.
Kami menyembah berhala, memakan bangkai, melakukan perbuatan keji, memutus silaturahim, dll
Hingga Allah mengutus seorang Rasul kepada kami, yang kami ketahui nasabnya, kejujurannya, amanah dan memelihara diri.
Mengajak kami beribadah kepada Allah
Meninggalkan patung-patung yang disembah nenek moyang kami.
Mengajarkan kejujuran, amanah, jalin silaturahim, meninggalkan perbuatan keji, dll
Maka kami membenarkannya
Dan beriman kepadanya.
Mengikuti apa yang dibawanya dari sisi Allah
Wahai Raja, ketika kaum kami mengetahui tentang apa yang kami lakukan
Mereka memusuhi kami
Menyiksa kami dengan siksaan yang berat
Berusaha mengembalikan kami pada agama nenek moyang
Agar kami menyembah berhala
Wahai Raja, tatkala mereka terus menekan kami dan memaksa kami
Kami memilih engkau
Kami sangat berharap engkau berbuat baik kepada kami
Dan tidak menzhalimi kami."
Raja Najasyi bertanya,
"Apakah engkau memiliki apa yang dibawa oleh Nabimu dari Allah?"
Ja'far menjawab, "Ya"
Raja Najasyi memerintahkan,
"Bacakanlah untukku!"
Ja'far membacakan surat Maryam.
Mendengar ayat yang dibaca Ja'far
Menangislah Raja Najasyi
Air matanya membasahi jenggotnya
Menangis pula para menterinya
Hingga basah buku-bukunya
Raja Najasyi berkata,
"Sesungguhnya apa yang dibawa oleh Nabi kalian
Dan apa yang dibawa oleh Isa bin Maryam adalah satu sumber".
Raja Najasyi menoleh kepada Amru bin Ash,
"Pergilah kalian! Demi Allah, mereka tidak akan aku serahkan kepada kalain."
Ja'far dan istrinya tinggal beberapa saat di Habasyah
Bisa merasakan ketenangan dan lindungan Raja Najasyi
Pada tahun tujuh hijrah
Ja'far bin Abi Thalib meninggalkan Habasyah
Menuju ke Yatsrib
Disambut Rasulullah saw
Saat beliau baru pulang dari perang Khaibar
Rasulullah saw menemui Ja'far dan berkata,
"Sungguh aku tidak tahu, dengan yang mana aku merasa bahagia
Apakah dengan kemenangan Khaibar
Ataukah dengan kedatanganmu?!"
Awal tahun delapan hijrah
Rasulullah saw mengirim pasukan untuk memerangi Rumawi
Beliau menunjuk Zaid bin Haritsah sebagai komandan
Rasulullah saw bersabda,
"Kalau Zaid terbunuh, maka yang menggantikan adalah Ja'far bin Abi Thalib
Jika ia terbunuh, maka yang menggantikannya adalah Abdullah bin Rawahah
Jika Abdullah terbunuh,
Biarlah kaum muslimin memilih bagi diri mereka sendiri."
Ketika sampai kabar kepada Rasulullah saw
Tentang kematian tiga pahlawannya
Beliau sangat sedih
Kemudian beliau ke rumah Ja'far bin Abi Thalib
Dilihatnya Asma sudah membuat roti
Dan memandikan anaknya untuk menyambut kepulangan sang ayah
Melihat Rasulullah bersedih
Asma bertanya,
"Wahai Rasulullah, apa yang menjadikan engkau menangis?"
Apakah ada sesuatu yang menimpa Ja'far?"
Rasulullah saw menjawab,
"Ya, dia telah gugur sebagai syahid pada hari ini."
Rasulullah saw bersabda,
"Aku melihat Ja'far sebagai malaikat di surga dan bahunya bercucuran darah dan ia terbang di surga"
Subhanallah, kisah perjuangan Ja'far yang luar biasa
Ia memberikan semua yang dimilikinya untuk Allah dan Rasul-Nya
Semoga Allah meridloi Ja'far bin Abi Thalib
Dan menjadikan surga sebagai tempat kembali baginya."
Bagaimana dengan kita?
Apa yang sudah kita berikan untuk Allah dan Rasul-Nya?
Sungguh, Allah hanya menginginkan ketaatan kita
Rasulullah saw hanya ingin kita mengikuti ajaran yang dibawanya
Allah hanya menginginkan kebaikan buat kita
Ketaatan kepada ajaran Allah yang disampaikan oleh Rasul-Nya
Ajaran Islam yang benar
Ajaran Islam yang membawa kita pada keselamatan
Di dunia hingga akherat kelak
Mari kita ikut berjuang
Melanjutkan dakwah Rasulullah saw dan para sahabat
Kita sampaikan ajaran Islam yang indah ini
Agar seluruh umat memahami kebenarannya
Lalu mengamalkan dalam seluruh aspek kehidupan
Agar ajaran Islam terus hidup
Dan menjadi peradapan hingga akhir zaman
Islam kembali menang dan memimpin dunia
Dan kita ada dalam barisan yang ikut memperjuangkannya
In syaa Allah
Surabaya, 19 Oktober 2018