"Islam wasshatiyah bagian dari penjajahan"

Oleh : Nur'aina ( siswi darul qur'an)


    Perang pemikiranlah yang menjadi pokok penting bagi penjajah, yakni dengan meluncurkan berbagai istilah yang asing di tengah umat namun tampak islami yang muncul diluar pemikiran islam. Sebelumnya, para penjajah "menggelindingkan" berbagai jaringan/kelompok yang berasal dari islam "katanya" yaitu : JIL (jaringan Islam Liberal) namun, alhamdulillah ternyata umat dapat terselamatkan. Tetapi, kini muncul sebuah kelompok baru yang dikeluarkan penjajah dengan bahasa yang lebih "renyah", yakni Islam wasshatiyah (islam pertengahan/islam jalan tengah yang adil). Meskipun terlihat renyah, namun istilah ini dapat mengaburkan pemahaman ummat tentang islam yang sebenarnya. Dan sungguh, pemahaman ini lebih "buas" dari pemahaman sebelumnya.


    Penjajah tak akan pernah bosan demi mencari celah lemahnya pemikiran ummat, yakni dengan produk islam wasshatiyah. Tsaqofah (pemikiran) yang melenceng dari islam akan mereka keluarkan dengan sampul islam wasshatiyah, artinya mereka para penjajah menjadikan islam wasshatiyah sebagai pahitnya racun yang berbalut dengan manisnya coklat. Sehingga, lambat laun umat akan terlena dengan pahitnya tsaqofah islam wasshatiyah tersebut. Ide ini merupakan upaya pengkaburan terhadap islam bahwa umat di giring dengan sebuah pemikiran yang menganggap didalam islam ada kompromi/ bisa disesuaikan dengan kebiasaan di suatu tempat. Dan menghilangkan makna asli dari islam itu sendiri "asslamu"  (menyeluruh).

       Seharusnya, yang namanya islam itu sama, baik di nusantara ini maupun di gurun sahara Afrika. Tuhannya tetap Allah, Nabinya tetap Muhammad, kitabnya tetap al-qur'an dan aturannya di ambil dari syari'at islam. Maka dari itu dengan wacana islam wasshatiyah ini telah membuktikan bahwa ummat islam saat ini harus membutuhkan persatuan bukan perpecahan seperti yang terjadi sekarang, karena perpecahan sengaja diciptakan kafir penjajahan untuk kehancuran islam. Dan satu-satunya solusi yang dapat mempersatukan ummat hanya dengan menjadikan aturan Allah tegak di bumi ini yakni dengan "membumikan" khilafah. Khilafah sebagai sistem/aturan, karena hanya khilafahlah satu-satunya metode terbaik pemerintahan yang dapat mensejaterakan ummat seluruhnya dengan aman tanpa membedakan warna kulit, suku dan bahasa. Seperti yang pernah terjadi di panggung dunia selama 13 abad, bahwa umat islam dari berbagai suku bangsa hidup dalam satu naungan yaitu khilafah. Dan Rasulullah sendiri yang membangun sistem islam tersebut dari awal yaitu di Madinah. Di mana agama Islam, nasrani & yahudi hidup berdampingan di atur dengan islam yang adil.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak