Guru Honorer dan Problematika Pendidikan

Oleh: Selly Nur Fadilah


Menjadi guru merupakan profesi yang mulia. Ikhlas mendidik, berbagi ilmu, dan memberikan teladan yang baik kepada murid-murid nya. Guru sebagai pilar penting pembangun peradaban, membangun generasi penerus untuk kejayaan di masa mendatang. Dari situlah kita melihat, betapa harus guru diperhatikan kesejahteraan nya. 


Namun sayang, seperti diacuhkan keadaan. Guru, khususnya guru honorer rasanya sulit mendapatkan kesejahteraan yang diharapkan itu. Sistem sekuler terkesan menyulitkan mereka yang berusaha meraih kesejahteraan dengan mendaftar tes CPNS. Syarat-syarat baru CPNS memberikan gerak sempit guru honorer untuk bisa naik tingkat menjadi PNS.


Sistem kapitalis-sekuleris yang diemban sekarang ini, memandang seluruh sektor pendidikan berorientasi pada materi. Sehingga, ketika tujuan pendidikan saja tidak dilandaskan dengan tujuan yang seharusnya, maka tak heran jika perilaku seluruh komponen yang terlibat didalamnya pun banyak yang tidak sesuai. 


Tujuan pendidikan yang seharusnya bisa mencetak generasi-generasi pembangun peradaban, nyatanya hari ini hanya dianggap sebagai mesin industri kapilatis. Seakan-akan guru digaji hanya untuk menciptakan pelajar yang ketika lulus siap bekerja, siap dieksploitasi sebagai mesin industri kapitalis itu. Guru kesejahteraan nya kurang diperhatikan, bahkan jika dibandingkan, selisih gaji guru honorer sangat jauh dengan gaji buruh pabrik. 


Rasanya ketika sudah seperti ini, kita harus berkaca pada masa lalu. Saat dimana Islam berada pada puncak kejayaan, Islam sangat mengagungkan dunia pendidikan. Dalam sistem Islam, pendidikan menjadi kewajiban negara untuk memfasilitasi pada umat, karena syariat telah menggambarkan dengan jelas kewajiban menuntut ilmu, maka diwajibkan pula bagi negara untuk memfasilitasi itu. 


Dari sini kita bisa melihat, akar dari problematika pendidikan ini adalah sistem bathil yang diterapkan pada saat ini. Sistem kapitalis seolah telah menunjukan bahwa segala hal yang di emban harus berdasarkan asas manfaat, termasuk hal ini dalam sistem pendidikan. 


Islam adalah solusi yang tepat dari banyak solusi yang ditawarkan. Islam memandang pendidikan sebagai pilar peradaban mulia, dan guru sebagai arsitek nya. Guru wajib dijunjung dan dihormati. Karena guru merupakan komponen penting pencetak generasi pembangun peradaban. Maka dari itu, guru wajib di perhatikan kesejahteraan nya untuk kemajuan pendidikan di masa mendatang.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak