Cantik Tapi Mahal
Oleh : Anna Ummu Maryam
Inilah tampilan dunia manusia jaman now yang ingin selalu di puja dan tampil manja. Rela melakukan apa saja agar selalu kelihatan muda dan segar dan pemikiran seperti merambah tampa batas usia. Dari mulai orang tua sampai anak remaja ketagihan mempercantik diri.
Seperti contohnya dari kalangan artis yang sedang heboh belakangan ini menyita perhatian publik lantaran perubahan drastis pada wajahnya. Diduga kuat, presenter acara Karma tersebut melakukan operasi plastik. Dagunya yang runcing dan hidung tegak dianggap tak mungkin terwujud secara alami (Liputan6.com 29/09/2018).
Motif Selalu Tampil Cantik
Memang ada segudang motif yang dilontarkan agar terlihat hal tersebut masuk akal dan memang dibutuhkan. Dan diantara alasan - alasan itu seperti aksi yang dilakukan oleh wanita paruh baya ini misalnya.
Bukannya gunakan uang untuk bayar utangnya, wanita ini malah operasi plastik untuk menghindari penagih utang dan pihak berwenang.(Liputan6.com 08/09/2018).
Seorang mahasiswi di China rela menghabiskan uang 70 ribu yuan atau setara dengan Rp 151 juta untuk operasi plastik agar terlihat lebih cantik. Tak hanya itu, motivasi operasinya juga dilatarbelakangi permintaan sebuah agensi model.
Dikutip dari laman South China Morning Post, Kamis (7/6/2018), wanita berusia 20 tahun yang diidentifikasi bernama Zhang ini bahkan rela mengajukan pinjaman demi operasi plastik.
Tak hanya wajah, anggota tubuh lainnya juga ia ubah. Mulai dari membesarkan payudara, sedot lemak hingga memperbaiki bentuk kelopak mata. Dan banyak alasan lainnya yang semuanya menginginkan agar hal ini tidak di anggab tindakan yang buruk.
Tindakan ini menuai reaksi dari berbagai Negara. Tak terkecuali negeri yang terkenal paling banyak melakukan operasi plastik. Sekelompok aktivis, akademisi, dan seniman di Korea Selatan mengutarakan kritik terhadap praktik bedah kosmetik yang marak dilakukan di Negeri Ginseng -- menyebutnya sebagai 'cambuk' kekerasan budaya terhadap perempuan.
Kritik itu diutarakan bersama oleh The Asia Institute dan Korean Peace Movement dalam forum dan pawai intelektual pada Senin, 17 April 2018 di distrik Gangnam, Seoul -- kawasan sentra budaya yang juga terkenal sebagai rumah bagi pusat industri bedah kosmetik yang menjamur.
"Masyarakat Korea telah terdistorsi oleh kesibukan bedah kosmetik ... Dan saya percaya, hal itu telah bergeser ke titik objektifikasi, bahwa perempuan hanya dilihat sebagai objek yang harus menjalani bedah demi terlihat sempurna," kata Emanuel Pastreich, kepala Asia Institute seperti dilansir The Telegraph (18/4/2018).
Kapitalis Menjamin Kebebasan
Tentu muncul pertanyaan, Apakah ini tidak bisa di hentikan?. Apakah ini karena kesalahan teknologi yang canggih yang memberi kemudahan pada manusia?. Jawaban akan pertanyaan yang pertama adalah bahwa hampir mustahil untuk menghentikan kecanduan manusia akan hal ini dalam sistem kapitalis.
Ini disebabkan para pengusaha kapitalis sangat gencar dalam mengiklankan tentang pentingnya tampil cantik dengan operasi plastik. Bahkan hal ini menjadi kebutuhan untuk memudahkan mencari pekerjaan dan sebagainya.
Gaya hidup yang di bentuk para kapital dengan tingkat pengetahuan yang rendah di berbagai kalangan telah memberi celah sbesar - besarnya bagi perusahaan untuk meraup keuntungan yang fantastis.
Kebebasan bertingkah laku sesuai keinginan pribadi dijunjung tinggi dan negara sebagai penjamin kebebasan tersebut. Negara seolah tak mau ambil pusing dengan kerugian yang akan dialami oleh rakyatnya baik secara fisik ataupun finansial.
Segala resiko seolah menjadi tanggung jawab pribadi individu. Oleh karena itu, kita dapati hari ini negara diam dan tidak menganggab sebuah pelanggaran hak asasi manusia walaupun akibatnya adalah kematian.
Kecanggihan teknologi yang dapati hari dalam dunia kapitalis adalah untuk memudahkan manusia untuk mendapatkan keuntungan besar karena dianggab sebagai kebutuhan. Padahal para kapitalis lah yang mendorong manusia untuk menjadikan teknologi sebagai kebutuhan dan kemajuan yang tidak lain itu semua dilakukan meningkatkan produksi barang yang mereka pasarkan.
Belum dengan bahan yang digunakan dalam kecantikan kebanyakan mengandung unsur yang haram dan bahan kimia yang jalas memberikan kerusakan pada kulit. Lagi - lagi hal ini tidak menjadi perhatian para pemilik perusahaan dan negara bahkan terkesan di biarkan dipasar dan dikonsumsi siapapun.
Hakekat Cantik dalam islam
Berhias dan mempercantik diri adalah hal yang fitrah pada setiap orang. Namun hal ini juga perlu pengaturan agar tidak terjadi kerusakan pada fisik manusia dan dapat pula berujung pada kelestarian manusia.
Maka dalam pandangan islam, cantik itu adalah relatif dan bukanlah aspek utama untuk menilai manusia.
Dan tidaklah Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (QS Adzariyat : 54)
Maka hal utama yang dinilai adalah amal ibadahnya. Keta'atan dan pemahaman yang sempurna akan islam menjadi hal yang sangat penting agar memahami setiap diri manusia harus menjaga ciptaan Allah yaitu berupa fisik.
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (QS. Al-Qasas [28] : 77).
Dan Allahpun tidak melarang kita untuk menikmati dunia atau keindahan yang telah diberikan pada fisik kita namun itu semua adalah dalam rangka mensyukuri nikmat allah dengan menjaga kealamiahannya.
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik[839] dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS An Nahl : 97).
Maka dalam hal kebaikanlah yang diutamakan dalam islam sebagai bentuk dari penjagaan kemusnahan manusia dan rusaknya fisik.
Hal ini telah dicontohkan oleh para muslimah yang hidup pada masa rasul yang hanya tampil sederhana dan menjaga dan merawat kulit tubuh mereka sehingga tampil indah tampa merusak ciptaan allah. Apa yang mereka lakukan adalah untuk meraih ridha allah saja.
Negara sebagai pelaksana hukum berkewajiban dalam menjadikan ketaqwaan adalah bagian yang di tonjolkan bukan kecantikan. Sehingga siapa saja yang melanggar akan dikenai sanksi yang tegas dan dianggab telah melakukan kejahatan.