Oleh: Cici Aprisa
Keberadaan ulama ditengah-tengah masyarakat amat penting bagi kehidupan umat. Ulama adalah figur sentral yang sangat berpengaruh terhadap kondisi suatu masyarakat. Ulama merupakan sosok yang disebut Rasulullah sebagai pewaris para nabi (waratsul Anbiya), dalam menjadi pemimpin umat dalam meneruskan dakwah Rasullullah Saw.
Ulama memiliki peranan besar dalam menentukan suatu masayrakat, baik dan burknya ulama menentukan nasib masyarakatnya, jika ulamanya baik, maka masyarakat akan baik, jika ulama buruk maka masyarakat akan buruk. Seperti yang disampaikan Imam Al-Ghazali dalam ihya ulum Ad-Din (VII/92): rusaknya masyarakat akibat kerusakan penguasa dan kerusakan penguasa akibat kerusakan ulama.
Namun pada hari ini peran ulama dalam mengurus urusan umat semakin dicengkram, hal itu dibuktikan dengan adanya pelarangan terhadap beberapa ulama dalam menyampaikan pengajian, seperti salah satunya ustadz Abdul Somad mengklaim mendapat ancaman dan intimidasi saat akan menyampaikan tausiyah di sejumlah daerah jawa tengah dan jawa timur, karena pro dan kontra, ia pun membatalkan ceramahnya, hal ini diungkapkan Ustadz Abdul Somat dalam akun instagram dan facebook-nya @Ustadzabdulsomad yang sudah terverifikasi (CNN Indonesia, Selasa 04/09/2018).
Kapolres Metro tangerang selatan AKBP Ferdy Irawan mengatakan terkait upaya penolakan Ustadz Abdul Somad berceramah disebabkan karena mengandung unsur politik, Ferdy meminta ceramah dan acara tersebut tidak membahas persoalan politik, murni membahas masalah keagaaman, kalau acara keagamaan pasti kita berkenan izin dengan catatan tidak ada politik praktis.
Selain itu Menurut Ahmad Dhani melarang agar ceramah ustadz Abdul Somad tidak mengandung unsure politik praktis dan hanya berfokus pada agama. Ahmad dhani menganggap sesuatu yang aneh terhadap pelarangan Ustadz Abdul Somad bicara politik.
Menjelang tahun 2019 mendatang, selain kondisi politik sedang memanas di negeri ini, disamp ituing gairah umat juga menguat terhadap agamanya, namun tiba-tiba pemerintah menyerukan pemisahan agama dari politik alias sekulerisasi, sehingga ulama dilarang bicara politik, tentu menyisakan tanda tanya mengapa hal itu bisa terjadi?
Sejak runtuhnya Negara Islam pada tahun 1924 dan sistem politik yang diterapkan di negeri ini adalah sistem kapitalis sekulerisme yang memisahkan agama dari kehidupan, politik Islam tersingkirkan. Negara- Negara kapitalis menganut doktrin pemisahan agama dari kehidupan politik dan secara aktif menyebarluaskan doktrin ini, serta menerapkan hukum-hukumnya di negeri kaum muslimin.
Kita tahu pasca runtuhnya ideologi sosialis komunis satu-satunya ideology yang menjadi ancaman paling menakutkan bagi dunia barat adalah Islam , Maka dengan segala cara mereka berusaha melumpuhkan kebangkitan Islam, Ormas-ormas yang menyuarakan kebangkitan umat teramcam dibubarkan, forum dan pengajian yang mengajak umat kepada kebangkitan di bubarkan dan Ulama-ulama yang menyuarakan kebenaran didiskriminalisasi, dan peran ulama dikerdilkan pada aspek keagamaan saja, ulama dilarang bicara politik dan menyuarakan kebenaran.
Pelarangan ulama dalam berbicara politik merupakan salah satu upaya Negara-negara kapitalis dalam menyesatkan dan menggambarkan kepada umat bahwa politik tidak sejalan dengan agama , hal ini dimaksudkan agar umat tetap berada dibawah penindasan Negara-negara kafir dan tidak menemukan jalan kebangkitannya. Upaya yang sengaja ditujukan memarginalisasi peran ulama dari ranah politik dan negara, semuanya dilakukan agar umat tidak pernah menemukan dan mengetahui jalan kebangkitan Islam.
Dalam Islam Ulama merupakan merupakan pewaris para nabi, peran ulama sebagai pewaris para nabi tampak terlihat dari aktivitas mereka dalam memelihara risalah Islam dari kebengkokan, penyimpangan, penelantaran, dan pengahapusan. Mereka berjuang demi tegaknya risalah Allah Swt. Sabda Rasulullah Saw:
“Ulama adalah pewaris para nabi, Para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu. (HR Abu Daud).”
Selain itu peran ulama dalam Islam adalah:
1. Memimpin dan menuntun umat dalam perjuangan menegakkan syariat Allah di muka bumi
2. Menjaga dan membantengi umat dari pemikiran-pemikiran kufur yang menyebabkan umat terpuruk, ulama harus menjelaskan kekufuran dan kerusakan pemikiran kufur tersebut dan mengajak umat untuk berbicara dan sadar politik.
3. Perjuangan menegakkan kembali syariat Islam, oleh karena itu ulama harus harus bergabung dan tidak enggan untuk berbicara politik.
4. Pengontrol penguasa, maka ulama harus memahami konstelasi politik global dan regional.
Melihat begitu pentingnya peran ulama dalam Islam, maka selagi sistem kufur ini diterapkan, ulama akan selalu dikriminalisasi dan umat akan selalu tertindas. Maka umat harus menyadari pentingnya peran ulama dan politik dalam kehidupan, maka sudah seharusnya ulama tidak perlu takut dalam bicara politik, dan sesungguhnya peran dan fungsi ulama bisa diwujudkan secara sempurna jika sistem Islam yang mulia telah diterapkan di tengah umat Islam.
Mari kita perjuangkan Sistem yang mulia ini, Wallahu A’lam bissawab..