Momen Hijrah Rasulullah diabadikan oleh Khalifah Umar bin Khattab dengan menetapkannya sebagai awal penanggalan Islam. Dan hari ini, tepat 1440 tahun berlalu sejak hijrah Rasulullah ke Madinah.
Sobat, hijrah Rasulullah tak sekedar berpindah. Bukan pula sekedar menghindar dari kekejaman kafir Quraisy yang saat itu semakin getol memusuhi Islam dan pengembannya. Faktanya, hijrah Rasulullah merupa transformasi totalitas dari sistem jahiliyah kufur menuju sistem paripurna Islam. Terbukti, seketika Rasulullah hijrah, seketika itu pula Islam diterapkan secara menyeluruh di bumi Madinah. Rasulullah pun menjalankan perannya sebagai pemimpin agama sekaligus pemimpin negara.
Sejak tiba di Madinah, Rasul saw memerintahkan para sahabat membangun masjid sebagai tempat shalat, berkumpul, bermusyawarah, dan mengatur berbagai urusan kaum Muslim sekaligus memutuskan perkara yang ada di antara mereka. Beliau menjadikan Abu Bakar dan Umar sebagai dua orang pembantunya. Beliau saw bersabda, _"Dua (orang) pembantuku di bumi adalah Abu Bakar dan Umar."_ Kaum Muslim senantiasa berkumpul di sekitar beliau dan merujuk semua persoalan kepada beliau (Taqiyuddin An Nabhani, Daulah Islam).
Rasulullah pun mengangkat beberapa komandan ekspedisi dan mengirimkannya ke luar Madinah. Demikianlah beberapa gambaran aktivitas Rasulullah yang menunjukkan kedudukan beliau sebagai kepala negara, Qadhi, dan panglima militer. Rasulullah menjalankan setiap aktivitas tersebut dengan panduan syariat.
Inilah esensi hijrah Rasulullah yang sesungguhnya. Dan begitu pula yang harusnya kita teladani sebagai umat Rasulullah saw. Tantangan di era kekinian tak selayaknya menghalangi pemuda Islam untuk berhijrah hakiki.
Era milineal sesungguhnya tak jauh beda dengan masa Rasulullah. Kejahiliyahan masa lalu bertranformasi dalam bentuk lebih modern. Berhala era jahiliyah kini mewujud harta, tahta, dan pencapaian materi lainnya, sama-sama disembah manusia. Begitupun aturan kehidupan, sama-sama bersumber dari keterbatasan akal manusia. Kecurangan timbangan, pelacuran, kejahatan dan berbagai bentuk kemaksiatan sama maraknya dengan sekarang. Mungkin hanya berbeda istilah dan sarana.
Sobat, seruan hijrah Rasulullah memanggilmu. Bekali diri dengan mengkaji Islam intensif. Terapkan hukum-hukum Islam dalam kehidupanmu. Lalu berempatilah atas berbagai problematika umat. Berpartisipasilah dalam proses perubahan umat menuju kondisi lebih baik dengan menyeru Islam kaffah.
Dakwah adalah jalan hijrah Rasulullah. Yaitu dengan membina dan mengkampanyekan sistem Islam kepada manusia. Umat yang telah terbangun kesadarannya, secara otomatis akan menuntut penerapan syariat. Rasulullah pun menyeru kepada tokoh-tokoh umat. Mereka inilah yang melindungi dakwah sekaligus membantu percepatannya. Saat tokoh umat seia sekata dengan masyarakat, perubahan itu terjadi secara alamiah, dengan damai dan tanpa kekerasan.
Sobat, mari teladani jalan hijrah Nabi. Kajilah Islam dengan sungguh-sungguh, terapkan syariat di setiap sisi kehidupan, serta gencarkan dakwah menyeru umat kepada Islam kaffah. Semoga kita menjadi insan yang layak mendapat pertolongan Allah di dunia dan akhirat.
Oktavia Nurul Hikmah, S.E.
Alumni Unair, Anggota Revowriter Gresik.