Peta Rahasia Kebangkitan

Oleh: Siti Maisaroh, S.Pd 

Setiap bangsa ingin bangkit. Setiap Negara ingin berbenah. Bangkit dari berbagai macam keterpurukan. Membenahi sektor ekonomi, juga tak ingin tertinggal laju teknologi. 

Contohnya saja Jepang. Mati-matian Jepang mengerahkan sumber daya manusianya sehingga bisa menjadi Negara yang menguasai teknologi tinggi seperti sekarang ini. Juga Irak yang merupakan Negara merdeka dengan kecanggihan teknologi yakni nuklir dan senjata kimianya. 

Dari kebangkitan ekonominya, kita bisa melihat Arab Saudi. Merupakan Negara kaya raya dengan sumber daya alam minyaknya. Atau dari segi kebangkitan akhlaknya. Penduduk Madinah adalah penduduk yang paling mulia akhlaknya diseluruh dunia. 

Tapi Indonesia yang masih bingung ingin bangkit dari arah mana? ekonomi? teknologi? budaya? Atau akhlaknya? nampaknya semuanya butuh perhatian dan pembenahan. Sampai-sampai negeri ini tak fokus. Ingin seperti Jepang, sudah jauh tertinggal. Ingin seperti Irak, minyak sudah jatuh dibanyak pihak. Atau ingin seperti Arab atau Madinah? rasanya jauh panggang dari api. 

Tapi benarkah jika Jepang, Irak, Arab atau Madinah bisa ditiru? apakah negara negara demikian telah benar-benar bangkit dan merdeka dari penjajahan? 

Belum bisa dikatakan bangkit jika Jepang telah hancur ditangan Amerika dan sekutunya, karena mereka mau tunduk dengan hukum internasional bersistem Kapitalis yang dirajai oleh Amerika. 

Begitupun Irak, saat harus bertekuk lutut pada Amerika, Inggris, Prancis yang bersatu untuk mengepungnya. Sedangkan Irak sendirian menghadapi. Negeri Muslim lainnya hanya memilih jadi penonton sejati.  

Arab Saudi pula, dibalik kaya rayanya, dibalik kemewahan gedung-gedung pencakar langitnya, ternyata ia terbelit hutang pada Amerika. 

Apalagi Madinah, penduduk paling berahlak, ia hanya menjadi es beku saat perang saudara antara Arab Saudi dan Irak terjadi. Ini juga karena ulah penipuan Amerika kepada Saddam Hussein. Madinah justru kalah bangkit dengan Amerika dan Eropa yang rakyatnya liberal (bebas) dan tak mengenal apa itu ahlak. 

Satu-satunya kebangkitan adalah terletak pada sebuah ideologi. Cara berfikir yang dipadu padankan dengan metode penerapannya. Terlepas dari ideologi itu benar atau salah. Inilah rahasia Amerika dalam kebangkitannya. Dibantu dengan sekutu dan kaki tangannya di negeri-negeri Muslim, Amerika melanggengkan system Kapitalisme, karena dengan system itulah negeri-negeri jajahannya tunduk dan menyerahkan segala yang diinginkannya. 

Kita harus peka, media Sekular sengaja membentuk opini ditengah-tengah kaum Muslim bahwa Barat adalah Negara maju yang patut ditiru. Hingga dikirimlah para pelajar untuk menimba ilmu Sekular disana. 

Tetapi, bukan berarti kita harus meniru cara Barat untuk bangkit. Karena kebangkitannya hanya sekejap saja. Kebangkitan layaknya fatamorgana. Karena akan berakhir dengan bangkitnya ideology Islam. 

Kaum Muslim harus memadukan seluruh amalan dengan ilmu Islam. Karena sejatinya Islam adalah sebuah ideology yang wajib diterapkan ditengah-tengah kehidupan dan bernegara. Mengapa saat ini kaum Muslim selalu terjajah? Karena banyak aturan dan ilmu Islam yang dipelajari untuk sebatas diketahui tanpa penerapan pasti. Betapa banyak kaum Muslim yang mengetahui kalau riba adalah haram, namun dalam kehidupan masih ada toleransi. Betapa banyak kaum Muslim yang mengerti kalau miras itu haram, namun dalam Negara masih terbagi kategori miras legal dan illegal. Betapa banyak kaum Muslim yang tahu kalau al Qur’an adalah kitab pedoman, tapi kenyataannya, hukum-hukum buatan tangan manusia Demokrasi masih dijadikan solusi. 

Inilah saatnya kita hijrah. Memperjuangkan kebangkitan hakiki sesuai janji Nabi Saw. Bahwa akan kembali tegak khilafah yang menerapkan metode kenabian. Indonesia punya potensi. Penduduk Muslim terbanyak dunia ada dinegeri ini. 

Olehnya inilah tujuan dakwah ini, mengembalikan kehidupan Islam, mengembalikan system Negara pada system Islam yang sempurna. 

“Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik.” (TQS. Al Ma’idah 49). 

Waallahu ‘alamu bishowab. 




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak