"Menyikapi musibah sebagai kesadaran spritual yang positif"


Oleh: Nova Susanti (pengusaha)


   Lombok salah satu kepulauan di Indonesia yang berada di NTB dan berdekatan dengan Pulau Bali, banyak orang bertanya " kenapa Lombok mendapat musibah gempa yang begitu kuat  dan banyak korban yang berjatuhan?". Dan banyak orang yang bertanya " mengapa bukan Bali?".


     Melihat tanda tanya di tengah masyarakat, tentu kita harus melihat dari kacamata keimanan kita. Maka dengan keimanan kita, pasti kita akan menyadari bahwa ini terjadi karena Allah masih menyayangi hamba-hambanya yang berada di Lombok. Karena mayoritas warga Lombok adalah umat islam, sedangkan Bali banyak di huni oleh orang-orang non-muslim. Dan Allah ingin nenunjukkan kekuasaan-Nya sebagai sang pencipta. Jadi, musibah yang menimpa Lombok adalah peringatan kepada manusia agar manusia kembali pada kesadaran akan kekuasaan Allah SWT.


        Namun sangat di sayangkan, musibah yang terjadi di Lombok ada oknum-oknum yang memanfaatkannya sebagai ajang pencitraan baik itu untuk mendulang suara pada saat pemilu legislatif atau yang lainnya. Bukankah itu suatu perbuatan yang dzolim? Karena mengambil moment di atas penderitaan orang lain, untuk kepentingan pribadi. Sudah sejatinya bencana Lombok di sikapi sebagai bahan perenungan & muhasabah kita semua khususnya umat Islam. 


Musibah ini harusnya di tanggapi dengan keimanan spritual yang positif bahwa segala sesuatu termasuk musibah yang terjadi bukan tidak mungkin akibat perbuatan manusia itu sendiri, seperti yang di kabarkan Allah dalam firmannya: "telah nampak kerusakan didarat dan di laut disebabkan  karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat ) perbuatan mereka , agar mereka kembali ( ke jalan yang benar).(tqs: Ar-rum : 41)


   Keterlibatan manusia itu diantaranya adalah dampak dari manusia tidak menggunakan hukum-hukum Allah sebagai pedoman & landasan hidup. Maka kita harus berani mengakhiri semua ini dan meninggalkan sistem rusak buatan manusia. Yakni ideologi dan sistem kapitalisme, lalu menggantinya dengan sistem Islam yang benar, yang berasal dari sang maha pencipta alam semesta yang sudah pasti tau bagaimana semuanya harus di atur. Maka sistem islam harus di terapkan dalam seluruh aspek kehidupan manusia.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak