Istiqomah Dengan Pemaksaan

Oleh : Khotimah Ayu Maduratna 

(Anggota Komunitas Revowriter)

Istilah pemaksaan selalu dinilai dan di judge sebagai salah satu perbuatan yg buruk, tidak baik, tidak beretika de el el, terlebih memaksakan kehendak atau perbuatan terhadap orang lain. Namun, faktanya tidak semua sesuatu yg dipaksa adalah suatu keburukan bahkan kejahatan. Ada kalanya suatu kebiasaan baik diawali dengan pemaksaan. Contohnya saja seperti menulis. 

Menulis adalah seni. Seni untuk menyampaikan pemahaman, pemikiran, kebenaran, ide dalam bentuk rangkaian-rangkain kalimat, dimana rangkaian-rangkaian kalimat itu yg bisa menghipnotis banyak orang. Namun... Yang perlu diketahuin, rangkaian-rangkaian kalimat tersebut tak akan bisa terangkai dengan baik tanpa adanya ketekunan dan kebiasaan dari menulis itu sendiri krn seorang penulis itu lahir dan abadi dari kepiawan menulisnya, dan kepiawan itu lahir dari kebiasaan-kebiasaan yang diawali dengan pemaksaan. Maka dari itu, untuk terus bisa menjadi seorang penulis, yang harus terus dilakukan adalah paksaan. Paksaan untuk terus menulis. Dengan begitu, tinta-tinta coretan tak akan mengering krn si empunya terus mengasahnya dalam bait-bait rangkaian kalimat.

Selain dari itu, contoh pemaksaan yang tak kalah sulit adalah proses dalam menutup aurat. Menutup aurat merupakan sebuah keharusan bagi setiap muslimah, tentunya menutup aurat yang sesuai dalam syariat Islam. Namun hal itu bukanlah sebuah proses yang mudah meski pada zaman now ini bisa disebut zamannya fashion syar’I karena titik letak susahnya adalah istiqomah dalam berkomitmen dan konsisten untuk terus berpakaian yang sesuai syariat. Maka memaksakan diri untuk terus membiasakan menutup aurat dengan syar’I adalah pilihan telak yang harus dilakukan, hingga pada akhirnya hal seperti itu akan menjadi pola kebiasaan orang tersebut namun disamping itu semua juga harus diimbangin dengan tsaqofah yang mumpuni karena setiap perbuatan ataupun ibadah harus senantiasa diiringin dengan ilmu. 

Sehingga tak salah bila pemaksaan terhadap diri senantiasa dilakukan untuk sebuah proses perbaikan diri menjadi lebih baik, karena untuk mengalahkan nafsu dalam diripun juga harus dengan pemaksaan. Pemaksaan untuk mengcut setiap tindakan, keinginan yang hanya dilatar belakangin nafsu belaka. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak