Gay.. Mengintai Disekitar Kita

Oleh : Heidy Sofiyantri 

(komunitas muslimah rindu Jannah) 


Allah SWT menciptakan manusia pertama, yaitu adam dan hawa, menciptakan manusia berpasang-pasangan, laki-laki dan perempuan. 

Allah juga menciptakan manusia dengan beberapa naluri salah satunya adalah naluri melestarikan keturunan (gharizatul nau') yaitu ada rasa suka    terhadap lawan jenis, pemenuhannya harus sesuai dengan syariat yaitu dengan cara pernikahan yang sah antara laki-laki dan perempuan, agar melahirkan keturunan yang sholih.


"Dan Allah menjadikan bagimu pasangan (suami-istri) dari jenis kamu sendiri, dan menjadikan anak dan cucu bagimu dari pasanganmu, serta memberikan rezeki dari yang baik. Mengapa mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah? " (TQS :An-Nahl : 72).


Tapi apa yang terjadi saat ini disekitar kita, bahwa kita dikagetkan dengan berbagai berita.Banyak sekali penyuka sesama jenis, bahkan menyerang para remaja. 


Baru-baru ini masyarakat dihebohkan dengan informasi adanya grup pria penyuka sesama jenis atau gay di kabupaten Garut, Jawa barat. Grup komunitas gay yang viral di medsos yang anggotanya adalah pelajar SMP dan SMA tercacat sudah 2.6 ribu.(news.okezone.com)


Begitu juga,polisi menggerebek sebuah rumah di sunter, Jakarta. Yang dipakai untuk pesta narkoba dan sex sesama jenis, ada 23 orang yang diamankan polisi dalam penggerebekan. (detik.com 30/9/18).


Dan tahun lalu juga dikagetkan dengan berita pernikahan sesama jenis,yang terjadi dijember, jawa timur. 

Menurut (beritajatim.com)ada sebuah lokasi yang dihuni gigolo/pria pekerja sex dijember, yang disebut kampung kucing.


Berdasarkan poster yang beredar ada kegiatan Master dan Mis Gaya Dewata yang akan dilaksanakan pada hari Rabu 10/10 di Bhumi Convention Hall, Denpasar, Bali. 

Acara tersebut diindikasi kental dengan kegiatan LGBT. 

Namun aparat kepolisian menyatakan telah membatalkan acara tersebut. (Republika.co.id)


Tulisan salah seorang dokter ahli syaraf di RSCM, yang membuat kita merinding. 

Sejak 1997 berurusan dengan para gay, pasien terbanyak HIV yang ditanganinya. 

Pernah dapat pasien mahasiswa di Jakarta yang kena meningitis kriptokokus (jamur otak). 

Ada juga pasiennya yang kena infeksi di medulla spinalis spondilitis TB, lumpuh kedua kakinya tiba-tiba. 

Ada juga gay kakak adik, sejak kecil satu kamar dan satu ranjang, pas gede kakaknya kena kripto dicek HIV positif. Ditanya pasangannya siapa? Dia bilang adiknya. Pas adiknya dicek positif HIV juga. 

Cerita tentang gay semuanya berakhir tragis berujung kematian. 


Penyimpangan seksual bisa terjadi karena faktor kebiasaan dalam lingkungan keluarga, misalnya : seorang anak yang terbiasa tidur satu ranjang dengan saudaranya. 

Islam mengajarkan kita untuk mencegah sedini mungkin penyimpangan seksual. 

"Suruhlah anak-anak kalian mengerjakan sholat saat mereka berusia 7 tahun dan pukullah (bila tidak mau mengerjakan) saat mereka berumur 10 tahun, dan pisahkanlah tempat tidur mereka".(HR. Abu Dawud). 


Rasulullah SAW juga memerintah kepada para orang tua untuk mengajari anak-anak laki-laki berlatih memanah, berkuda, dan bermain pedang. Sedangkan anak-anak perempuan, sebagaimana dilakukan Aisyah ra, saat masih kecil biasa bermian boneka. 


Dizaman jahiliyah modern ini kaum gay mendapat apresiasi, dilindungi dan kampanye yang berkolaborasi dengan orang-orang liberal. Padahal dalam syariat Islam pelaku gay mendapat hukuman yang amat berat bukan dilindungi. Hukumannya adalah hukuman mati dibunuh. 


"Siapa saja diantara kalian mendapati seseorang yang melakukan perbuatan kaum luth maka bunuhlah pelaku beserta pasangannya".(HR. Ahmad) 


"Ia (pelaku gay) dinaikkan ke atas bangunan yang  paling tinggi di satu kampung, kemudian dilemparkan darinya dengan posisi pundak dibawah, lalu dilempari bebatuan".


Jika hukuman yang diterapkan sesuai syariat Islam maka akan membuat jera untuk para pelakunya bukan tumbuh subur, dan mengintai anak-anak sebagai generasi penerus peradaban. 

Tak ada solusi yang tebaik selain hukum Islam diterapkan secara keseluruhan.



Wallahu a’lam bish- showab

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak