Babat Tuntas Gaul Bebas

Oleh : Eli Marlinda S.Pd.I

(Member "Writing Class with Has")


Baru - baru ini, ditemukan ada 42 video porno di grup WA yang Pesertanya 24 siswa dan siswi sekolah menengah pertama di cikarang selatan. Parahnya, siswa dan siswi tersebut saling berbagi video porno hingga ajakan berhubungan badan.

Hal itu diketahui saat gurunya merazia handphone mereka. Disitulah semua rahasia terkuak, termasuk isi chat grup tersebut.

Hal itu, dibenarkan oleh Komisioner KPAD kabupaten Bekasi Muhammad Rozak. Beliau menjelaskan, grup tersebut bernama "All Star" yang anggotanya siswa dan siswi kelas IX dari berbagai jurusan di salah satu SMP di cikarang selatan.

Tidak hanya hal yang berbau mesum, bahkan sampai ajakan tawuran. Razak pun menambahkan, tren anak berbuat asusila semakin meningkat. Sekarang ini, tak hanya menonton tapi sudah ketahap melakukan adegan seks dengan teman sebayanya. 

Kasus ini, tak hanya terjadi di cikarang saja. Hal serupa terjadi di kecamatan lain. (Validnews.Id, 04/10/2018.)

Tak kalah  menghebohkan, ada lagi grup facebook ( FB ) gay atau homoseksual dari kota Garut. Anggotanya pun masih anak - anak sekolah. Angkanya pun cukup fantastis kurang lebih 1.200 orang siswa. 

Menurut Soni Ms, ketua Garut Edukation Watch mengatakan, jumlah anggota di grup FB tersebut sudah mencapai 2600 orang lebih. Hal itu, membuat dirinya prihatin. Cukup membuat kaget karena anggotanya masih anak sekolah.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun sangat prihatin terhadap kondisi ini. Beliau meminta Bupati Garut untuk segera menindaklanjuti temuan tersebut. Apalagi mereka masih level usia pelajar, ungkapnya. 

Hal serupa terjadi di kabupaten Tasikmalaya (Kompas.com,10/10/2018). Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) menemukan adanya grup FB gay asal singaparna. 

Fakta di atas, sangat mengkhawatirkan. Seks bebas dikalangan remaja semakin subur Ibarat jamur yang tumbuh di musim hujan. Itu yang sudah terbongkar, bisa jadi lebih banyak lagi yang belum terkuak, layaknya fenomena gunus es. 

Menurut Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane menilai. Di sepanjang januari tahun 2018, ada 54 bayi yang dibuang. Sebanyak 27 bayi masih bisa diselamatkan. Tentu saat ini sudah semakin meningkat. Januari saja sudah naik 100 persen. (Telusur.Co.Id, 31/01/2018).

Liberalisasi Biang Masalah

Maraknya perilaku menyimpang di kalangan remaja dipengaruhi oleh budaya liberal. Ditambah lagi tidak adanya peran agama dalam mengatur kehidupan. 

Sehingga demi syahwatnya, segala cara dilakukan. Lebih lanjut, jika ditelusuri, ada beberapa faktor yang menyebabkan remaja terkapar pergaulan bebas.

Pertama, minimnya peran keluarga. Seperti yang diungkapkan oleh Komisioner KPAD kabupaten Bekasi, Muhammad Razak. Hampir di seluruh kasus yang terjadi, disebabkan tak ada pengawasan dari orang tuanya. Kurangnya pendidikan kepada anggota keluarganya, membuat anak semakin bebas dan tak terkendali.

Seharusnya, keluarga berperan aktif. Namun sebaliknya, orang tua lalai. Sehingga anaknya pun sangat mudah terjerat pergaulan bebas.

Kedua, masyarakat abai terhadap kondisi yang ada. Malah membiarkan maksiat terjadi. Akhirnya perilaku seks bebaspun semakin merajalela. Bahkan hamil diluar nikah tak jadi persoalan. Tentu hal ini menjadi lampu hijau bagi kalangan kawula muda. Tak ada lagi rasa takut untuk berzina.

Ketiga, lemahnya peran negara. Peran negara tak berjalan, bahkan abai terhadap pembinaan akhlak remaja. Dalam sistem sekular liberal negara menjamin kebebasan berekspresi bagi setiap individu.

Tidak adanya larangan yang tegas dalam hal ini. Yang lebih miris, negara malah mengkampanyekan bahaya menikah dini. Sedangkan pacaran yang menghantarkan pada perzinahan dibiarkan. 

Solusi tuntas dalam Islam

Berbeda dengan sistem sekular. Islam sebagai agama yang sempurna, punya seperangkat aturan dalam mengatur kehidupan. Termasuk dalam mengatasi pergaulan bebas yang melanda para remaja.

Dalam hal ini, semua komponen berperan aktif. Baik keluarga, sekolah, masyarakat dan negara.

Islam memerintahkan kepada kepala keluarga, untuk membina seluruh anggota keluarga. Agar mereka terhindar dari siksa api neraka. Tidak bermaksiat kepada Allah. Orangtua juga mengawasi setiap tontonan, bacaannya apa saja, berteman dengan siapa saja. 

Apalagi, dengan adanya media yang sangat masif menyebarkan konten pornoaksi dan pornografi. Jadi, orang tua punya kewajiban, sebagai institusi pertama dan utama dalam membina anak - anaknya. Agar anaknya mengenal siapa pencipta mereka. Seperti firman Allah, jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka.

Selain keluarga, adanya kontrol masyarakat. Maayarkat juga harus punya kontrol yang kuat. Tak boleh cuek dengan kondisi sekitarnya. Bila ada aktivitas yang menyimpang segera menghentikannya. Jika tidak ada kontrol masyarakat maka semakin banyaknya kemaksiatan merajalela.

Kemudian, yang terakhir peran strategis negara dalam membentuk kepribadian remaja, dengan pemahaman Islam. Sehingga menghasilkan generasi yang berkualitas. Pendidikan merekapun harus berdasarkan aqidah Islam. Dan bagi yang melanggar, akan ada sanksi yang tegas, diberikan kepada remaja dan pelajar.

Islam telah melarang betapa kerasnya siksa bagi yang berzina. Seperti yang terdapat dalam firman Allah ( TQS. An - Nur: 2)

الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖ وَلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

"Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman."

Islam juga mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat.  Aurat laki-laki yang wajib ditutup, Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya (laki-laki) dari bawah pusar sampai ke dua lututnya merupakan auratnya.” (HR Ahmad).” 

Adapun terkait aurat wanita, Allah SWT telah merintahkan kaum wanita untuk menutup aurat mereka, termasuk memakai kerudung dan jilbab (Lihat: QS an-Nur [24]: 31 dan al-Ahzab [33]: 59).

Dengan tertutupnya aurat pria dan wanita maka pornoaksi dan pornografi tidak akan ada di tengah masyarakat. Dengan demikian, hanya Islam satu - satunya yang mampu mengatasi pergaulan bebas hingga tuntas. Wallahu a'lam bisshawab. 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak