Oleh: Dedek (Guru PAUD Khoiru Ummah 19, Pasar Bengkel)
Masyarakat saat ini sangatlah sengsara, di akibatkan karena rupiah naik. Dengan adanya kebijakan seperti ini mengakibatkan masyrakat mengalami krisis perekonomian yang merata dalam seluruh bidang. Di sadari atau tidak oleh pemimpin negeri ini, yang menjadi korban tetaplah rakyat yang jumlahnya banyak. Terutama kalangan ibu rumah tangga yang harus putar otak untuk menghemat & mensiasati keuangan agar tetap sesuai kebutuhan gizi. Karena harga jual sembako paling awal terdampak imbasnya. Maka umat yang cara berfikirnya sudah kapitalis akan melakukan segala hal, bahkan bisa dikatakan dengan apa yang terjadi di masyarakat pasti tidak lagi memikirkan halal & haramnya untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
Namun yang sangat di sayangkan, umat saat ini sangat tidaklah peka bahwa krisis yang terjadi saat ini adalah "permainan pemerintah" yang ingin mempersulit umat bukan mempermudah umat. Padahal pemimpin kelak akan di mintai pertanggung jawabannya di hadapan Allah.
Melihat keadaan sekarang semakin membuktikan bahwa umat sekarang sangatlah membutuhkan Negara Islam yakni Daulah Khilafah Islamiyah, yang meriayah urusan ummat, memikirkan satu persatu warga negaranya, sebagaimana dahulu khalifah umar bin khatab meninjau secara diam-diam di malam hari apakah ada warganya yang kelaparan dan khalifah umar sendirilah yang mengangkat sekarung gandum dari baitul mal. Lantas saat ini rakyat menjerit harus meminta pertolangan pada siapa?di saat seluruh kebutuhan pokok naik ketika rupiah juga merangkak naik.
Inilah akibat sistem hari ini tidak menggunakan islam, dimana mata uangnya bukan berstandar emas melainkan fiat money. Maka wajar naiknya rupiah memporak porandakan negeri ini.